[Semua foto aku sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf kalau besar lengan berkuasa pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]
Oktober ini aku nggak banyak belanja, jadi produk gres aku ya sedikit banget. Soalnya gres boros pengeluaran di segi lain-lain, termasuk beli handphone gres dan harus nabung untuk beli laptop gres buat gantiin yang kemarin raib. Makara terpaksa cita-cita menambah koleksi makeup ataupun meng-upgrade skincare ditunda dulu deh. Semoga nggak usang aku udah bisa belanja lagi, amin :). Walau isi belanjaan aku cuman seuprit bulan ini, tapi tetep aku bikinkan pos sendiri dikarenakan aku sedang rajin menulis. Makara pribadi saja kita bahas isi lengkapnya yang cuman dua bijik ini.
Serasoft Complete Hair Therapy Shampoo Hair Fall Treatment @ 170 ml Rp. 18.000
Pertama beli shampoo. Saya masih betah pakai shampoo non conditioner. Mudah soalnya dan menghemat waktu keramas alasannya ialah aku nggak perlu kerja dua kali. Shampoo usang aku sudah habis dan tadinya aku berniat mau repurchase. Tapi pas nyari-nyari di rak toko - memang bukan di toko langganan aku - nggak nemu. Makara terpaksa dengan sedikit berat hati aku mencoba mencari alternatif lain untuk shampoo. Lalu tertambatlah pandangan ke Serasoft ini. Belum usang emang iklannya lagi banyak tayang di televisi, jadi aku agak tertarik pas lihat beneran. Beli deh jadinya. Milih kemasan gede sekalian walau keuangan aku lagi tipis alasannya ialah supaya awet. Toh daripada beli botol kecil-kecil nanti cepet habis dan aku malah boros harus segera beli lagi. Kemasan gede ini memang nggak menjamin akan bertahan usang mengingat rambut panjang aku kini semakin boros shampoo, tapi setidaknya semoga cukup lah untuk digunakan paling tidak sebulan ke depan.
Baru nyobain dua kali, dan kesudahannya cukup memuaskan semenjak kesan pertama. Padahal awalnya aku sempat pesimis lho sama shampoo ini. Soalnya klaimnya terkesan berlebihan, udah dibilang complete hair therapy masih ditambahin hair fall treatment. Makara bikin yang baca ambigu gitu lho shampoo ini kok kebanyakan keunggulan begitu sepertinya. Tapi ternyata memang unggul kok. Kata produsen di belakang kemasan produknya, shampoo ini bermanfaat menutrisi rambut dari dalam untuk merawat kekuatannya dan mengurangi kerontokan. Makara sesungguhnya lebih condong ke anti hair fall shampoo ya ini, jadi nggak complete juga kemampuannya. Rambut aku nggak yang rontok parah, ya ada yang gugur tiap sisiran atau habis keramas tapi nggak banyak. Cuman sehabis pakai shampoo ini berkurang drastis banget rontoknya jadi cuma beberapa helai aja - apalagi kalau aku sisirannya hati-hati. Trus sanggup bonus rambut jadi lebih lembut - swear bahkan lebih lembut dibanding ketika aku pakai shampoo plus conditioner - dan halus. Halusnya tuh bukan lepek tapi kayak halus nyentuh kain sutra gitu lho. Makara halus yang ringan. Maka dari sini aku jadi puas sama shampoo-nya. Berhasil bagus. Rambut aku jadi tambah sehat dan bagus, jadi ketika ditata dan difoto juga keliatan anggun wkwkwk.
Dee Lestari - Inteligensi Embun Pagi Rp. 118.000
Terus yang kedua beli buku, ini ngerampungin seri Supernova dari Dee Lestari yang sudah aku mulai dari agak lama. Buku pamungkasnya bertajuk Inteligensi Embun Pagi yang sampulnya beda sendiri alasannya ialah berwarna putih sedangkan buku-buku sebelumnya selalu hitam. Ada dongeng ngeselin pas beli buku ini nih. Makara aku udah usang nyari-nyari bukunya di salah satu cabang toko buku Gramedia, tapi selalu out of stock. Trus aku complain dong ke karyawannya dan dibilang akan dicek stok dari toko lain yang sentra gitu - by the way aku nyarinya di Solo. Nah pas dicek melalui telfon ke toko pusat, dibilang masih ada beberapa dan aku bisa pribadi ambil ke kasirnya. Berangkatlah aku ke Gramedia sentra tersebut dianterin temen, trus aku pribadi menuju kasir. Tapi apa lacur, di sana ternyata belum disiapkan bukunya. Oleh mbak-mbak kasir yang hambar aku malah dialihkan ke bagian customer service yang padahal mejanya kosong nggak ada insan di baliknya. Trus sehabis nunggu sambil manggil-manggil, ternyata si mbak kasir di depan tadi juga yang masuk ke meja customer service. Sama beliau aku gres dicarikan dan dikasih buku yang aku maksud. Tapi dikasihnya buku yang stok usang yang sudah dibuka dan bekas dibaca-baca. Kondisinya sudah rada lusuh gitu dan nggak rapi, beberapa sudut sampul juga sudah mengelupas. Kan sering ada tuh buku yang sudah dibuka dan ditaruh di rak buat pengunjung baca dulu gitu contohnya belum mau beli. Syebel kan. Saya minta stok gres katanya nggak ada, padahal tadi pas ditelfon dari Gramedia cabang yang aku datangi sebelumnya dibilang masih ada beberapa. Saya mau ngecek dulu ke rak buat mastiin, udah diburu-buru mbaknya buat bayar ke kasir. Karena aku sedang nggak punya banyak waktu dan ditungguin temen juga di depan yang tadi nganterin, maka ya apa boleh buat aku bayar aja. Waktu itu nggak bisa mikir jernih dan yang kepikiran sekilas cuma terburu-buru dan daripada nggak sanggup buku sama sekali. Pas udah bawa pulang, gres deh nyesel. Sebel sekali udah bayar mahal untuk sebuah karya yang aku tunggu-tunggu dan harapkan, eh dapatnya buku bekas kan itungannya. Kezel kan. Saya kecewa jadinya sama Gramedia, please dong ah diperbaiki kinerja karyawannya.
Kesan pertama sanggup bukunya udah sebel, tapi tetep aku udah baca hingga habis dong. Cuma ternyata isinya semengecewakan kondisi fisik bukunya. Ceritanya terkesan nggak nyambung sama judul Supernova, alurnya cepat tapi di part-part yang receh malah kelamaan, tokoh yang aku suka di ending malah dibikin meninggal dan nggak ada kelanjutan kabar nasibnya, tokoh yang nggak cukup penting untuk dibikinkan buku sendiri sebelumnya malah mendadak jadi punya banyak porsi, muncul drama percintaan yang maksa dan gengges sekali memperburuk cerita, ada tokoh yang nggak terperinci ujung pangkalnya, tokoh yang kurang inti malah diutamakan, kisah ditutup ngambang, yah begitulah. Intinya aku kecewa sama buku pamungkas ini. Dari enam seri, aku cuma suka buku kedua hingga kelima. Yang pertama nggak paham, yang terakhir nggak bisa menikmati. Trus selama enam buku, ada perubahan tema yang aku rasakan. Nggak nyambung gitu anutan dari buku pertama yang serba ilmiah mendadak ke fiksi dengan komplemen sedikit action nanggung. Rada membingungkan, dan lagi-lagi mengecewakan. Yaudah aku bukan mau review buku, jadi segitu aja nulis tentangnya.
Baik, cuma itu saja isi belanjaan aku bukan ini. Yang satu kesimpulannya suka - sampai aku pajang dua foto dengan rambut indah di pos ini wahaha, satunya kecewa. Oktober, shine now! Semoga di bulan ini aku menjadi bersinar menyerupai mentari, hwahaha. Bye :)!
Share This :
comment 0 comments
more_vert