MASIGNCLEAN101

Wajah Kusam? Hayukk Facial... [Review Facial Di Bellissima]

[Semua foto aku sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf bila kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Dua hari kemarin kan aku bolak-balik Bantul - Solo - Bantul. Selama itu juga aku bolos pakai krim-krim perawatan saya. Duh jan. Begitu pulang lagi ke Bantul, aku merasa ini muka jadi kusam dan berdebu. *karena ini aku belum jadi review krim LBC sekalian membahas kondisi kulit aku pasca pemakaian combine skin care, nanti aja nunggu kulit stabil* Saya jadi pingin facial, tapi aku segera ingat sedang jadwal berhemat. Facial di kawasan kesayangan aku Larissa itu mehong girls, aku biasa bio acne facial itu 95 rebu. Lumayan sanggup berapa liter pertamax tuh buat bolak-balik Bantul - Solo lagi?

Karena mahal, Larissa aku coret dari daftar tempet tujuan aku untuk facial. Tapi mendadak aku ingat, di jalan Bantul ada baliho besar berisi iklan klinik perawatan kecantikan gres yang di iklannya tertulis gede-gede kira-kira begini : "wajah kinclong pori-pori kecil dalam 2 minggu, facial 30 ribu, paket krim 50 ribu". Gilee murah bener. Saya terperinci nggak percaya sama paket krimnya, tapi kalau facial...bolehlah dicoba. Btw, Bellissima ini menulis di papan iklannya : No. 1 Aesthetica Herbal, tapi kok aku nggak percaya yaa... Mana ada herbal 2 ahad kinclong?

Jadilah siang bolong - eh agak sore sih - tadi aku kelayapan ke klinik perawatan kecantikan tersebut. Namanya Bellissima. Sebelum berangkat aku nyoba nyari review di internet tapi belum ada. Ada yang nanya sih di lembaga female daily tapi kurang terperinci udah ada yang jawab apa belum. Klinik ini memang masih gres sih, jadi mungkin belum banyak yang nyoba dan tertarik nulis review-nya. Bellissima yang aku datangi yang beralamatkan di Jl. Raya Bantul KM 6,5. Kliniknya di pinggir jalan, nggak terlalu besar. Bagian depannya beling semua jadi kita sanggup kelihatan dari dalam oleh pegawainya (?). Di sisi atas dinding beling tersebut terdapat spanduk nama kliniknya. Kira-kira kayak gini nih...

Kefoto segini doang, ini ambil fotonya dari parkiran. Parkirannya pas di depan beling ini.

Begitu selesai parkir aku eksklusif masuk ke dalam. Begitu masuk aku bingung, kok banyak orang? Tapi bukan pasien. Ternyata itu dokter dan pegawainya lagi nonton tipi bareng. Nontonnya drama India Ranveer & Ishani. *duh dok* Saya cuekin aja mereka dan berjalan ke meja CS, daftar, ngisi form, konsul dokter. Pas aku tiba nggak antri, aku doang jadi cepet. Konsul dokter nggak hingga 2 menit. Dokternya cewek, umur sekitar 30-an, cuma nanya mau facial apa sambil nyodorin daftarnya, trus nawarin mau beli krim sekalian enggak sambil ngecek kulit muka aku pakai kamera yang tersambung ke screen. Lalu dokternya bilang kulitnya nggak terlalu ada duduk perkara kok. Dalam hati aku ya iyalah aku bukan pasien awam yang belum pernah tersentuh perawatan. *songong dikit* Dokternya kurang berpengalaman kayaknya alasannya ialah nggak sanggup jelasin ke aku jenis-jenis facial yang ada pas aku tanya. Karena penjelasannya kurang memuaskan jadi aku pilih yang termurah aja, yang 30 ribuan. Pas milih ini aku ditawarin ke yang 40 ribuan, yang plus totok. Okelah aku setuju. Langsung aku balik ke meja CS yang ternyata merangkap kasir, bayar, sanggup member card, trus ke ruang facial-nya. Ruangnya di lantai 2 ternyata.

Notanya

Member Card-nya sayang cuma dari kertas...

Sebelum facial, aku dipersilahkan ganti kemben di ruang ganti. Kembennya berwarna ungu tipis, kayak materi mukena yang tipis ringan melayang yang biasanya warna-warni itu lhoo. Habis ganti aku dipersilahkan berbaring di kawasan tidur. Terus mulailah si mbak therapist memulai tugasnya. Therapist yang mem-facial saya ini masih muda, gres lulus Sekolah Menengah kejuruan tahun kemarin waktu aku tanya. Aduhh aku jadi berasa tuwa -_-, secara aku lulus Sekolah Menengan Atas sudah 5 tahun yang lalu.

Tahapan facial-nya standar. Bersihin muka pake milk cleanser, dibersihin pake spons basah, habis itu dioles krim dan dipijet - ini sesi totoknya, aku kurang paham kenapa ditaroh di awal. Pijetannya enak, nggak cuma di wajah aja tapi hingga punggung. Pas banget nih buat aku yang pegel-pegel abis dari Solo kemarin. Habis pijet-pijet, wajah dilap lagi pakai spons basah. Habis itu di-scrub, sayang scrub-nya kurang terasa. Habis itu dibersihin lagi dan diuap. Pas diuap ini mata ditutup pake kapas basah. Diuapnya enak, hangatnya pas. Lalu mulailah sesi pencucian komedo, pas ini mata masih ditutup. Sayang ngebersihin komedonya kurang teliti si mbak therapist. Pas ngebersihin nggak terasa sakit sama sekali - mungkin alasannya ialah pelan-pelan dan kurang tuntas - dan akibatnya para komedo belum higienis sempurna. Mana cepet banget bersihin komedonya, nggak hingga 5 menit, lamaan juga pijetnya tadi. Yaah meskipun demikian aku nggak protes sih, wong murah ini. Kalau di Larissa yang harga facial-nya dua kali lipat lebih memang higienis tuntas - haduu jadi pengin ke Larissa - kalau ini yang hemat yaa seginilah.

Pas aku lagi sesi pencucian komedo, di sebelah ada yang facial juga. Karena per kawasan tidur cuma disekat tirai maka aku sanggup mendengar percakapan antara mbak pasien sama mbak therapist-nya. Mbak pasiennya belum pernah facial jadi banyak nanya dan mbak therapist-nya eksklusif menggebu-gebu nawarin facial kepompong. Nawarinnya niat banget gitu, sampe diulang berkali-kali.padahal mbak pasiennya ogah. Saya jadi ingin tau facial kepompong itu facial macam apa :S. Apakah nanti habis di-facial lalu kita jadi punya sayap kupu-kupu kemudian pulangnya sanggup terbang-terbang sambil kalau mau mampir ke kembang-kembang?

Habis sesi pencet komedo yang cepat tadi, lanjut ke tahap berikutnya yaitu dipakaiin alat yang aku gres tahu fungsinya buat anti iritasi. Alatnya kurang lebih sama kayak yang digunakan di Larissa habis sesi pencet komedo juga, yang kayak dari logam, waktu dipakaiin di wajah ada sensasi cekit-cekitnya. Pas di Larisa cekit-cekitnya hampir nggak berasa, nah di sini ini sakit bener, kayak kesetrum di wajah. Nyerinya hingga ke jempol kaki rasanya. *saya hiperbola* Habis dipakaiin alat ini kemudian dimasker. Maskernya biasa, warnanya putih, pakaiinnya tipis, di wajah aja nggak hingga leher atau dada. Waktu masker dioles ada sensasi perih, tapi aku rasa ini alasannya ialah bekas tindakan sebelumnya yang pakai alat tadi. Nunggu masker kering, di mata aku ditumpangin timun. Timunnya melorot-melorot dan tengahnya agak jarang jadi aku kalau melek sanggup melihat luar dari balik irisan timun tersebut.

Habis masker mengering (cepet alasannya ialah tipis, sekitar 7 menit aja), kemudian dibersihkan pakai spons berair lagi. Setelahnya wajah dikasih semacam penyegar kemudian dikasih pelembap tipis dan selesai deh. Berakhirlah facial singkat ini - kalau dihitung-hitung hanya sekitar 35an menit. Saya mulai di-facial pukul 15.09 dan berakhir sekitar jam empat kurang seperempat. Kalo dikalkulasi, facial-nya doang sekitar 25 menit, yang 10 menit pijetnya. Habis facial, kayak gini nih muka aku :

Tidak terlalu ada perubahan berarti, nggak berasa seger kaya habis facial. Duhh, tahu gini tadi ke Larissa aja biarpun mahal tapi puas -_-. *hati kecil aku berkata "ingat duit ingat duit, ini aja gak pa pa yang penting udah facial"*

Secara keseluruhan yah, kurang puas sih sama facial di Bellissima. Tapi ya aku sanggup maklum kok, harga memang membawa kualitas. Tapi kalau untuk pijetnya sih oke, mungkin sini mending buka klinik totok wajah sekalian pijet aja nggak usah facial kali yaa...

Untuk yang ingin facial dengan hasil higienis memukau, klinik ini kurang aku rekomendasikan. Tapi kalau ingin mencicipi totok wajah dan pijet-pijet yang (menurut saya) enak, di sini sepakat kok :). Cuma di sini nggak melayani totok atau pijet doang ya, mesti facial juga untuk sanggup paket itu.

Eh pas selesai facial sebelum pulang aku lewat meja CS-nya lagi dan lihat ada produk body lotion di formasi produk krim wajah yang dipajang. Saya nanya dong - iseng-iseng siapa tahu kalau murah dan menjanjikan aku tertarik beli - dan diberi gosip : itu body lotion whitening, harganya 85 ribu isi 100 ml. Langsung aku nggak tertarik beli. Heii 100 mili itu dikit coy, kalau digunakan di seluruh tubuh paling 4 hari habis secara aku boros. Menghamburkan 85 ribu untuk 4 hari? Aku sih NO. Mending pakai body lotion merk drug store aja, lebih murah dan aman.

Okelah sudah dulu ya cas cis cus aku kali ini. Semoga bermanfaat :).
Share This :
Johan Andin