MASIGNCLEAN101

Review & Swatch : Purbasari Lipstick Color Matte Shade 81-90

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jikalau kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Ini pos udah dibikin hari Kamis, trus saya males ngedit lantaran sibuk tes baca Al Qur'an sama bacaan shalat di kampus *serius ini gaes*. Jadilah pos ini terbengkalai dan risikonya hari ini saya punya tekad untuk ngedit dan posting :D.


Hai hai...akhirnya saya udah punya sepuluh shade pertama lipstik Purbasari ini! :D. Mau sih beli lima shade barunya semoga lengkap lima belas, tapi di konter-konter belon ada neh... Eyke malas beli daring. Btw saya gres ngerti kalau daring itu akronim dari dalam jaringan, yah online di-bahasa Indonesia-in gituh.



Kemarin saya udah bikin sedikit review soal beberapa lippie ini, kini saya mau ngelanjutin...


Karena kemarin saya udah bahas soal kemasan, saya nggak akan mengulangi di sini, tapi ada yang mau saya tambahin. Saya kan beli seluruh lipstik ini nggak di satu tempat, jadi saya sanggup yang beda cetakan *kaya buku aja*. Perbedaannya tuh terdapat di goresan pena keterangan shade di bawah lipstik dan tanggal kadaluwarsa. Untuk yang keterangan shade, ada yang dikasih aba-aba EC di depannya aja juga yang tidak. Terus untuk tanggal kadaluwarsa, ada yang tertulis di tubuh kemasan lipstiknya ada juga yang enggak (ED-nya ada di kotak luarnya aja). Kayak gini nih...



Yakk kita lanjut ke penggalan dalam lipstiknya. Ngomong-ngomong, lipstik ini ringkih sekali, beberapa ada yang sudah copot dari pertama saya buka tutupnya. Makara berhati-hatilah bagi teman-teman yang akan menggunakan lipstik semacam ini, ngeluarin bullet-nya dikit aja jangan kepanjangan alasannya ialah rawan patah.


Sepuluh shade lipstik ini bernamakan nama-nama kerikil permata. Saya masih susah menghafal nama-namanya nih abis susyah. Saya enggak paham nama kerikil ini ada korelasinya sama warna si lipen enggak, tapi yang terang : susah diingat! Saya tulisin yaa supaya teman-teman sanggup menghafal kalau mau, hehehe :P.
  • 81 Diamond
  • 82 Mirah
  • 83 Piruz
  • 84 Ruby
  • 85 Safir
  • 86 Topaz
  • 87 Jamrud
  • 88 Amethyst
  • 89 Jade
  • 90 Crystal
Nah itulah nama-nama shade lipstiknya. Walau sukar diingat tapi unik dan nggak sama kayak lipstik brand lain yang biasanya nama shade-nya diadaptasi dengan warna lipstiknya. Dari seluruh shade ini, yang paling susah saya cari yang Safir, itu risikonya ketemu setelah saya berjauh-jauh ke Gardena.

Tekstur lipstik ini beda-beda berdasarkan saya. Ada yang creamy lembut banget dan eksklusif meluncur licin bin lancar waktu dioles, ada juga yang agak kering mbradul dan seret. Tapi kalau kuaslitas warnanya sih sama, semuanya pigmented! Terus nggak bolong-bolong juga warnanya lantaran bagusnya pigmentasi si warna - ini tergantung tekstur juga sih, kalau yang seret butuh tenaga ekstra supaya hasil olesannya rata. Begitu dioles lipstik ini ada yang eksklusif matte ada yang butuh waktu beberapa menit untuk nge-set jadi matte. Yang kering dan seret yang eksklusif matte begitu dioles, yang licin butuh waktu. Dari sekian jumlah warna, yang paling licin tuh shade 86 Topaz. Itu waktu dioles bahkan satin dulu, berkilau-kilau dan setelah nge-set jadi matte pun ia finishing-nya satin matte - masih menyisakan kilau gitu dikit.

Kesepuluh shade Purbasari Lipstick Color Matte ini didominasi oleh warna-warna bold. Ada dua warna yang lebih light - tapi nggak sanggup saya sebut nude juga - yaitu 81 dan 90. Dua warna ini memang sekilas ibarat sih, tapi kalau diperhatikan bener-bener terang berbeda. Di saya, 81 warnanya ke arah coklat sementara 90 lebih peach. Nanti deskripsi warna lengkapnya saya tulis di bawah.

Karena seri Purbasari Lipstick Color Matte didominasi warna bold, kelihatannya agak kurang wearable yaa untuk sehari-hari. Tapi tidak untuk saya, hahaha. Bisa aja kok pakai warna bold untuk sehari-hari asal pede dan menyesuaikan lokasi juga. Kalau ke sekolah atau ngampus sih ya, baiknya pilih warna yang paling kondusif aja. Untuk kebanyakan orang yang paling kondusif tuh 81 sama 90 tadi.

Semua warna dari lipstik ini punya aroma yang sama. Maniiis dan menyenangkan. Seperti aroma masakan ringan manis bolu gitu, hahaha *lapar akik*. Aromanya vanili yang sweety :). Saya suka banget aromanya, tapi setelah dioles aromanya akan menghilang. Nggak duduk kasus juga sih sebenarnya, toh daripada sepanjang hari nyium aroma masakan ringan manis bolu dan lapar terus :P.

Lipstik ini konon berdasarkan sejumlah beauty blogger - dari yang professional hingga yang amatiran - merupakan lipstik matte yang tidak bikin bibir kering. Benarkah demikian? Memang iya sih, tidak sekering matte lip cream di bibir. Kalau di bibir saya, lipstik ini juga lebih ramah daripada Wardah Longlasting. Purbasari lebih lembap sesuai klaimnya, dan biarpun tetap mencetak garis-garis bibir tapi nggak hingga retak-retak gitu setelah dioles.

Purbasari Lipstick Color Matte isinya 4 gram. Dikit? Iya, dan sejujurnya cepat habis. Lipen saya yang sepuluh ini gres digunakan 2 kali - sama swatch berarti 3-4 kali - dan batang lipstiknya udah berkurang tidak mengecewakan -_-. Ini kayaknya lantaran si lipstik kalau dioles tuh lapisannya tebaal jadi cepat berkurangnya. But, it's okay-lah. Toh nggak mahal ini - makanya saya mau beli sepuluh-sepuluhnya - jadi sanggup beli lagi tanpa mengeluh pas udah habis.

Warna-warna dari Purbasari Lipstick Color Matte semuanya oxidize alias menggelap setelah dipakai. Makara warna di bibir akan lebih gelap daripada warna pada bullet. Tapi kalau pas di-swatch di tangan kayaknya enggak oxidize yaa *beda kali ya reaksi lipen di kulit tangan sama bibir*. Karena oxidize inilah, warna-warna yang cenderung bau tanah bakal makin gelap lagi. Sejujurnya agak mengganggu sih, tapi yasudahlah.

Bagaimana dengan daya tahan? Saya coba pakai shade 90 dari siang hingga sore untuk jalan-jalan dan masih nempel sempurna. Soalnya saya nggak makan minum sih *betah banget ya* dan nggak hobi njilatin bibir. Kalau digunakan minum, sih ketika gres selesai digunakan niscaya nempel di bibir gelas. Tapi kalau udah digunakan berjam-jam nggak nempel sama sekali. Oh iya, saya tuh tipe yang kemana-mana pakai masker, nah lipstik ini tuh tetap njeplak dikit di penggalan dalam masker tapi nggak banyak kok dan intensitas warnanya nggak pudar.

Purbasari Lipstick Color Matte ini susah dibersihin. Yep! Swatch yang di tangan udah saya usek-usek hingga panas pake tisu lembap tetep warnanya masih nge-stain. Ini berlaku juga untuk bibir, setelah lipstik dibersihkan tetap akan ada sisa warna. Saya malah suka sih kalau lipstik stain di bibir soalnya membantu bibir saya jadi lebih berwarna :). Stain-nya sesuai warna lipstiknya yaa. Kalau semoga higienis tepat gimana? *pakai make up remover aja masih nyisa, suer* Saya punya kebiasaan setiap sikat gigi niscaya nyikat bibir juga. Saya bahkan punya satu sikat gigi khusus buat bibir. Itu efektif lho merontokkan sisa-sisa warna lipstik dan pastinya sel-sel kulit mati pada bibir. Cobain deh cara ala saya ini. Tapi sesudahnya selalu ingat ya oleskan lip balm untuk merawat dan melindungi bibir.

Update dikit, tadi saya pakai shade 89 dari pagi sampe sore buat ngampus. Itu udah dilewatin makan pagi sama siang plus minumnya cuma pudar dikit di penggalan tengah bibir. Saya makannya hati-hati sih, soalnya menunya berminyak dan pedass... Kalau makannya bar-bar mungkin lebih banyak warna lipstiknya yang ilang. Saya udah bawa lipen ke kampus buat antisipasi siapa tahu perlu touch up, tapi nggak jadi dipakai, :D. Soalnya warna si lipstik tuh stain, jadi warna yang di penggalan tengah bibir pudarnya masih menyisakan warna. Kalau saya ratain lagi dari penggalan pinggir ke tengah, warnanya akan rata lagi meskipun nggak seintens tadi pagi:). Sayangnya sehabis sore lipstik ini terasa kering di bibir. Tapi keringnya masih dalam taraf sanggup dimaafkan kok, nggak hingga bikin bibir ngelupas.

Pembahasan werno-werno soal si lipstik saya rasa cukup. Sekarang penggalan termenariknya ; hasil pemakaian di bibir :D! Perlu diingat ya, lantaran warna bibir setiap insan berbeda maka warna lipstik yang ditemplokin sanggup saja hasilnya berbeda juga. Selain itu, warna kulit juga mempengaruhi - meskipun nggak mutlak sih. Oh iya, dulu tuh saya sangat percaya pada prinsip menentukan warna lipstik sesuai undertone kulit yang mana undertone saya cool artinya nggak bakal cocok pakai warna-warna hangat. Tapi setelah nyobain sepuluh shade Purbasari Lipstick Color Matte ini rasa percaya saya terbantahkan. Soalnya ada warna ber-tone hangat dalam seri lipstik ini yang ternyata cocok juga di saya. Makara saya menyimpulkan, nggak ada rumus baku warna lipstik yang cocok untuk masing-masing orang. Kalau ada yang tanya : warna apakah yang sesuai untuk saya? Cobalah sendiri. Dibutuhkan banyak try and fail untuk menemukan warna apa yang cocok di kamu, tapi justru di situlah letak menyenangkannya mencoba : menemukan :)!

Sebelum ke warna lipstik di bibir, saya tunjukin dulu warna alami bibir saya. Bibir saya tuh rada pucat - mungkin saya anemia tapi belum sempat cek Hb nih - dan pinggirnya lebih gelap. Oh iya bibir saya agak nggak simetris lantaran gigi pakai behel. Ngomong-ngomong nih, behel tuh menciptakan imbas bibir saya lebih tebal tapi aslinya bibir saya itu kecil (bukan tipis) jadi saya suka pakai lipstik dilebihin hingga keluar garis bibir untuk menambah ukurannya. Cuma ini mesti hati-hati lantaran kalau asal saja bukannya terlihat ibarat bibir Kylie Jenner malah terlihat jontor -_-.

81 Diamond


Saya nyebutnya warna coklat mocca ya :D, soalnya saya tidak kaya akan perbendaharaan istilah warna. Pokoknya ini ibarat sama warna kopi moka pas diseduh. Warna ini natural digunakan di saya, nggak menor dan nggak mencolok. Warnanya terkesan sederhana dan simpel gitu. Nggak bikin fresh sih, tapi nggak memucatkan juga.

82 Mirah


Ini ungu fuschia gitu ya? Warna ini dibilang merah bukan, ungu nanggung *aih adek lelah memikirkan warnamu*. Sebagian orang menyampaikan warna ini cocok untuk bikin vampy look, tapi saya sih nggak kepikiran mau dandan ala vampir pakai lipen ini. Lagian saya punya NYX SMLC yang Copenhagen, itu rasanya lebih cocok untuk vampy look deh lantaran warnanya lebih bau tanah dari ini.

83 Piruz


Katanya, warna ini warna mauve. Asline saya rak dong mauve ki koyo opo? Ya pokoknya kayak gini lah. Mauve dengan bias abu-abu. Apakah lantaran abu-abu lantas bikin bibir kusam? Dikit sih, soalnya di saya warna abu-abunya menonjol bingitt. Cocok nggak warna ini di saya? Pokoknya cocok aja lah ya, soalnya saya suka warna ini. Kabarnya tren warna lipstik kekinian ketika ini ya mauve ini. Asiik akuh kekinian :*. Btw, warna ini menciptakan saya tampak elegan *dih*.

84 Ruby


Ini warna merah warm tone. Herannya saya cocok pakai warna ini. Terpatahkanlah teori undertone skin for choose lipstick bagi saya. Merahnya terang, merah cabe. Membuat saya tampak bergairah *rrr* dan segar. Biasanya warna merah tuh menciptakan orang tampak pandai balig cukup akal lho tapi yang ini tetap kelihatan muda dan cerah - ibarat masa depan saya, amin. Sejauh ini, Ruby ialah warna favorit saya untuk merah.

85 Safir


Ini nih si lipstik paling susah dicari. Eh gres ingat saya pernah nitip pesan ke salah satu mbak BA Purbasari disimpenin warna ini kalo udah ada. Maaf mbaak akyu udah dapat... Waktu lihat bullet-nya saya pikir ini merah, eh ternyata pinky :). Cantik loh warnanya, pink-nya cenderung bau tanah tapi tetap bright gitu. Membuat mood saya seketika bangga kalau lihat - dan pakai warna ini.

86 Topaz


Ini ialah warna coklat Kylie, maksud ane ibarat warna lipen yang sering digunakan Kylie Jenner. Karena saya fans berat Kak Kylie maka saya juga nge-fans sama warna ini. Chocolate, i'm in love!! Sayang waktu dioles ke bibir jadi ada kesan agak merahnya nggak murni soklat, tapi nggak pa pa lah. Saya punya warna yang hampir ibarat sama ini yaitu Wardah Longlasting 10, tapi si Wardah hint merahnya lebih kenceng. Kalau soal tekstur saya nggak sanggup milih soalnya sama-sama bagus. Btw, Topaz ini satu-satunya dari sepuluh shade Purbasari Lipstick Color Matte yang hasilnya satin matte. Yang lain lebih kering gitu tanpa kilau. Topaz juga yang paling lancar dioles lantaran licinnya.

87 Jamrud


Ini ialah nama grup band yang lagunya saru-saru, eh bukan, ini warna lipen selanjutnya. Ungu juga tapi bukan fuschia kayak Mirah tadi. Yang ini totally ungu saya rasa *saya merasa pakai ubi di bibir lantaran ungunya*. Ini seret nih waktu dioles, sama yang shade apa lagi ya yang seret? Saya lupa, gres ingat ini doang.

88 Amethyst


Warnanya horanye. Beberapa orang ada yang pakai trus bilang warnanya merah bata. Err, saya nggak tahu warna orisinil bibir mereka apa, tapi kalau di bibir saya jadi oranye. Selama ini saya tuh merasa tidak cocok pakai oranye, jadi kusam gitu. Tapi yang ini enggak...syuka dehhh :*. Saya punya Wardah Longlasting 01 yang oranye juga tapi nggak sebagus ini hasil warnanya di bibir saya. Jadi, Amethyst ini akan jadi pilihan saya kalau mau pakai warna oranye di bibir.

89 Jade


Jade ini pinky smooth gitu warnanya. Pink muda yang kekinian. Saya tuh punya beberapa lipen pink, 2 yang matte. Dua warna pink matte saya yang kemudian itu ketuaan warnanya, kalau digunakan ketebelan di kampung kayak saya norak gitu lho. Kalau Jade ini pas, nggak ketuaan nggak kemudaan. Ini wearable banget kalau buat saya ngampus *tapi di orang lain belum tentu*. Btw, saya selalu suka nama 'Jade'. Soalnya saya nge-fans sama Jaden Smith. Cowok hitam gelap :P tapi so sweet...:* - tau ya selera pemuda saya, hahaha.

90 Crystal


Mungkin di beberapa orang, ini tidak jauh beda dengan Diamond. Kalau di saya bedaa, ini hasilnya peach. Ini warna yang paling soft di antara yang lain. Natural dipakai. Eh, saya tuh kalau mendengar kata 'peach' bawaannya inget buah dan berasa segerr gitu, hahaha.

Nah, sudah genap sepuluh shade saya coba! Okay my tired lips, saatnya dibersihkan :). Ngomong-ngomong, aslinya kemarin saya sudah foto-foto hampir semua shade Purbasari Lipstick Color Matte ini waktu digunakan di bibir. Terus saya berencana pakai foto-foto itu dan nyusulin satu yaitu shade 85 Safir. Tapi setelah saya pikir-pikir kok hasil fotonya beda-beda ya - lantaran nggak bersamaan waktu ngambil fotonya sih - jadi saya ulangin lagi deh hari ini. Pakai sepuluh lipstik berurutan itu capek loh gaes, dan bikin swatches itu tidaklah mudah. Maka hargailah kalau melihat posting-an pemakaian lipen macam ini, hahaha. Sekian dulu ya gaes, doain saya cepet punya shade barunya Purbasari Lipstick Color Matte :) semoga saya sanggup foto-foto dan share lagi :P. Byee...:*!
Share This :
Johan Andin