MASIGNCLEAN101

Review : Viva Milk Cleanser & Viva Face Tonic Spirulina

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf kalau besar lengan berkuasa pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Kalau mood saya lagi jelek, goresan pena saya ikut kacau. Ini ngeselin, lantaran mood saya itu lebih sering buruk ketimbang cerah, hahaha. Apalagi, mood saya mudah dirusak oleh hal-hal sepele. Kemarin-kemarin, saya lagi moody mulu, hingga pas kemarin pagi saya keujanan dalam perjalanan. Kehujanan harusnya ngeselin, tapi ini justru bikin mood saya membaik lho. Mungkin lantaran aroma aspal lembap yang menenangkan. Saya jadi ingat, biasanya dikala hujan, idup saya menjadi lebih kreatif.

Saya sempat plin plan dan menggonta-ganti judul maupun alamat blog. Ini bikin URL lama saya error saat ada yang nyari. Kayaknya dengan nama blog baru ini, pembaca saya jauh lebih sedikit deh, hahaha. Beda sama nama usang yang, ehm kayaknya udah punya penggemar. Eh bukannya saya geer, ada kok suer yang DM saya nanyain nama blog lama kenapa nggak bisa di-search. Kenapa sih saya ganti nama blog? Soalnya nama terdahulu terasa begitu alay, nggak sesuai sama kepribadian saya yang remaja ini. Lagian, saya tuh mau nulis blog ini hingga lama, jadi namanya haruslah yang netral sehingga nyaman dibaca di semua tahap peradaban. Oh iya, dulu niatnya blog ini berisi hal-hal random aja yang ingin saya tulis. Sekarang, saya prioritaskan ke beauty blog, walaupun masih akan memuat hal-hal random kalau kadangkala saya nemu sesuatu yang menarik untuk dibahas di luar urusan kecantikan.

Back to title, hari ini saya mau nge-review Viva Milk Cleanser dan Face Tonic lagi. Kok lagi? Iya, soalnya saya pernah bikin review sejenis dulu, cuma dalam varian yang berbeda. Awal bulan ini, saya sempat resah milih-milih cleanser sama toner. Niatnya mau beli yang mahalan tapi kok musti irit, yaudah balik ke Viva ini yang super murah tapi bisa diandalkan. Makara pilihan saya adalah; Viva Milk Cleanser & Viva Face Tonic Spirulina!

Masih edisi watermark lama -_-

Dulu, saya udah pernah pakai yang Green Tea. Bulan ini, lantaran saya sadari kulit saya menjadi kering-kombinasi yang entah semenjak kapan mulanya maka saya nggak pakai yang green tea lagi, khawatir perih dan muka makin kering. Ada dua pilihan waktu itu, antara mau beli yang original yang contain moisturizer sama yang spirulina ini. Trus balasannya pilihan jatuh ke spirulina lantaran unik, jarang saya nemu cleanser sama toner varian begini.

Btw, Viva ternyata ngelunculin matte lipstick!!! Saya gres tau tadi pas mampir ke web-nya. Setelah beberapa waktu kemudian punya body butter, nambah lagi ke lipstik matte, makin lengkap deh produk-produknya Viva!

Back to title again. Saya mulai bahas dari kemasan. Standar sih, botol plaatik bening dengan segel plastik yang selain berfungsi menyegel juga berfungsi sebagai tempat seluruh keterangan dan ilustrasi bertengger. Yang varian spirulina ini berdominasi warna putih dan sedikit biru. Tutupnya putih dan kuat. Botolnya sendiri berbentuk cembung di tengah, lebih menarik sih dibanding botol versi lama. Segel plastiknya punya titik-titik penghubung yang bisa diputus untuk membuka tutup botol. Plis bukanya hati-hati ya kalau nggak mau si plastik robek hingga ke bawah dan merusak tampilan botol cleanser dan toner-mu.

Sebenernya, penempatan keterangan pada segel plastik gini kurang baik lho berdasarkan saya. kalo segelnya terkelupas, musnahlah kesempatan produsen biar tulisannya dibaca. Tapi memang mungkin lebih hemat dananya dibanding kalau nge-print keterangan pribadi pada botol. Segel bisa tetap digunakan tapi untuk alasan keamanan aja, biar pembeli yakin produknya belum dijamah konsumen lain dikala dibeli. Soal keterangan yang di-print di plastik, saya nggak anggap ini kekurangan kok lantaran dengan harga ekonomis, kemasan begini saja sudah bisa dibilang baik kualitasnya - yang penting segelnya nggak diselotip :'D.


Viva Milk Cleanser & Viva Face Tonic Spirulina masing-masing bernetto 100 ml. Harganya Rp. 5375 untuk milk cleanser dan Rp. 5025 untuk face tonic. Murah kan :D? Saya nggak tahu kalau beda varian harganya sama nggak, tapi milk cleanser dan face tonic Viva saya yang green tea dulu lebih murah dibanding ini, ataukah sudah naik harga setelah tahun baru? *Eh ya, berdasarkan data pengamatan saya selama dua kali beli ini harga face tonic Viva selalu lebih murah dibanding milk cleanser-nya ^0^.* Meskipun begitu, ini masih masuk kategori murah kok di kelasnya. Milk cleanser dan face tonic produk lokal kayaknya belum ada yang nandingin kelegendarisan murahnya Viva. *Kayaknya. Mohon diralat kalau ada.*

Oh iya, Viva ini sangat mudah dibeli di mana saja. Di pertokoan modern ada, di warung tradisional aja ada walau mungkin nggak lengkap variannya. Sebagai produk lokal berharga terjangkau, kayaknya kita nggak akan menemukan versi KW produk ini - kecuali pensil alis legend-nya. Untuk milk cleanser dan face tonic, saya pikir orisinil semua kok :). Kalau mau bikin palsunya juga rugi kali malsuin produk dengan budget segini. Saya lagi aware sama produk abal-abal dan KW atau sejenisnya nih jadi merasa perlu nulis kayak gini.

Viva ini diproduksi oleh PT. Vitapharm yang berlokasi di Surabaya. Sebagai produk orisinil Indonesia, Viva sudah mengantongi ijin BPOM dan akta kehalalan dari MUI lho! Ada kok dicantumkan di kemasannya. Viva ini sudah populer banget semenjak dulu, dan tagline-nya selalu 'sesuai untuk tempat tropis'. Salah satu keunggulan produk lokal gini nih, bisa menyesuaikan dengan kulit konsumen di iklim negara tertentu. Indonesia ialah negara tropis dengan dua ekspresi dominan yaitu kemarau dan penghujan. Negara kita memiliki iklim tropis lantaran terletak pada garis khatulistiwa. Nah makanya kulit orang Indonesia bisa punya jenis yang berbeda dengan negara atau ras lain. Makanya nggak semua produk luar negeri bisa digunakan untuk kulit kita, lantaran mungkin saja produk tersebut dikhususkan untuk iklim wilayahnya yang berbeda dengan kita. Memakai produk lokal, selain harganya lebih terjangkau juga bisa lebih cocok untuk kulit kita loh girls! Lagipula, kini kualitas produk lokal semakin bagus kok dari waktu ke waktu. Nggak cuma dari segi isi, tapi juga kemasan semakin dimodernkan, sehingga kita nggak perlu jatuh gengsi dikala bawa-bawa produk lokal. Ngomong-ngomong, kenapa sih produk lokal berharga terjangkau? Menurut saya sih, mungkin lantaran distribusinya nggak terlalu jauh sehingga biayanya nggak banyak. Terus, bisa juga lantaran bahan-bahannya diambil dari negara sendiri jadi nggak perlu biaya bea cukai impor. Hari gini nggak perlu gengsi lah pakai produk murah dari negeri sendiri, daripada beli produk impor mahal yang belum tentu cocok digunakan?

Viva Milk Cleanser & Viva Face Tonic Spirulina punya tutup flip top. Mulut botolnya pas, nggak kekecilan nggak kebesaran. Cukup lah untuk ngeluarin isi produk. Kalau untuk toner, niscaya mudah dituanglah lah ya secara beliau cair. Nah untuk cleanser-nya sendiri nggak masalah, lantaran botol plastiknya nggak keras, jadi mudah ditekan untuk ngeluarin produk. Saya agak kezel soalnya saya botol yang keras, butuh ekstra tenaga goncang-goncang untuk menuang isinya keluar.


Sekarang, kita ulas satu-satu deskrips produk ini. Mulai dari Viva Milk Cleanser Spirulinanya dulu.


Viva Milk Cleanser Spirulina ialah susu pembersih untuk merawat kulit normal-kering, mengandung ekstrak spirulina atau ganggang biru bahari yang berperan penting dalam proses peemajaan sel kulit. Membersihkan wajah serta leher dari kotoran, minyak, dan sisa make up dengan maksimal.

Untuk ingredients, Viva Milk Cleanser Spirulina masih belum bebas mineral oil dan paraben. Saya nggak anti sih sama materi ini, cuma mungkin beberapa orang tidak bisa pakai. Produk ini juga masih mengandung alkohol biarpun materi dasarnya ialah air. BHT juga masih digunakan sebagai pengawet. Saya nggak bisa komentar macem-macem sih soal banyak sekali materi yang keberadaannya pro kontra di kalangan masyarakat soalnya saya kurang paham. Tapi toh, produk ini boleh beredar sama tubuh POM, berarti kandungannya masih dalam batas masuk akal dan amanlah ya.

Viva Milk Cleanser Spirulina isinya susu pembersih berwarna putih. Teksturnya lembut, nggak terlalu kental tapi nggak cair-cair amat juga. Aromanya segar tapi nggak nyegrak. Saya nggak tau ini aromanya bertema apa, tapi nggak ada nuansa-nuansa lautnya biar mewakili si ganggang laut. Btw, di ingredients saya nggak nemu goresan pena perfume atau fragrance lho, jadi aroma milk cleanser ini berasal dari materi apa?

Tekstur milk cleanser yang lembut ini mudah diratakan. Sedikit aja cukup kok untuk area yang tidak mengecewakan luas. *Sorry saya pakai kata 'lumayan' yang sesungguhnya nggak ilmiah blas wong nggak bisa diukur.* Nggak lengket dikala diratakan, asal makenya nggak kebanyakan. Kalau kebanyakan, saya rasa lengketnya justru di tangan. Tapi kalau setelah pakai milk cleanser ini nggak segera diangkat, rasanya wajah juga lengket dan jadi syumuk. Ini berdasarkan yang saya alami aja, kalau saya pakai sesuatu berbahan mineral oil, sesudahnya niscaya akan meninggalkan rasa agak sumuk di wajah. Iyakah memang begitu?

Kulit saya kering-kombinasi minyakan di area hidung plus dahi. Dan kayaknya perlu diremajakan sel kulitnya deh, hihihi. Makara nggak salah saya pilih varian ini. Saya biasa pakai Viva Milk Cleanser Spirulina sebelum basuh muka. Kalau pas make up, saya bersihkan dulu pakai micellar water baru di-double dengan milk cleanser. Soalnya saya kurang yakin milk cleanser saja bisa mengangkat make up apalagi yang tebal. Toh ditulis juga fungsinya untuk mengangkat sisa make up bukan make up-nya sekalian. Karena saya masih punya cleansing gel juga di rumah, jadi milk cleanser ini saya pakai bergantian sesuai mood. Kalau kulit lagi berasa kering, pakainya milk soalnya gel terasa lebih keras untuk kulit kering.

Cara pakai versi saya, tuangkan Viva Milk Cleanser Spirulina ke tangan terlebih dahulu. Lalu ulaskan ke lima titik wajah biar nanti mudah diratakan - sebenernya sampe leher juga cuma pas di foto ini enggak. Selepas itu ratakan deh sambil dipijat-pijat dengan gerakan memutar. Eh saya jadi ingat dulu suka massage wajah, kini cuma pas bersihin wajah aja itupun nggak lama. Setelah itu angkat deh dengan kapas. Pakai tisu atau pribadi bilas dengan air boleh juga, terserah aja, cuma kok saya lebih nyaman pakai kapas potong.

Viva Milk Cleanser Spirulina ini nyaman digunakan bersihin wajah maupun leher. Waktu dioles nggak perih, setelah diangkat nggak ninggalin rasa nggak nyaman. Saya pakai milk cleanser ini sesungguhnya dalam kondisi kulit wajah nggak kotor-kotor amat dan lagi nggak make up, jadi sekali ulas minyak, debu, dan kotoran bersih. Kulit wajah terasa lembut dan nggak kering. Terasa lembap malahan tapi nggak lantaran minyakan gitu, kulit juga terasa lebih kenyal loh kalo lembap gini!

Kalau digunakan double cleansing setelah make up di-remove, saya rasa cuma butuh sekali ulas juga untuk bersihin wajah secara maksimal. Tapi kalau muka nggak make up-an lagi kotor banget mungkin habis berkelana ke jalan berpolusi gitu, bisa saja butuh dua kali proses pencucian pake milk cleanser. Intinya, sesuaikan saja sama kebutuhan.

Saya pernah baca, Viva milk cleanser ini lantaran ada kandungan minyaknya, beliau menyatu sama minyak dan kotoran di kulit bahkan hingga ke pori jadinya dikala diangkat, segala kotoran terikut. Trus pori yang kebuka tinggal diringkas pake face toner-nya. Kira-kira begitu deh cara kerjanya.

Setelah pakai Viva Milk Cleanser Spirulina, dikatakan baiknya dilanjutkan pakai Viva Face Tonic Spirulina. Saya nggak pribadi gitu, dijeda dulu sama basuh muka. Soalnya kalau milk cleanser pribadi face tonic gitu rasanya kurang yakin - biarpun Viva bilang produknya bisa bersihin secara maksimal. Iya, higienis dari kotoran, tapi saya takut residu milk cleanser masih nyisa di kulit dan bisa menyumbat pori, hiii. Makanya sebelum toner, saya basuh muka terlebih dahulu biar yakin kotoran bercampur residu sudah hilang dari permukaan maupun pori-pori kulit.

Sekarang, bahas Viva Face Tonic Spirulina :).


Viva Face Tonic Spirulina ialah penyegar untuk merawat kulit normal-kerimg. Mengangkat sisa-sisa susu pembersih, menyegarkan wajah, dan mengembalikan keseimbangan pH kulit. Produk ini sama kayak milk cleanser-nya, mengandung ekstrak spirulina juga. Bahan dasarnya air, walau di bawahnya ada kandungan alkohol. Ingredients lainnya, masih memuat paraben juga plus perfume.

Teksturnya cair, tidak berwarna tapi beraroma. Aromanya seakan-akan atau sama lah dengan milk cleanser-nya tadi. Yaa namanya juga satu pasangan. Cepat meresap dan tidak menjadikan rasa panas maupun perih. Nyaman aja dipakai, lembap dan segar di kulit wajah. Kalau mau imbas lebih dingin, simpan aja toner ini di kulkas sebelum digunakan.

Saya pakainya nggak berdasarkan cara pakai di kemasan. Saya nggak pakai kapas, bukannya kenapa-kenapa, boros aja cuy, nggak sesuai sama prinsip ekonomi. Makara saya pakainya pribadi tuang ke telapak tangan trus tepuk-tepukin deh ke muka - plus leher juga - pakai jari. Sebenernya lebih mudah di-spray, tapi saya males mendepotnya ke botol spray, jadi pakai tangan aja. Habis pakai ini, kulit terasa lebih segar dan lembut. Saya kan pakai ini sehabis basuh muka ya, nah face wash saya tuh nggak ngeringin kulit, tapi kalau contohnya pakai sabun yang berefek kesat di kulit trus dipakaiin toner ini, kulit bakal terasa kembali kelembapannya :).

Katanya Viva, dengan melaksanakan dua langkah pencucian wajah pakai Viva Milk Cleanser & Viva Face Tonic Spirulina ini secara teratur, sanggup menjadikan wajah bersih, lembut, terawat, dan terhindar dari gejala penuaan dini. Suka nih, saya yang bad mood-an mulu kayaknya beresiko lebih cepat bau tanah T_T *makanya plis plis ayo jiwa muda perbaiki dirimu biar ngga bad mood melulu*.

Bagi saya, Viva Face Tonic Spirulina ini bukan masuk kalangan pembersih, tapi penyegarnya punya fungsi sendiri untuk menutrisi kulit lantaran kandungan manfaat di dalamnya. Kunci wajah yang sehat sebenernya ialah pencucian dan pelembap yang tepat, maka Viva Milk Cleanser & Viva Face Tonic Spirulina ini bisa jadi skin care modal bagi kulit saya.

Sepanjang karir Viva, kayaknya saya belum nemu ada yang bilang milk cleanser sama face tonic-nya bikin break out. Produk ini tuh merakyat banget gitu. Bahkan para perias manten juga pakai ini sebelum mendandani klien-nya - hahaha, saya pernah punya pengalaman gini sebelom jadi pagar ayu. Nah, saya juga nggak break out pakai Viva Milk Cleanser & Viva Face Tonic Spirulina. Alhamdulilah kulit wajah baik-baik aja. Kalaupun timbul masalah, saya yakin sih bukan lantaran milk cleanser dan face tonic ini. Makara kulit saya tuh gini kini ceritanya; semenjak awal bulan ini saya nggak pakai daily skin care aneh-aneh lagi. Ini awalnya disebabkan oleh perjuangan penghematan sadis saya. Makara ritualnya cukup gini; bersihin wajah pake milk cleanser - basuh muka - pakai face tonic - pakai baby cream buat pelembap. Udah. Kalau mau pergi ya dilanjut make up, kalau nggak ya gini doang. Dan taunya, kulit saya justru lebih sehat lho dengan perawatan simpel aja.

Saya pakai sudah dua mingguan ya. Kulit wajah masih kering-kombinasi, tapi kalau siang minyaknya lumayan. Kering-nya bisa dijinakkan pakai baby cream aja. Udah nggak sekering pas facial di Larissa bulan lalu. Komedo nggak sesubur dulu, abses pernah nongol sih tapi saya anggap normal. Ya manusiawi kali punya jerawat, untung nggak banyak atau parah. Btw, tipe kulit wajah - plus leher - saya ialah acne prone tapi yang abses kecil seakan-akan bruntusan, abses berisi gitu juarang banget muncul meskipun pernah juga. Kulit saya skin tone-nya sebenernya terang, sayang kadang kusam kalau pas belum basuh muka. Saya udah nggak pakai skin care lightening lagi, saya pikir kalau kulit sehat bakalan cerah juga. Nggak pingin juga mutihin kulit lagi pake produk-produk whitening, kini saya lebih suka yang melembapkan plus anti aging, hahaha.

Tadinya saya punya rencana mau beli satu set Hada Labo skin care. Udah googling beberapa review juga, tapi rencana tinggal rencana Tuhan jualah yang menentukan. Saya malah jadinya pakai produk lokal sederhana dan batal beli Hada Labo Series. Entar bulan depan atau kalau skin care yang kini saya pakai ini sudah habis, saya belum memilih apakah mau lanjut atau pindah ke lain merk. Dipikir nanti aja.

Yak, sepanjang pakai Viva Milk Cleanser & Viva Face Tonic Spirulina sih saya puas sama performanya sebagai pembersih dan penyegar. Kualitasnya bagus kok. Milk cleanser-nya bisa bersihin wajah dan bikin kulit lembut tanpa mengeringkan kulit, face tonic-nya menyegarkan dan menutrisi kulit meskipun biar katanya meringkas pori tapi nggak ngecilin pori. Saya udah suka kok sama duo produk ini, nggak bikin break out pula :)!

Notes :
+ harga super terjangkau dan mudah ditemukan
+ kualitas bagus
+ no break out
- saya sih belum ada
Share This :
Johan Andin