MASIGNCLEAN101

Review: Purbasari Zaitun Series [Sabun Zaitun, Hand & Body Lotion Zaitun, Lulur Mandi Zaitun]

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jikalau kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]


Purbasari lagi! Tahun ini kayaknya brand tersebut semakin hits yah? Selain lini make up-nya yang terus berkembang, jalur skin care-nya pun enggak kalah ikut maju. Baru-baru ini Purbasari mengeluarkan serangkaian produk gres yang bertemakan zaitun. Berhubung saya anaknya latahan, ikut beli deh semua produk zaitunnya. Sebenernya ketiganya bukan kategori skin care baru. Ada sabun, yang kayaknya Purbasari udah punya dari dulu, tapi variannya aja mungkin ya yang baru. Trus lulur mandi, halaah Purbasari mah udah khatam urusan soal per-lulur mandi-an, punya buanyak. Nah, zaitun kayaknya juga varian baru. Lalu ada hand & body lotion, ini kayaknya bener-bener baru. Saya belum pernah lihat Purbasari punya produk semacam gini. Iya ada lotion putihnya, tapi beda tema dan bentuk dengan yang satu ini. Saya belinya nggak eksklusif sepaket sekalian, tapi nyicil, hahaha. Awalnya cuma beli body lotion alasannya yaitu pas kehabisan. Waktu itu belum tau kalau ada rangkaiannya. Abis itu gres deh googling-googling bagus dan terkesima rangkaian produk zaitun temen si body lotion. Beda hari dan beda lokasi, jadinya ngelengkapin sepaket Purbasari Zaitun Series dengan ketiga produknya :). Ngomong-ngomong, sebelum Purbasari ngeluarin Zaitun Series, saya dulu udah pernah nyoba rangkaian zaitun skin care dari brand lain. Kalau mau baca, boleh kok saya sertain link-nya :).


Sekarang, saya mulai aja ya review-nya... Sepaket Purbasari Zaitun Series ini harganya dijamin murce. Cuma Rp. 22.750. Waaks, harga segitu udah sanggup tiga produk kece?! Super sekali. Kalo yang saya baca-baca di review lain sih, paket Purbasari Zaitun Series ini sanggup didapat dengan harga 30-an ribu. Mungkin beda netto produk yang diambil kali ya sama saya. Nah rinciannya kalo yang saya beli adalah; Sabun Zaitun Rp. 4.350, Hand & Body Lotion Zaitun Rp. 10.850, dan Lulur Mandi Zaitun Rp. 7.550. Sekarang, yuk mulai bahas ke produk yang pertama!

Purbasari Sabun Zaitun - Enriched with Yam Bean Extract, Whitening & Moisturizing [@ 90 gram]


Yang pertama, Purbasari Sabun Zaitun. Kemasannya box karton dengan warna latar putih yang didominasi paduan hijau. Hijaunya sejuk, kayak ijo kacang :'D. Saya belum pernah menatap buah zaitun secara eksklusif jadi ngga tau apakah ini yang dinamakan cinta hijau buah zaitun? Di belahan depan box, diberi keterangan nama produk plus gambar zaitun segar yang sekilas seolah-olah anggur. Yang agak ambigu, justru di bawah nama produk ditulis jikalau sabun ini mengandung ekstrak bengkoang. Lhah? Kan ini sabun zaitun dik? Kok tetiba ada bengkuang nampang :S. Tapi ya sudahlah, suka-suka Purbasari. Lalu ada klaim bahwa si sabun juga mengandung whitening dan moisturizing extract. Ini sanggup saya pahami. Pencerahnya dari bengkoang, pelembapnya dari zaitun. Right?


Box-nya bagus. Nggak asal-asalan kayak hanya plastik atau kertas lepek gitu. Ini bener-bener karton, tidak mengecewakan tebal dan kuat. Disorot dari sisi samping, terdapat keterangan jikalau sabun ini:
Mengandung ekstrak alami Bengkoang yang membantu mencerahkan kulit serta Minyak Zaitun untuk melembapkan kulit kering. Busa lembut dan berlimpah membersihkan serta melindungi kulit biar tetap lembut, bersih, dan sehat.
Nah bener kan apa kata saya? Cucok deh tumben ini otak berpikirnya.


Pada sisi yang lain, ditulis ingredients produk, pabrik, dan cara pakai. Perlu ditulisin? Iya deh. Eh tapi sebelumnya, saya gres ngeh kalau arti GOC yang ditulis di kemasan produk Purbasari itu maksudnya yaitu akronim dari nama pabriknya, PT. Gloria Origita Cosmetics. Pabrik pemilik lisensi nama Purbasari ini beda lho sama pabrik pembuat produknya. Baca gih di foto biar nggak bingung. Naah, saya lanjut ke ingredients:
Tallow, Parfum, Sodium Lactate, Methylpropanediol, Sodium Cocoyl Isethionate, CI 77891, Olea Europea Oil, Disodium Distyrylbiphenyl Disulfonate, Tetrasodium EDTA, Pentaerythrityl tetra-di-t-butyl hydroxyhydrocinnamate, Pachyrrhizuz erosus root extract.
Nama-nama bahannya terdengar absurd di telinga, dan sulit diucapkan secara lancar oleh pengecap saya. Yang saya paham baru, produk ini masih pake pewangi. Ngga ada SLS tapi ada Sodium lainnya, ada pewarnanya, dan ada nama kimia absurd nan ribet yang gres saya baca hari ini. Lanjut ke cara pakai, ini cukup unik. Makara sehabis busa sabun diusapkan ke seluruh tubuh, lantas didiamkan dulu selama 2 menit gres kemudian dibilas. Katanya, untuk hasil optimal gunakan 2 kali sehari secara teratur. Oh iya, tambahan, ada expired date dicantumkan di sisi ini. Masih lama, 2020 nanti.


Sisi tutup box sabun, tak luput dari perhatian. Di sini dominasinya warna hijau semua dengan nama produk tertera terang di sisi gambaran gambar olive dan bengkoang. Btw, di sini olive-nya ada yang hitam. *nggak penting*


Tutupnya dilem. Setelah dibuka, nampaklah kemasan plastik putih pembungkus sabun. Suka deh, jadi sabunnya terlindungi. Enggak eksklusif terpapar udara dari luar atau kalau contohnya box kebasahan sabunnya enggak kena air. Plastiknya putih, cukup bagus, lebih kuat dari plastik bening ala bungkus es. Di balik plastik ini, gres deh sanggup saya jumpai batangan Sabun Zaitun Purbasari. Bentuknya lucu, seolah-olah daun gitu. Yaya ala jajar genjang tapi tumpul. Warnanya putih higienis dengan tabrakan nama brand di sisi atasnya. Aromanya saya suka banget, harum segaar gitu. Tapi entah kenapa berdasarkan otak saya ini bukan aroma zaitun. Malah lebih seolah-olah aroma teh instan dengan rasa green tea. Ya entahlah, tapi pokoknya saya suka. Wanginya bikin hati terhibur.

Sabunnya keras, enggak eksklusif penyok kalau ditekan. Begitu kena air dan digosok, busanya melimpah. Busanya tipikal yang padet dan warnanya menyesuaikan si sabun, putih higienis juga. Lembut diratakan ke seluruh badan dan waktu didiamkan juga nggak lengket. Abis dua menit dibilas, pas ngebilas ini kadang saya lihat ada beberapa belahan kulit yang ngelupas. Saat digosok rontok gitu. Istilah Jawa-nya 'ngglodoki'. Apa ini kerja sabunnya? Tapi habis mandi sabunan pakai ini kulit nggak kering tuh. Justru rasanya jadi bersih, lembap, dan lezat disentuh. Sukaa!

Purbasari Hand & Body Lotion Zaitun - Dengan Vitamin E membantu menjaga kelembapan kulit [@ 220 ml]


Sekarang, lanjut ke body lotion-nya. Kemasannya botol gede yang ijo hulk juga. Bagian atas botol bentuknya lucu, kayak kelopak bunga gres mekar. Tutupnya flip, dengan warna agak khaki berusaha matching dengan botolnya. Di depan botol body lotion ini, terdapat gambaran yang sama dengan kemasan sabun. Terdapat keterangan kandungan body lotion juga. Ini bukan produk whitening, lebih ke moisturizing kalau udah ada olive-nya kemudian ditambah lagi dengan vitamin E.


Sisi belakang dipenuhi tulisan. Isinya keterangan jikalau Purbasari Hand & Body Lotion Zaitun diperkaya dengan Olive Oil dan Vitamin E yang membantu menjaga kelembapan kulit, serta tabir surya yang membantu melindungi kulit dari sinar matahari. Sayang enggak ditulis punya SPF berapa. Cara pakainya tinggal diusapkan merata ke sseluruh badan sehabis mandi pagi dan sore. Untuk hasil maksimal, gunakan sesering mungkin ketika kulit terasa kering. Ingredients dan keterangan lain baca sendiri ya. Intinya produk ini ada Mineral Oil-nya, pakek Alkohol - walau turunannya, Parfum, Pewarna, dan Paraben. Tuh siapa yang anti udah saya peringatin. Untuk pelembap, ada Mineral Oil yang nggak semua orang nerima, Glycerin, Olive Oil, Lactic Acid, dan Allantoin. Banyak ya. Btw, body lotion ini diproduksi sendiri oleh GOC. Expired-nya, tahun 2020 juga.


Biarpun botolnya gede dan bulky kalau dibawa-bawa buat re-apply, tapi lubang ekspresi botolnya kecil aja. Yang saya demen lagi nih, pengunci di balik tutup botol tidak mengecewakan panjang, jadi nggak banyak sisa lotion yang beleberan di ekspresi botol ketika usai dipakai.

Isinya sukar dituang kalau hanya dengan cara botol dibalikkan. Perlu ditekan biar lotion-nya mau keluar. Isinya berwarna hijau muda, teksturnya creamy, lebih kental daripada lotion biasa. Padat gitu dan nggak gampang mengalir. Aromanya senada dengan sabunnya. Lembut ketika dioles dan diratakan. gampang menyerap walau creamy, dan senengnya nggak lengket sama sekali. Begitu meresap juga nggak meninggalkan bekas, tapi saya belum nyoba pakai di balik baju putih, bakal mbekas kuning enggak.

Daya lembapnya bagus, kulit eksklusif kenyel dan seger usai pakai ini apalagi abis mandi. Untuk ketahanan, sekitar 4 jam kemudian di kulit saya yang kering perlu re-apply. Ya nggak pa pa sih, kayaknya saya pakai lotion apapun niscaya kudu re-apply juga kalau udah tengah hari. Tapi nggak seluruh badan minta dioles lagi kok, kalau saya paling pakai ulang di tangan dan kaki. Bagian itu emang lebih cepet kering, apalagi kalau saya banyak beraktivitas, menyentuh banyak benda, dan basah-basahan. Kalau kena air beliau agak luntur, abis basuh tangan tanpa sabunpun telapak tangan saya berasa kering lagi kayak nggak pakai lotion. Padahal abis meresap nggak ada rasa lengket lho, saya kira beliau nggak ninggal di permukaan, tapi kok kena air kering lagi ya?

Purbasari  Lulur Mandi Zaitun + Squalane - Merawat kulit kering dan bergairah [@ 125 gram]


Berikutnya, ada Lulur Mandi Zaitun. Soal kemasan, saya bosen mengulas alasannya yaitu udah pernah bikin review lulur sejenis ini. Baca aja ya nanti. Intinya, kemasan lulur mandi zaitun didominasi warna identik dengan sabun dan body lotion-nya. Soal penempatan keterangan dan ilustrasi, sama dengan varian lulur Purbasari lainnya.



Purbasari Lulur Mandi Zaitun merupakan lulur mandi dengan kandungan Minyak Zaitun dan Ekstra Squalane yang sesuai untuk kulit ekstra kering dan kasar. Scrub-nya lebih terasa, mengangkat kotoran dan sel kulit mati serta menjaga kelembapan, kelembutan, dan elastisitas kulit. Yaelah, kulit saya memang kering, tapi nggak bergairah juga. Emm, ngga pa pa deh pakai lulur ini.


Eh iya hampir lupa, di luar jar produk ini, pada belahan tutup ada segel plastiknya. Makara lebih safety deh nggak sanggup dicoba konsumen sebelum membeli.


Kalau di belahan bawah jar, yang putih, terdapat nomor aba-aba produksi mungkin, dan tanggal kadaluwarsa. Ini akan habis masa berlakunya pada 2019 nanti, sedikit lebih cepat dibanding kedua temannya.

Yuk kita buka aja lulurnya! Tutupnya ulir, di dalam nggak ada filter lagi. Saya eksklusif dihadapkan pada campuran lulur yang penuh hingga pada nempel ke langit-langit tutup. Lulurnya lunak, penuh butiran scrub halus yang bulet-bulet minimalis. Warnanya kehijauan, hijau muda yang lembuut gitu. Aromanya saya dengan sabun dan body lotion, jadi kalau pakai sepaket seri zaitun ini, wanginya nggak akan bentrok.

Walau ini scrub, tapi lembut ketika dipakai. Begitu dioles rasanya adem dan gampang diratakan. Agak lembap jadi sebelum mulai menggosok ada baiknya didiamkan dulu beberapa ketika sambil menghirup aroma harum lulurnya yang menenangkan. Pas digosok, butiran scrub-nya lembut dan sama sekali nggak tajam jadi nggak bakal melukai kulit, yang sensitif sekalipun. Entah cuma perasaan saya aja atau memang bener, scrub dari varian lulur zaitun ini yang saya rasa paling lembut dibanding varian lain. Selesai digosok dan dibilas, kulit jadi bersih, lembut, tetep lembap, dan haruum. Semenjak pakai Purbasari Zaitun Series, saya nggak mandi dengan sabun lagi usai luluran. Makara habis lulur, bilas sambil dipijat-pijat, udah deh selesai! Memang sedikit licin, tapi nggak duduk kasus kini saya rasain. Justru bagus kan, itu tandanya kulit nggak jadi kering. Usai dilap handuk juga nggak licin lagi, dan sanggup lebih dilembapkan dengan penggunaan body lotion.

Sekarang, kegiatan harian perawatan kulit saya begini. Pagi: Sabun Zaitun - Hand & Body Lotion Zaitun. Sore: Sabun Zaitun/Lulur Mandi Zaitun setiap 3 hari sekali - Hand & Body Lotion Zaitun. Baru semingguan pakai rangkaian produk ini, tapi udah suka sekali. Kulit saya jadi lebih bagus soalnya, lembap - walau kudu sering apply lotion, dan nampak lebih cerah sekarang! Wanginya juga infinit seharian, dan bikin pikiran relaks sekaligus senang. Sebenernya di rumah saya masih punya sabun dan lulur mandi lain, tapi sementara gres saya break-kan penggunaannya. Lagi seneng pakai Purbasari Zaitun Series, mungkin nanti akan saya gunakan sehabis seri ini habis atau diselang seling aja. Btw, dari ketiga produk ini, semua gampang dibeli di toko-toko terdekat. Ngga perlu supermarket besar untuk nyari, alasannya yaitu distribusi Purbasari udah merata hingga ke pelosok negeri. Oh iya, untuk lulur dan body lotion setahu saya gres ada satu ukuran saja. Kalau lulurnya ada netto yang lebih berat selain yang saya beli ini. Selamat mencoba!

Rate 5/5 4,5/5 5/5. Repurchase? Yes.

Notes:
+ harga murah
+ kemasannya cukup bagus
+ kualitasnya oke, daya lembapnya boleh juga plus ada dampak pencerah
- kurang suka dampak ngelupas usai pakai sabunnya
Share This :
Johan Andin