MASIGNCLEAN101

Review: Wardah Hydrating Aloe Vera Gel

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf bila kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]


Alohaa! Hari ini sedang dalam mood setengah baik setengah jelek sebab tadi mendadak blog nggak sanggup diakses. So annoying kan? Untunglah saya masih punya mood nulis. Untuk mengawali hari nan kurang sibuk ini, saya akan menulis sebuah review (lagi). Nah, pas belanja awal bulan kemarin kan saya beli beberapa pelembap. Yang udah saya cobain gres satu, ini nih Wardah Hydrating Aloe Vera Gel!

Siapa belum pernah liat flora pengecap buaya? Dulu saya punya di halaman rumah. Bentuknya batang-batang yang berujung runcing dan berduri kecil, nah di dalam batangnya - atau sebutlah daun - tersembunyi banyak sekali khasiat menarik. Daun pengecap buaya yang berdaging tebal tinggal dikupas dan isi dalamnya yang bening sanggup diambil untuk banyak sekali keperluan. Lidah buaya punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia, salah satunya dalam bidang perawatan kecantikan. Pas saya kecil dulu, ibuk sering nyuruh keramas pakai pengecap buaya. Caranya tinggal siapin pengecap buaya yang udah dibelah kemudian daging di dalamnya digosok-gosokin deh ke rambut maupun kulit kepala, abis itu dibilas. Katanya buat ngilangin ketombe dan nyejukkin kulit kepala *etdah nyokap pikir saya ketombean dari kecil*. Temen saya pernah kena knalpot motor, kesian yak, trus saya liat luka bakarnya dikasih pengecap buaya. Mungkin sebab pengecap buaya ini adem jadi punya sifat anti inflamasi kali ya makanya dikasih ke luka sengatan benda panas. Lidah buaya juga sanggup dikonsumsi lho. Saya ingat pernah main masak-masakan dengan pengecap buaya rebus yang abis itu dimakan beneran kayak jeli - tapi rasanya plain.

Di masa modernisasi kayak sekarang, beruntunglah saya sudah ada pengecap buaya dalam bentuk gel instan yang simpel dalam kemasan. Wardah Hydrating Aloe Vera Gel ini pernah saya baca di sejumlah review punya banyak fungsi yang serbaguna. Pernah tertarik beli tapi waktu itu malas nyari, dan kesudahannya malah ketemu awal bulan ini. Beli deh. Harganya tidak mengecewakan sih, Rp. 31.700 untuk tube ukuran 100 ml. Ini lebih mahal dibanding body lotion Wardah bernetto sama.


Waktu saya beli, kemasannya gini aja. Tube biru bening yang bertutup putih. Tube-nya tidak mengecewakan gede, jadi kurang travel friendly. Meskipun begitu, kalau contohnya mau bawa ini pergi saya nggak depot ke wadah lain yang lebih kecil. Warna birunya segar dan rada transparan jadi gel di dalamnya keliatan. Nggak ada box ataupun sekedar segel plastik, jadi terkesan kurang safety. Misalnya tube ini ada di rak toko, sanggup aja ada yang udah nyobain kemudian ditutup lagi tanpa ketahuan. Tapi memang sih kemasan standar tube produk kosmetik rata-rata begini. Dan sebab ini isinya masih terlihat penuh ketika saya beli, jadi saya nggak curiga udah ada yang berkurang dikit. Saya suka desain kemasan aloe vera gel ini. Warna birunya nggak mainstream, bukan biru metalik khas Wardah juga. Bahan plastiknya juga lebih empuk dan nyaman dipegang, anti slip dah. Di sisi depan tube, terdapat nama produk dan ilustrasi gambar flora pengecap buaya. Plus ada sejumlah keterangan dalam bahasa Inggris soal kandungan dan manfaat produk.

Wardah Hydrating Aloe Vera Gel dikatakan mempunyai kandungan ekstrak pengecap buaya dan triple hydrating complex - maksudnya mungkin hidrasi sampai tiga lapis, bhwahahaha. Menjadikan kulit lembut, lembap, dan terasa hidup kembali setiap hari *ini lebay swear*. Untuk semua jenis kulit, tapi lebih direkomendasikan untuk kulit kering. Yap, kulit saya kering dompet juga.


Kita balik, pecahan belakangnya lebih penuh goresan pena yang sayangnya sukar dibaca sebab tube-nya setengah bening. Ada tempelan harga juga yang belum saya copot, hihihi. Di sana ada gambar potongan flora pengecap buaya dengan panah-panah keterangan yang memperlihatkan kalau flora tersebut punya fungsi cooling, soothing, dan moisturizing. Keterangan lebih lengkapnya ditulis di bawah gambar. Wardah Hydrating Aloe Vera Gel merupakan gel multifungsi dengan kandungan pengecap buaya yang memperlihatkan kelembapan ekstra dengan efek menenangkan serta mendinginkan kulit yang kering dan memerah akhir sinar matahari. Formulanya yang unik, ringan, dan tidak lengket bekerja sebagai anti iritasi, anti inflamasi, sebagai biro penenang kulit yang terbakar sinar matahari, dan membantu meningkatkan ketahanan kulit (skin barrier). Gel ini membantu menjaga kulit tetap segar dan lembap sepanjang hari.

Dari ocehan panjang di atas, terang kan kalau gel lidah buaya ini punya manfaat yang emejing? Super untuk melembapkan dan menghidrasi kulit kering atau kepanasan - secara saya tinggal di negara tropis. Di cara pakai dijelaskan untuk memakai gel ini pada kaki, tangan, dan tubuh sesudah mandi dengan pengulangan setiap diperlukan. Hmm, nyaris seolah-olah fungsi body lotion ya? Sebenernya kalau ditelaah manfaatnya, produk ini nggak cuma sanggup digunakan di kulit tubuh kok, di wajah dan rambut juga bisa. Saya pakai produk ini untuk pelembap wajah dan kadang untuk rambut juga kalau pas lagi terasa kering.

Ingredients-nya nggak murni cuma pengecap buaya aja. Ada banyak pemanis materi lain dalam gel multi-purpose ini. Klik di foto aja ya untuk baca walau maaf maaf sedikit kurang jelas. Saya capek nulisin ulang sebab mesti micingin mata untuk ngebaca goresan pena di tube-nya T_T. Oh iya, sebagai produk Wardah, gel ini terang punya akta halal. Nggak ada alkohol dan paraben-nya juga. Batas kadaluwarsa dicetak di pecahan atas tube yang bergerigi, sepeti layaknya kemasan tube pada umumnya.


Tutup flip top-nya rapat dan kuat, terdengar suara 'klik' ketika dibuka dan ditutup. Waktu dibuka, yang tercium ialah aroma segar, pengecap buaya orisinil kayaknya nggak beraroma deh, ini pemanis fragrance aja dari pabriknya. Segar dan nggak mengganggu kok - walau bahu-membahu akan lebih baik kalau tanpa fragrance tambahan. Mulut tube-nya berupa lubang kecil dan berujung agak panjang jadi meminimalisir gel langsung tumpah dari dalam.

Gel-nya bening tanpa warna. Praktis dikeluarkan, tinggal tekan tube-mya sedikit - mungkin sebab ini masih tidak mengecewakan penuh ya. Kalau dari luar tube dilihat kayak ada gelembung-gelembung udaranya. Sekilas seolah-olah gel buat styling rambut, wakaka. Lebih lunak dari pecahan dalam pengecap buaya asli, ya kan ini ekstraknya. Tapi sensasinya ketika disentuh mirip, sama-sama adem gini. Gel-nya cepet mencair ya jadi kalau kena panas tubuh beliau akan eksklusif meleleh.

Sedikit aja cukup untuk diratakan ke permukaan kulit yang luas. Seujung jari kayak yang saya foto itu, sanggup untuk seluruh wajah saya. Hemat jadinya. Waktu diratain rasanya adem, tapi abis itu jadi agak panas dan perih cuma nggak usang trus netral lagi, licin tapi sebentar kemudian jadi alus. Untuk meresap tepat butuh waktu sekitar 2-3 menit, tergantung kondisi kulit - saya pakai hanya untuk area kulit wajah dan leher. Kalau kulitnya kering buanget ya bakal cepat meresap. Saya pernah baca review ada yang butuh waktu 30 menit untuk gel ini meresap di wajahnya, busyet usang amit. Sebelum meresap ada sedikit rasa lengket di kulit tapi nanti hilang kok sesudah meresap. Oh iya, sesudah meresap, gel ini nggak meninggalkan bekas. Aromanya juga perlahan lenyap. Sejuknya terasa di awal, tapi lama-lama memudar.

Di wajah, saya pakai hydrating gel ini pagi dan sore. Habis dipakaiin ini kulit jadi lebih lembap tanpa rasa tebal atau berminyak dan seolah nggak pakai apa-apa. Tekstur kulit jadi lebih bagus sebab terhidrasi dengan baik. Produk ini nggak ada SPF-nya jadi kalau pagi saya tumpuk dengan sunscreen setelah gel meresap. Karena tekstur kulit membaik, ketika pakai make up sesudah penggunaan gel ini, hasilnya jadi lebih rata menempel. Nggak ada tuh kulit yang kering mengelupas dan bikin make up cemong. Kaprikornus ini sanggup sekalian buat primer. Dan kalau saya perhatiin, make up jadi lebih kekal lho bila sebelumnya pakai hydrating gel. Keren kan? Kalau contohnya lagi malas make up-an pun, gel ini menciptakan saya lebih percaya diri dengan kulit yang segar terhidrasi. Bye-bye kulit kusam. Suka deh!

Produk ini bertugas menghidrasi kulit. Kulit wajah saya tipenya berminyak tapi dehidrasi, usai basuh muka biasanya jadi lebih kering. Nah ketika pakai gel ini sesudah meresap jadinya dewy - bukan minyakan - yang lembap kalau disentuh. Selang beberapa waktu memang tetap muncul minyak sih walau sudah dihidrasi, tapi jeda antara habis pakai gel dengan timbulnya minyak lebih usang dibanding nggak pakai gel.

Saya pernah pakai ini juga untuk rambut. Rambut saya jenisnya kering, jadi sesuailah kalo saya pakaiin hydrating gel. Memang butuh agak banyak gel sih jadi nggak tiap hari saya pakai di rambut. Takut cepet habis, hehehe. Kalau di rambut, saya pakainya pada batang rambut dari tengah ke bawah. Hasilnya rambut jadi lebih gampang diatur sebab terhidrasi. Ini jadi seolah-olah gel buat styling rambut gitu, tapi nggak bikin lepek atau lembap klimis sebab beliau juga sanggup menyerap ke rambut.

Kesimpulannya, I love this aloe vera gel. Sejuk, banyak manfaat, dan sanggup digunakan di banyak sekali pecahan tubuh. Saya belum pernah nyoba buat tubuh sih, tapi saya rasa akan seger banget kalau digunakan. Mungkin akan bermanfaat juga untuk kulit siku atau telapak kaki yang kasar. Tube-nya yang gede dan isinya banyak akan usang habis kalau digunakan hanya untuk kulit wajah-leher aja kayak saya. Saya sih akan pakai terus sampe habis.

Nah, sekian dulu ya review dari saya hari ini. Byeee :)!

Notes:
+ keuntungannya banyak
+ serbaguna dan hasilnya bagus
+ non alcohol non paraben
- harga tidak mengecewakan - tapi isinya banyak kok
- masih ada fragrance
Share This :
Johan Andin