Saya udah berapa ahad ya nggak pakai kefir mask lagi? Sekarang saya kangeen sensasi maskeran pakai susu. Dan alasannya yaitu kangen jadinya iseng bikin masker susu sendiri - bikinnya yang sendiri. Memang beda sih alasannya yaitu ini bukan susu embek dan nggak dikasih lactobacteria sehingga nggak jadi kefir, tapi lumayanlah untuk mengobati kerinduan saya. Saya pakainya susu Dancow Fortigro, alasannya yaitu dari yang saya baca susu ini paling banyak digunakan maskeran. Tapi sebenernya pakai susu bubuk apapun boleh kok, cuma usahain jangan yang rasa aneh-aneh. Kalau susu kental anggun gimana? Bisa-bisa aja sih, tapi saya rasa bakal lebih lengket jadi baiknya pakai yang bubuk aja. Susu Dancow-nya saya ambil dari kemasan sereal sarapan Nestle. Kebetulan variannya dapat yang putih. Serealnya saya cemil, susunya saya buat masker, hahaha. Sebagai tambahan, saya campurin olive oil ke adonan masker saya. Pakainya yang ada di rumah aja, Mustika Ratu Minyak Zaitun. Ini bukan olive oil murni, tapi saya rasa nggak persoalan digunakan di wajah. Jadi, ini ia perlengkapan saya sebelum menciptakan DIY masker susu.
Dari kiri ke kanan:
- Kuas masker
- Spatula
- Air panas
- Mangkok
- Susu Dancow, se-sachet ini harganya nggak mahal mungkin seribu atau dua ribu
- Sendok takar
- Minyak Zaitun Mustika Ratu, ini lupa harganya berapa tapi terjangkau juga dan abadi lagi
Sebelum mulai menciptakan masker, ada baiknya kita simak dulu komposisi dalam materi utama pembuatan masker ini.
Saya kurang paham apakah seluruh materi itu baik bagi kulit, tapi susu mengandung banyak vitamin. Bisa jadi bermanfaat untuk perawatan kulit. Nah, manfaat maskeran dengan susu ternyata banyak lho, di antaranya:
- Mencerahkan kulit wajah dan menyamarkan noda hitam. Trus sanggup juga untuk mencerahkan lingkar hitam di bawah mata, cuma kalau ini bukan dengan maskeran tapi cukup dikompreskan saja.
- Mengatasi kelebihan minyak di wajah. Kalau untuk ini lebih baik gunakan susu yang non fat, bukan susu Dancow kayak yang saya pakai ini. Tapi susu ini juga sanggup digunakan kok, baca di bawah deh hasilnya.
- Menyegarkan, melembapkan, dan menghaluskan kulit wajah.
- Mengencangkan kulit wajah, mengurangi iritasi, dan membersihkan pori-pori kulit. Saya kurang paham soal poin mengurangi iritasi, soalnya pas pakai kefir mask malah gatal. Tapi mungkin berhasil dengan susu bubuk Dancow alasannya yaitu ini bukan detox mask ala kefir.
Untuk mendapat sejumlah manfaat di atas, susu sanggup dicampur dengan materi lain ketika dibentuk masker. Ditambah yoghurt, vitamin, buah-buahan, atau minyak-minyakan boleh juga. Saya pilih olive oil sebagai campurannya. Kenapa olive oil? Untuk bikin kulit saya jadi lebih berair aja. Soalnya jenis kulit wajah saya yang berminyak kekurangan cairan tubuh tapi acne prone ini bahwasanya kering. Membingungkan ya? Makara minyaknya muncul alasannya yaitu kulit kurang cairan. Jerawatnya timbul mungkin alasannya yaitu minyak yang menyumbat pori. Kalo gitu, kenapa dikasih oil lagi? Harapannya, olive oil sanggup melembapkan sehingga kulit nggak kekurangan cairan tubuh lagi tapi tanpa menyumbat pori alasannya yaitu kan nanti dibilas.
Sekarang, yuk kita mulai saja ke tahap penyajiannya pembuatannya.
Mula-mula, saya gunting bungkus susu biar lebih rapi daripada disobek trus keluarin isinya ke sendok takar. Ini sendok ukuran 10 tapi saya resah satuannya mili atau gram. Anggaplah gram ya. Tadinya saya pikir 10 gram aja cukup untuk adonan masker semuka, tapi sesudah dituang ke mangkur nampak sedikit jadi saya tambahin 10 gram lagi hingga menjadi 20 gram susu bubuk. Tapi entah itu beneran 20 gram enggak. Soalnya netto susu ini 27 gram, dan sesudah saya pakai untuk bikin masker, masih sisa tidak mengecewakan banyak. Berarti sendok takarnya nggak bener 10 gram per takar ini kayaknya.
Selepas itu, tuangin olive oil secukupnya. Sengaja nggak saya larutkan semua pakai olive oil alasannya yaitu khawatir nanti terlalu berminyak maskernya dan jadi susah kering. Saya kasihnya sekitar 5-8 tetes aja. Ngga ditakar pakai sendok alasannya yaitu males nyucinya, hahaha.
Kemudian, tuang air panas secukupnya hingga cukup untuk mengentalkan adonan susu bubuk. Saya cuma kasih dua sendok ukuran 5 (ml/gram). Gausah banyak-banyak ngasih airnya, biar nggak keenceran. Lebih baik tuang sedikit-sedikit airnya sambil diaduk hingga tingkat kekentalan tertentu. Kalau masih terlalu padat sanggup ditambahin air lagi. Kalau keenceran nanti harus tuang susu lagi dan malah jadi bikin maskernya kebanyakan. Oh iya, airnya lebih baik panas biar susu lebih gampang larut. Lagipula, nanti habis dicampurin airnya jadi hangat kok, lebih nyaman pas dioles ke kulit wajah - ini kalau saya sih.
Kalo dosis airnya udah yakin pas, aduk dengan spatula hingga tekstur adonan pas untuk digunakan maskeran. Pas itu yang kayak gimana? Kalau versi saya yang kental kayak bubur susu buat bayi. Nah masker susu plus olive oil yang saya bikin ini alhasil jadi kental, dan liat gitu. Warnanya putih kekuningan. Mari yuk lanjut ke pakai masker!
Waktu dioles ke kulit wajah, alamakk aromanya bikin saya mual. Saya emang nggak tahan sama kedaluwarsa susu putih. Kalau minum susu pun, saya selalu pilih yang coklat. Soalnya yang putih ituu, swear eneg banget dan amis. Hiiy. Masker ini walau sudah bukan murni susu lagi alasannya yaitu saya tambahin olive oil, tapi aroma susunya masih menyengat. Olive oil-nya memang nggak kuat aromanya sih. Selama mengkuaskan masker ini ke wajah, saya berusaha tahan napas sebisa mungkin. Sabar sabar.
Masker ini teksturnya lembut dan halus. Kental jadi nggak gampang menetes ketika diratakan. Tapi tetep ada cuilan yang mau netes jatuh tuh di area pipi bawah mendekati dagu. Rasanya hangat alasannya yaitu tadi bikinnya pakai air panas. Nggak ada sensasi apa-apa ketika masker menempel. Nggak gatal nggak perih nggak cekit-cekit. Aman dah pokoknya. Berasa tebel aja di wajah, ya alasannya yaitu faktor ada benda yang nempel.
Setelah masker diratakan, tunggu 20-30 menit hingga mengering. Takaran 20 gram susu dan beberapa tetes olive oil tadi pas untuk sewajah dengan ketebalan sesuai di foto. Selama nunggu masker kering, ketika itulah kenaasan saya dimulai. Harus kuat-kuatin idung buat nahan napas dan sebagai gantinya saya hirup asupan oksigen lewat mulut. Setelah mengering masker ini jadi makin mengental di wajah. Keringnya bukan yang kaku dan retak gitu, tapi jadi seakan-akan tekstur adonan makanan ringan anggun yang liat. Kaya karet kalau disentuh.
Ngebilasnya agak butuh usaha. Soalnya alasannya yaitu liat jadinya ia nempel kuat. Disiram air aja nggak cukup. Kudu digosok-gosok hingga maskernya menipis dan hilang. Masker susu plus olive oil ini nggak sanggup digosok pas kering hingga rontok gitu ya. Bukan tipe yang meresap ke kulit juga kayak kefir. Pokoknya ia pas kering jadi kayak topeng dan butuh dibilas dengan seksama.
Setelah dibilas, alhasil kulit terasa bersih, segar, dan berseri, Maafkan fotonya yang kuyu, itu efek mata saya yang ngantuk. Masker buatan saya ini nggak bikin kulit wajah berminyak atau licin. Justru rasanya higienis kayak habis basuh muka dengan sabun bebas SLS. Bersih, tapi nggak kesat atau garing. Tetep berair tapi terasa higienis gitulah. Memang sih saya pernah baca kalau susu sanggup digunakan sebagai alternatif pembersih wajah, tapi nggak nyangka alhasil akan seajib kayak habis basuh muka. Terus susu ini kan masih ada lemaknya juga - plus minyak dari olive oil, tapi sama sekali ngga kerasa berminyak sehabis dibilas. Heran juga saya.
Nggak timbul bruntusan, jerawat, atau tanda-tanda break out lainnya pasca pemakaian masker susu plus olive oil ini. So, okay lah. Tapi nggak ada perubahan signifikan memperbaiki kulit juga sesudah pakai kecuali jadi bersih, segar, dan berseri (sedikit). Mungkin belum ya. Soalnya saya gres nyoba bikin dan pakai masker ini sekali. Mau sih pakai lagi, tapi masih belum sanggup ngebayangin harus mencium aroma eneg susunya lagi. Mungkin lain kali saya perlu komplemen materi lain yang aromanya sanggup menutupi aroma susu.
Bikin masker sendiri begini seru juga loh. Bahan-bahan yang ada di rumah, ternyata sanggup dimanfaatkan untuk skin care. Selain susu, saya kemarin juga bikin scrub bibir pakai gula pasir. Kopi dan garam juga sanggup dibikin scrub. Garam saya udah pernah nyoba, tapi dengan komplemen pasta gigi dan kini ngga berani nyoba lagi. Kalau di-throwback, panas dan kayak ngebakar kulit soalnya. Perih. Oatmeal juga sanggup dibikin scrub lho. Kelak kapan-kapan mungkin saya akan coba.
Nah, sudah dulu ya resep DIY dari saya. Silahkan dicontoh kalau bersedia :). Terimakasih sudah mampir dan baca. Mmuuaaach :*.
Share This :
comment 0 comments
more_vert