MASIGNCLEAN101

[Experience] Menghabiskan Pagi Di Taman Balekambang

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf bila kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Kamu lagi bokek tapi ingin piknik? Hari ini saya punya rekomendasi tempat wisata super ekonomis dengan kenyamanan yang nggak murahan. Lokasinya ada di tengah Kota Surakarta. Surakarta ini sebenernya beda sama Solo, tapi kebanyakan orang - termasuk saya awalnya - menganggapnya sama aja. Karena kini saya lebih sering berdomisili di kota ini, jadi lama-lama saya makin mengenal tempat-tempat menarik seputar Surakarta. Kemarin lusa salah satunya, saya menyambangi Taman Balekambang yang berlokasi di belakang stadion Manahan pujian warga Surakarta. Saya tiba pada pagi hari dengan cita-cita masih menerima sorotan matahari pagi yang hangat dan sehat.

Ada dua pintu masuk menuju taman ini. Pertama sanggup lewat jalur depan yang pribadi berhadapan dengan jalan raya lintas provinsi, atau via pintu belakang. Karena saya anak yang anti mainstream, maka pintu belakang menjadi pilihan utama untuk masuk ke taman ini. Bukannya kenapa-kenapa, kalo lewat depan saya takut ngga sanggup nyebrang lewat jalan ramai yang penuh truk-truk tronton berroda dua puluh empat itu. Jadi, kalau kau juga tipe orang nggak ahli nyebrang jalan raya, baiknya ikutilah langkah saya menuju pintu belakang. Untuk masuk ke taman via pintu belakang ini jalan yang diambil adalah; lewat depan stadion Manahan, belok kiri di pertigaan yang kalo ambil kanan tembusnya jalan satu arah di Slamet Riyadi, belok kiri di perempatan pertama sesudah ngelewatin sekolah dasar entah apa namanya, dan ikutin jalan aspal rada rusak yang pribadi menuju taman. Tenang, udah ada petunjuk jalan jadi ngga bakal nyasar. Kalau bingung, tinggal buka aplikasi peta aja dan jalan yang dicari pribadi terlihat deh.

Masuk Taman Balekambang ini sebenernya gratis kalau kau jalan kaki, tapi kalau bawa kendaraan dikenai retribusi parkir. Murah kok, dan nggak berlaku kelipatan tarif per jam menyerupai kalau parkir di mall. Masuknya lewat gerbang belakang yang dijaga beberapa satpam dan juru parkir. Begitu memasuki gerbang ini, jalan aspal rusak tadi diganti dengan susunan batu-batu berwarna diikuti paving semen. Mau protes sedikit nih ke pemerintah kota Surakarta, jalan aspal menuju pintu belakag Taman Balekambang itu rusaknya parah lho, kok nggak segera diperbaiki? Padahal di dalam taman ada kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Surakarta dan gedung kesenian juga lho. Di samping kantor inilah lahan parkir ditempatkan. Areanya tidak mengecewakan luas, tapi sayang ngga ada atapnya jadi kalau hujan yasudah deh pasrahkan kendaraanmu dicuci oleh alam. Bersebelahan dengan lahan parkir, terdapat beberapa van ruang laktasi, dan entah ruang apa lagi yang saya kurang memperhatikan dengan seksama. Deretan van ini dicat berwarna warni, dan lucu lho kayak karavan gipsi, hehehe.

Dari parkiran, kita tinggal jalan mengikuti paving block ke area taman yang ditebari hijau rerumputan. Kondisi jalan dan rumputnya tidak mengecewakan bersih, jadi nyaman untuk berjalan-jalan di atasnya. Begitu menginjakkan kaki di rumput hijau, hati saya jadi ikutan adem. Udara sejuk dan cuaca belum terlalu panas alasannya masih pagi semakin mendamaikan suasana yang asri. Pertama-tama, saya jalan ke area yang ada kursinya untuk duduk-duduk sejenak. Perjalanan ke sini memang nggak terlalu jauh tadi, tapi tidak mengecewakan capek juga. Istirahat bentar deh.

Pengunjung belum terlalu ramai pagi itu jadi kursi-kursi yang tersedia masih banyak kosongnya. Perlu diketahui, Taman Balekambang mempunyai beberapa area yang dipasangi dingklik untuk duduk pengunjung. Ada dingklik model besi antik kayak yang saya dudukin di atas yang terdiri dari satu set beserta mejanya, dingklik kayu yang dipasang mengitari pohon, hingga dingklik panjang menyerupai di ruang tunggu yang tersebar di sejumlah titik. Jumlah tepatnya enggak ngitung ya saya jadi jangan ditanya. Oh iya, yang rasa sayang sih, di paving bawah dingklik tempat saya duduk ini, beberapa lumutan. Khan jadi licin kalau hujan. Kalau pengelola taman malas membersihkan lumut, setidaknya pasang deh plakat awas terpeleset.

Puas duduk di dingklik yang tydac empuk alasannya terbuat dari besi, mari kita lanjutkan jalan-jalan mengobservasi area sekitar. Di tengah taman, terdapat sebuah kolam air mancur dengan patung kodok di sekelilingnya yang tiada henti menyemburkan air ke kolam. Dalam kolam ini entah ada ikannya atau tidak. Biasanya deket kolam didirikan panggung untuk acara-acara tertentu. Saya pernah liat ada pertunjukan tari belum dewasa soalnya di sini beberapa bulan yang lalu. Setelah kolam, kemudian diikuti padang rumput dengan pohon-pohon tinggi menjulang. Lebih jauh melangkah ke taman, ada sebuah kolam lagi yang lebih besar dengan beberapa bahtera kayuh disewakan.

Dari wahana bahtera kayuh, kita sanggup lihat pintu depan dari sisi dalam. Di dinding sebelah pintu, memanjang ke dua sisi, penuh dengan tumbuhan merambat sepenuh tembok. Bagus sih, tapi saya khawatir di balik rimbunnya daun-daun tersembunyilah pintu rumah ular-ular atau serangga. Foto di sini cakep loh, tapi hati-hati ya jangan terlalu mepet dinding. Nanti ndak you dirambati giat bulu, gatelen deh hingga besoknya.

Sik sik, ini pos kayaknya penuh foto-foto daku yha? Tidak apa-apa ya, soalnya memang di sini ngga ada objek yang lebih menarik daripada saya, hahaha. Lanjut! Taman Balekambang ini berdasarkan saya difungsikan sebagai taman publik, taman keluarga tempat bersantai sembari menggelar tikar dan piknik gitu. Soalnya area yang luas dipenuhi rumput ini sama sekali ngga dikasih kemudahan bermain. Ngga ada perosotan atau ayunan atau sekedar jungkat jungkit. Kaprikornus pengunjung ya cuma dimanjakan dengan kehijauan alam aja, dan untuk hiburan bhai silakan pikir sendiri. Yah, kecuali bahtera kayuh di kolam buatan, ngga ada alat permainan di sini. Perahu kayuh itu pun kudu bayar sendiri kalau mau naik.

Yang saya suka berada di taman ini, tempatnya cukup bersih. Tersedia banyak tempat sampah juga menyebar. Ada hewan-hewan bebas berkeliaran di daerah taman. Ada rusa, angsa, dan beberapa kalkun besar berjalan-jalan santai. Mereka nggak takut pengunjung loh, mungkin alasannya sudah terbiasa. Tapi saya agak sayang hewan-hewan ini dibiarkan berkeliaran, takutnya diisengin pengunjung. Beberapa rusa juga tampak kurang terurus. Duh kasian ya :(. Mereka rata-rata suka nyantai di rerumputan. Rumputnya tebel dan empuk sih. Saking empuknya saya sanggup guling-guling di rumput. Untuk nggak menggilas kotoran rusa.

Bosen guling-gulingan di rumput - dan ini menjadikan saya dilanda gatal sorenya, mungkin kemasukan semut ke dalam pakaian - ternyata matahari sudah naik. Saatnya makan siang. Di dalam taman ada beberapa warung dan penjual makanan, tapi saya pilih makan di luar. Kaprikornus let's go, mari kita sambil jalan pulang. Lewatnya dari rerumputan tinggal kembali ke area paving block. Menuju jalan keluar, ada spot cantik buat foto dengan juntaian tumbuhan yang dicantolkan dalam pot-pot kecil dari atas semacam besi rangka atap gitu. Di atas rangka ini, terdapat tanaman-tanaman rambat - kayaknya - yang saya ngga tahu namanya tapi baguus tanamannya.

Sehabis lewat sini, saatnya menuju pintu keluar deh. Karena masuknya dari belakang, otomatis keluarnya lewat belakang juga dong yaa. Kesan saya sesudah mengunjungi Taman Balekambang sepagian tadi adalah, udaranya sejuk, hijaunya menyegarkan mata dan menenangkan pikiran. Bikin fresh deh! Ada yang tertarik mau tiba ke lokasi yang sama? Selamat piknik :).
Share This :
Johan Andin