MASIGNCLEAN101

[Review] China Rich Girlfriend - Kevin Kwan

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf kalau besar lengan berkuasa pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]


Setelah bulan kemudian nulis ihwal buku pertama dari seri ini yaitu Crazy Rich Asian, kini waktunya saya lanjut ke buku kedua, China Rich Girlfriend. Masih ditulis oleh Kevin Kwan, buku ini merupakan lanjutan komedi shopaholic yang niscaya menarik perhatian sobat-sobat mewahqu semua. Diterbitkan oleh Gramedia, buku ini dari material dan ukurannya sama persis dengan yang seri pertama. Dicetak pertama pada tahun 2015 dan diterbitkan di negara kita pada 2017. Buku ini berketebalan 456 halaman, kertasnya ukuran 23 cm. Lebih tipis sedikit dibanding buku pertamanya walau ukuran besarnya sama. Beda di warna cover aja kalo dilihat dari depan. China Rich Girlfriend dibukukan dalam cetakan cover kuning bergambar cewek pakai cheongsam hijau lagi pegang buah jeruk. Rada absurd sih ya, nggak terang juga nih cewek siapa yang dijadiin gambar cover. Tapi bukan itu intinya. Menurut saya ilustrasi pada cover ini mau menampilkan kesan dongeng soal gaya hidup glamor tokoh dalam bukunya, digambarkan oleh tokoh pada cover yang bajunya bling-bling dan pakai anting plus kacamata gede – mungkin kacamatanya buat anti silau ngeliat bajunya sendiri. Trus jeruknya, maybe itu jeruk mandarin wkwk yang menjelaskan kalo dongeng ini latar belakangnya di daratan Cina. Buku ini terjemahan ya, dan kalau dibahasa Indonesiakan judulnya diubah jadi Kekasih Kaya Raya. Mau tahu isi ceritanya? Saya nggak akan nulisin ulang, tapi bolehlah saya kulik dikit-dikit ringkasannya. Tadinya rada khawatir spoiler nulis begini, tapi yaudahlah ngga pa pa ya. Mulai kini saya nulis book review-nya ngga usah terlalu pakai patokan harus ini itu ngga boleh ini itu, santai aja. Sinopsis dongeng dari buku ini juga udah ditulisin sekilas di sampul belakang. Lebih banyaknya, baca terus ya!

Cerita diawali dengan sekilas isu dari luar negeri yang mengisahkan soal kecelakaan mobil. Nah dari sini nanti awal mula perkenalan tokoh-tokoh gres dimunculkan, plus konflik yang anyar juga. Pertama ada tokoh keluarga Bao, ada Bao Gaoliang sebagai kepala keluarga, Bao Shaoyen istrinya, dan putra tunggal mereka yang tertimpa kecelakaan tadi berjulukan Carlton Bao. Mereka merupakan keluarga kaya raya di Cina dengan sang ayah merupakan politisi terkemuka. Setting cerita ini memang di Cina walau beberapa adegan diambil di negara lain juga. Nah si nyonya dalam keluarga ini awalnya ditemui oleh Edison Cheng dalam rangka pengurusan kasus kecelakaan anaknya. Eddie ini ialah tokoh lawas, sodaranya Nicholas Young si tokoh utama laki-laki dalam buku pertama. Carlton ini digambarkan sebagai cowok rupawan yang sangat dimanjakan oleh ibunya, dan ia punya semacam sahabat tapi mesra namanya Colette Bing, putri milyuner Jack Bing salah satu keluarga kaya juga di Cina. Nantinya Bao Shaoyen yang janjian sama Eddie nggak sengaja ketemu Eleanor Young, ibunya Nick yang masih tetap tak oke putranya akan menikah dengan Rachel Chu. Nah dari pertemuan ini tersirat petunjuk, alasannya ialah ternyata wajah Carlton Bao si putra mahkota keluarga Bao, sangat menyerupai dengan Rachel.

Sudah sanggup diterka sih kalau ternyata Carlton dengan Rachel bersaudara. Makara di buku pertama dulu menjelang ending diungkapkan siapa ayah biologis Rachel, lha ini ia orangnya Bao Gaoliang yang dulu namanya ialah Kao Wei. Trus mereka saling tahu gitulah, tahunya dari penyelidikan Eleanor disertai kawan-kawan sosialitanya yang biasa sehingga jadinya ia tiba ke ijab kabul anaknya dengan Rachel. Part wedding ini nggak terlalu menarik, biasa aja cenderung datar malah dan kayak tempelan sekedar semoga ada dalam cerita. Padahal di buku pertama pada dasarnya kan ihwal kisah usaha cinta Rachel dan Nick menuju altar. Ya pokoknya trus tertangkap berair kalau ternyata Rachel anak milyarder Cina. Carlton senang punya abang perempuan yangs seumur hidup belum pernah ia temui sebelumnya, tapi sang ibu khawatir kehadiran Rachel akan mengacaukan kekayaan keluarga mereka – biasa ibu-ibu kasus harta warisan ke anaknya. Nanti konflik utama akan muncul terkait kekerabatan Rachel dengan keluarga barunya, tapi sebelum itu mari kita bahas dulu tokoh-tokoh lainnya. Ada Colette Bing si anak sok yang mau segalanya berjalan sesuai hukum yang ia buat. Di awal Colette digambarkan sangat manis walau mendominasi dan suka ikut campur. Dia punya asisten serba sanggup yang berjulukan Roxane, yang selalu menjalankan apapun kebutuhan hidup Colette. Colette aslinya naksir Carlton tapi nggak mau menjalin hubungan, selain itu ia juga erat dengan putra miliuner Richie Yang yang ngebet ingin menikahinya.

Di tengah-tengah kilasan hidup Carlton, Colette, Rachel, Nick, dan bla bla bla tokoh-tokoh kecil di seputarnya, diselipkan juga lanjutan kisah Astrid dan keluarga. Buku kedua ini mengisahkan kesuksesan Michael Teo suami Astrid yang awal mulanya alasannya ialah pemberian rahasia Charlie Wu, mantan Astrid yang ingin melihat perempuan yang dulu dicintainya bahagia. Sayang Michael jadi songong semenjak kaya dan bertingkah menyerupai okabe – orang kaya gres – yang norak. Dia jadi menyepelekan Astrid dan berkelakuan tidak terpuji gitu deh di hadapan anak istrinya sendiri. Lalu di sini muncul lagilah Charlie sebagai sahabat curhat Michael. Kelak jadinya perahu Astrid – Michael akan kandas, walau dengan alasan yang berbeda dari buku pertama. Setelah Michael pergi, tentu Charlie yang akan mengisi bagiannya, tapi cuman disinggung sekilas sih di selesai buku.

Masih ingat Kitty Pong? Bintang tivi vulgar yang di buku kemudian jadinya diceritakan menjalin kekerabatan dengan Bernard Tai. Nah di buku ini diulas metamorfosa Kitty yang kini mengubah namanya jadi Katherine Tai dengan pemberian konsultan orang-orang kaya Corinna Ko-Tung. Kitty mulai berguru memasuki dunia wanita-wanita sosialita kelas terhormat di Cina, walau dengan banyak rintangan dan tantangan dalam perjalanannya. Di buku ini saya entah kenapa jadi suka lho sama tokoh Kitty. Dia bener-bener berubah, dari cewek porno yang kemudian jadi perempuan berkelas sekaligus ibu yang baik bagi putrinya dari Bernard. Dari keluarga Kitty ini ada kisah lucu di ending-nya, yaitu semenjak operasi plastik gagal Bernard yang membuatnya berubah secara mental kemudian mengasingkan diri dan putrinya dari kehidupan semula. Putri Kitty dan Bernard diasuh ayahnya dengan segala cekokan pengetahuan yang berlebihan di usianya yang masih sangat muda, sehingga princess kecil itu malah jadi kayak robot diprogram. Nantinya kehidupan tidak sehat Gisele akan dipecah oleh ibunya yang mengambilnya dari sang ayah dengan pemberian Jack Bing – ayah Colette – yang ternyata ialah kekasihnya – ya katakanlah menduakan gitu. Eh iya, di part-nya Kitty, ada tugas Oliver T'sien juga si tokoh kesukaan saya dari buku pertama. Tapi sayang, tokoh Ollie di sini dikit banget dimunculkannya walau tetep karakternya kuat banget sih.

Balik ke dua tokoh utama Rachel dan Nick, di hampir akhir-akhir buku ceritanya si Rachel diracuni pas lagi piknik sama Peik Lin sahabatnya. Pelakunya hampir tak tertebak, semula kecurigaan diarahkan ke Bao Shaoyen yang tidak suka suaminya punya anak haram di luar ijab kabul mereka. Tapi ternyata bukan, Bao Shaoyen bergotong-royong justru perempuan baik kok dan ia juga tidak menyulut kebencian ke Rachel pada pertemuan mereka di rumah suaminya. Pelaku bergotong-royong ternyata asisten Colette, Roxane! Entah jelasnya Colette yang nyuruh atau bukan, pokoknya tindakan itu dilakukan Roxane atas dasar menyelamatkan Colette. Colette menyayangi Carlton dan tidak ingin harta laki-laki kesayangannya harus dibagi dengan sang abang perempuan yang muncul dadakan. Colette yang diperlukan oleh ibunya segera menikah dengan Richie dan punya banyak anak laki-laki, malah menolak lamaran Richie alasannya ialah ia maunya sama Carlton. Sayang keluarga Bao di mata keluarga Bing tuh masih kurang kaya gitulah makanya Colette ingin memastikan kekayaan Carlton dari orangtuanya tidak berkurang sepeserpun oleh alasannya ialah kehadiran Rachel supaya kans Carlton untuk dinikahinya tidak semakin mengecil. Colette ini sesudah tertangkap berair kalau asistennya berusaha meracuni Rachel, di ending sempet minta maaf sih tapi dengan gaya sok dan jadinya malah ia kena skak dari tanggapan Rachel. Tokoh Colette ini bergotong-royong kasian berdasarkan saya, dari kecil ia diskenariokan orangtuanya untuk jadi putri tersempurna berdasarkan pandangan mereka gitu dengan berkali-kali operasi plastik lah, sekolah yang terbaik lah, tapi pada jadinya sang ibu ingin ia ujung-ujungnya nikah aja. Colette yang sudah terbuka pikirannya dengan perjalanan hidup yang ia alami tentu tidak berpikiran sesempit itulah, dan ia menolak. Colette ingin fokus ke hal-hal lain dulu di kemudaannya, menyerupai urusan karir, dan nantinya kalaupun sudah mau menikah, bukan dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Tapi alasannya ialah ia tipikal yang senang memaksakan kehendak, agak sulit meraih simpati pembaca atas apa saja yang dilakukannya.

Humm, segitu saja ah yang saya tuliskan. Menarik banget buku ini, sama serunya dengan yang pertama. Walau porsi tokoh utama kalah di sini sama tokoh-tokoh gres yang bermunculan, tapi nggak mengurangi keasyikan ketika membaca. China Rich Girlfriend dari judulnya sanggup ditelaah mengangkat konflik kekasih Cina yang maksudnya Colette dan Carlton ya? Makanya porsi dongeng Rachel dan Nick disempitkan. Pertemuan Rachel dengan ayah dan keluarganya, yang menjadi wadah penyatu banyak tokoh dan konflik baru, juga kurang menarik dibaca. Kayak bukan point of center cerita gitu lho, walau tetap membangun ending. Ya kurangnya di situ lah buku ini, tapi secara keseluruhan bagus. Tertarik baca juga? Kamu sanggup dapatkan bukunya di Gramedia store, baik pribadi tiba ke toko atau order melalui website-nya dengan harga Rp. 98.000. Selamat membaca!
Share This :
Johan Andin