MASIGNCLEAN101

[Review] Maybelline V-Face Duo Stick Shade 02 Medium

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf kalau kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Waktu jaman Kim Kardashian lagi ngetop-ngetopnya, gaya makeup-nya juga jadi sorotan. Bukan sekedar populer malah, tapi juga diikuti dan jadi tren melanda. Saya termasuk yang kepingin jadinya makeup-an ala Kim - walau muka dan tubuh terang beda jauh yaa -_-. Nah ciri khas makeup Kim yaitu contouring, dan ini bener-bener mewabah ke seluruh dunia waktu itu. Pokoknya semua orang maunya kalo makeup ya harus shading dan highlighting hingga wajah jadi berdimensi. Trus mulai deh produk-produk contour menjamur. Diproduksi massal mulai dari brand impor hingga lokal, saya sempat beli juga waktu itu satu. Trus mulai berguru contouring deh. Tapi jaman itu saya bener-bener newbie dan awam, sehingga hasil contour-nya malah wagu. Kaprikornus kayak muka tercoreng-moreng gitu nggak menyerupai sama sekali dengan pantulan dan sorotan cahaya alami ke kontur wajah. Tapi sesudah beberapa tahun, saya udah tidak mengecewakan dapat contouring dengan baik. Bahkan part dandan pas ini selalu menjadi hal yang menarik. Trus saya punya beberapa produk contouring sekarang, salah satunya yang belum usang ini dibeli, Maybelline V-Face Duo Stick!


Ini tuh produk contour dalam bentuk stick. Kemasannya berbentuk tabung dengan dua ujung, berwarna hitam dengan sedikit aksen garis ciri khas lini V-Face product dari seri makeup keluaran brand asal New York itu. Trus di tengah garis ada nama produk juga tertulis. Si tabung sebelumnya dilingkupi kotak pelindung. Kotaknya biasa aja sih, karton tipis warna hitam dengan ilustrasi isi produk tergambar pada salah satu sisinya. Trus ada juga berjenis-jenis keterangan yang ditulis di kotak. Lengkapnya nggak dapat saya tulisin ulang alasannya yaitu kotaknya udah saya buang, sobek soalnya.


Kaprikornus kini bahas ke duo stick-nya aja yaa! Tabung hitam dua ujung tadi tiap-tiap sisinya punya tutup sendiri. Tutupnya bening di atas, supaya kita dapat melihat warna stick di dalamnya tanpa perlu membuka tutup terlebih dahulu tentu. Ini sengaja dibikin, soalnya kan isi dua stick-nya beda, satu gelap buat shading, satunya lagi warna terang untuk highlight. Kalau kedua tutupnya dibuka, kayak gitu tuh bentuk dan warnanya. Stick contour ini dicetak menyerupai lipstick, ujungnya meruncing. Nggak ada aroma yang tercium pas tutup dibuka, tapi kalo dipake saya kayak nyium aroma abnormal sedikit menyerupai logam gitu tapi entah apa. Ini entah cuma saya aja yang ngalamin atau pengguna lain juga begitu?

Stick-nya agak creamy, terutama pecahan shading. Kalo highlight-nya lebih keras dan kaku. Ini ada untung dan ruginya sih masing-masing. Stick shading yang creamy lebih simpel dioles dan warnanya eksklusif keluar, tapi lebih rawan patah - punya saya udah patah jadi kini kudu hati-hati banget makainya T_T - sementara pecahan highlight lebih sukar dioleskan, kayak chalky gitu dan pigmentasi warnanya kurang. Mau lihat warnanya sesudah di-swatch? Nih di bawah.

Milik saya ini shade 02 Medium, kalau di-swatch warnanya menyerupai di atas. Waktu di counter ada dua shade tersedia, saya dipilihin BA-nya shade yang ini entah dan saya nurut aja. Shading-nya berwarna coklat medium, menyerupai karamel atau gula jawa, dan balasannya satin kayak lipstick non matte. Warna ini kurang gelap untuk bikin bayangan di kulit wajah saya, terlalu ringan dan nggak nampak sesudah dibaur. Kalo pas dioles aja sih memang warnanya pekat, tapi masak iya saya pakai shading nggak diratakan. Solusinya saya kudu pakai shading banyak-banyak dan tebal, supaya pas dibaur masih tersisa unsur warnanya. Untungnya stick pecahan shading ini simpel sekali digunakan, sekali oles glides-nya lancar dan warnanya eksklusif nempel di kulit, trus simpel dibaur gitu warnanya dapat menyebar rata dengan baik. Kaprikornus hasil bayangan yang saya buat lebih terlihat natural. Trus alasannya yaitu stick ini tuh creamy, jadi hasil warnanya manis nggak pecah-pecah atau bolong.

Warna highlight-nya putih shimmer dengan unsur silver dan sedikit bias kuning di dalamnya. Ini seret banget digunakan dan warnanya lebih susah keluar. Pas di-swatch di tangan aja itu saya butuh sedikit perjuangan semoga balasannya dapat keliatan jelas. Nggak tahu kok ini beda kualitas sama warna shading-nya padahal kan seproduk. Pokoknya ini tuh chalky kayak kapus tulis dioles, seret dan warnanya nggak seberapa tampak. Saya tuh inginnya punya warna highlight yang super kelihatan kalo dipakai, super bersinar-sinar kayak lampu sorot gitu tapi ini tuh sama sekali enggak. Justru samar banget, kalah pigmented sama warna shading. Ini tuh kalo dioles kulit wajah saya, warna putih shimmer-nya tipis banget hampir nggak kelihatan, Kalo saya tumpuk dengan oles berulang-ulang, balasannya malah nemplok kayak dempul sukar dibaur. Kalo saya biarin aja nggak dibaur dikit tepi highlight-nya balasannya jadi kaku dan keliatan aneh, tapi kalo dibaur pas pakenya tipis warnanya hilang, pas pakenya tebal warnanya nggak mau nyebar. Serba salah deh kakak.

Ini balasannya kalau si Maybelline V-Face Duo Stick shade 02 Medium saya gunakan. Saya biasa pakai contour dengan teknik bikin angka 3 dari dahi mmapir ke pipi hingga dagu. Angka 3 nya bukan berbentuk tepat gitu ya tapi garisnya ngikut bentuk angka aja. Di dahi pakainya di atas sisi luar alis hingga bersahabat pelipis, trus nyambung turun ke bawah tulang pipi pas di area yang atasnya nanti akan dikasih blush on, dan digaris lagi mengikuti rahang hingga ke dagu. Buat di dagu ini saya nggak hingga ujung ngasih shading-nya soalnya dagu saya udah lancip, kalau maksa ditambah bayangan takutnya nanti jadi berlebihan lancipnya. Kaprikornus lebih banyak tuh ya di dahi sama bawah tulang pipi. Kebetulan bentuk wajah saya bulat, mau sekurus apapun badannya tetep aja muka bunder. Ketolong dikit sama bentuk dagu yang lancip, tapi saya tetap perlu pinjaman shading untuk mengkamuflase bentuk rahang supaya muka saya seakan-akan bentuknya lebih oval.

Kaprikornus bikin teladan angka 3 di area-area yang saya sebutkan tadi, trus dibaur pakai blender sponge supaya gampang. Oh iya bikin juga garis di sisi dan bawah hidung untuk menciptakan tulangnya terlihat lebih menonjol. Trus di bawah bibir supaya kesannya bibir bawah saya lebih tebal. Selesai itu gres dibaur semua. Kalo contour product-nya dalam bentuk powder biasanya saya pakai brush tapi berhubung ini stick yang awalnya dari cream dipadatkan jadi lebih baik memakai sponge sebagai alat. Setelah warnanya terbaur merata dan wajah jadi mempunyai bayangan ilusi, maka saya lanjut ke pakai highlight. Penggunaannya di atas atau samping bagian-bagian yang tadi sudah di-shading. Inti dari contouring yaitu menciptakan bayangan di pecahan yang ingin dibentuk lebih berlekuk dan memberi titik jatuh cahaya di area yang mau dikesankan lebih tinggi. Kaprikornus pakainya di tengah dahi, atas maupun bawah alis, tulang pipi pada sisi luar blush on, tulang hidung dan ujung tepat di tengah-tengah garis shading, juga pecahan atas bibir dan dagu.

Bisa dilihat warna shading-nya tidak mengecewakan berefek di bentuk wajah saya. Tapi highlight-nya kurang. Di foto terlihat tidak mengecewakan alasannya yaitu saya fotonya pas di bawah sinar matahari jadi lebih kinclong, tapi aslinya kurang keliatan. So far saya suka warna shading-nya, walau stick-nya udah patah dan rontok dari kemasan - udah saya coba rekatkan ulang tapi copot lagi. Untuk highlight, saya lebih menentukan mengambil warna dari produk lain, yang ini nggak recommended. Produk ini sering saya pakai kini terutama shading-nya. Makanya ketika ini isinya nggak seimbang, stick shading tinggal sedikit, sementara warna highlight masih nyaris penuh. Okey begitu saja, sekian dulu review dari saya kali ini. Semoga membantu untuk yang lagi cari-cari produk contour yaa! Jumpa lagi di posting-an selanjutnya dan selamat berakhir pekan :).

Price: Rp. 169.000
Rate: 3/5
Pro's:
+ warna shading-nya pigmented dan simpel dibaur
Con's:
- highlight-nya chalky dan warnanya kurang keluar
Share This :
Johan Andin