MASIGNCLEAN101

Hoaahmm, Weekend Sama Dengan Weekdays! [Review : Combine Sama Lbc]

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf kalau besar lengan berkuasa pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

http://www.myjewishclipart.com/43-gambar-dp-bbm-long-weekend-keren-terbaru/#

Hari ahad dan hari senin hingga sabtu bagi saya itu sama saja. Soalnya masih belum masuk kuliah. Bengong di rumah aja jadinya.

Saya tuh pengin hari ahad gini keluar dari sarang, trus pergi belanja lipstick. Tapi dipikir-pikir, saya kan udah punya banyak warna lipstick. Ada kali tiga puluhan. Mana warna-warnanya kebanyakan sama pula. Makara buat apa beli lagi? Itu pertanyaan kurang terpelajar - kenapa saya tanyakan sendiri? -_-. Bagi seorang penggila make up pasti belanja perangkat dandan itu nggak cuma buat rutin dipakai. Kadang buat koleksi juga, dan kepuasan diri sendiri. Saya tuh yang pemikirannya begitu. Rasanya lega aja kalau udah beli suatu barang baru. Misalnya lipstick, beli - pakai sekali dua kali - simpan. Mubadzir? Aslinya iya, tapi selama budget beli make up nggak mengganggu kebutuhan hidup saya masih amanlah.

Saya kalau ahad gini pingin juga diajakin hang out - mungkin sama gebetan. Atau sama mantan...asudahlah. Biar saya tuh ada dongeng hang out yang sanggup ditulis di blog ini. Kan isi aslinya masih random blog meskipun akhir-akhir ini goresan pena saya sering bertemakan yang nyerempet beauty-beauty.

Eh eh, ngomong-ngomong saya sudah pakai krim LBC loh. Akhirnya saya combine sama produk dari Larissa. Awalnya saya khawatir sebab dari sejumlah review yang saya baca - dan dari perkataan dokter yang praktek di LBC - isinya menyebutkan bahwa krim LBC tuh anti digabung sama skin care lain, alhasil niscaya break out. Bahkan sabun pun nggak boleh sembarangan, waktu saya konsul dan beli produk di LBC dokternya wanti-wanti ke saya kalau nggak mau beli sabun dari LBC harus pakai sabun bayi selama pakai krimnya. Nggak boleh pakai sabun selain dua itu. Tapi saya ngeyel. Saya tetep pakai pembersih termasuk sabunnya Larissa, dan krimnya digunakan bergantian. Break out? Nggak sama sekali. Ini apa kulit saya yang terlalu rino hingga kebal apa gimana? Tapi disyukuri aja sih :). Alhamdulilah, berarti saya nggak perlu khawatir pakai skin care apapun.

Meskipun pakai sabun Larissa, saya juga udah beli sabun bayi juga tuh. Buat jaga-jaga tadinya. Tapi nggak setiap basuh muka saya pakai. Makara saya combine-nya tuh gini. Pagi tetep pakai milk cleanser - facial wash - toner - day cream Larissa. Siang/sore sabun bayi - day cream LBC. Petang facial wash - evening cream Larissa. Malam mau tidur facial wash Larissa - night cream LBC. Acne lotion udah nggak saya pakai ketika ini, tapi kalau ndilalah ada nanah ya pakai pagi sama malam.

Kelihatannya boros dan ribet? Sesungguhnya memang iya. Bisa aja sih saya habisin dulu seluruh produk Larissa gres ganti LBC. Atau saya stop aja Larissa dan ganti LBC. Tapi kedua pilihan tadi tuh tidak efektif. Kalau saya ngabisin produk Larissa dulu, berapa lama? Prosuk itu diperkirakan cukup untuk tiga bulan. Keburu krim LBC saya kadaluwarsa wong terlanjur sudah dibeli. Di-freezer dulu? Saya nggak yakin kualitas krimnya masih sama menyerupai kalau tidak dibekukan. Stop Larissa dan ganti LBC? Eman-eman dong produk Larissa-nya. Mana mahal lagi. Jadilah dengan nekat dan baca-baca doa saya ambil keputusan di-combine aja.

Selama sekitar satu ahad saya pakai kedua skin care dari dua brand berbeda tadi, nggak ada dilema berarti di kulit. Malah efeknya cenderung bagus. Meskipun saya khawatir juga kalau saya overdosis krim. Tapi kayaknya nggak akan lah. Jadwal pemakaiannya kan hampir sama dengan kalau saya cuma pakai satu produk. Ketambah night cream doang. Lagian ingredients dari kedua brand tadi niscaya berbedalah - jadi nggak double dosis.

Produk dari Larissa cenderung ke arah menghilangkan dan mencegah nanah datang. Produk dari LBC efeknya menaikkan skin tone. Makara harusnya sanggup saling bersinergi. *sok tau gue* Dalam satu ahad combine ini, alhasil manis lho di kulit saya. Tadinya waktu pakai Larissa doang, ya udah cukup manis sih cuma warna kulit tetap sebab si Larissa ini nggak punya fungsi bleaching sehingga skin tone kulit nggak akan naik. Saya bukan pingin kulit putih menyerupai tembok yang gres dicat atau menyerupai Valak gitu bukan. Saya maunya kulit putih berseri *amboi* dan juga sehat bebas jerawat. Nah, LBC tuh punya keunggulan di imbas menaikkan skin tone. Nggak dramatis putih belang juga sih, tapi ke maksimal putihnya kulit aja kalau sasaran saya. Makara maksimal warna kulit terputih dan tercerah saudara-saudara ialah sewarna lengan dalam atau paha. Lebih dari itu? Kaya belangnya zebra antara muka sama badan.

Menurut sang dokter di LBC dan sahabat saya yang sudah pakai produk LBC duluan, di awal pemakaian akan ada pengelupasan kulit. Sesungguhnya saya benci pengelupasan sebab bikin kulit menipis. Susah pula di-make up-in. Gimana enggak susah, kalau dibedakin malah akan mecetak 'peta' di wajah dan bikin bedak nggak rata. Untuk saya nggak mengalami hal tersebut. Memang ada pengelupasan sih, tapi dikit doang di area cuping hidung dan itu tidak mengganggu.

Saat ini, skin tone saya udah tidak mengecewakan naik nih. Nggak drastis kok naiknya, nggak terlalu mencengangkan. Lagian kemarin kan sudah tambah cerah sejak rajin pakai produk Larissa. Tapi memang krim LBC ini agak mengkhawatirkan sih kok cepet juga efeknya. Meskipun agak khawatir tapi saya lanjutin pemakaian krimnya -_-. Untuk pot-pot empat krim ini akan saya habiskan dulu selama enggak ada break out, gres sehabis habis akan saya pikirkan lagi lanjutin yang mana. Yaah, prinsip orang pelit. Kalau ada yang nanya : nggak sayang muka sendiri dibentuk percobaan? Saya tuh bukan lagi bereksperimen di lab nih, jadi bukan buat percobaan. Toh, saya bukan pakai produk yang tidak terperinci asal-usulnya.

Nanti - atau besok - saya akan bikin review tersendiri soal day dan night cream-nya LBC. Di sini tadi cuma penggambaran singkat aja yaa soal imbas combine-nya. Saya pingin menyertakan foto wajah saya before-after penggunaan skin care ini. Yang Larissa kemarin juga. Tapi nggak punya foto before-nya. Besok coba saya fotoin after-nya aja deh yaa. Nunggu saya sanggup momen dan pencahayaan yang pas buat kamera ala kadarnya - yang kini susah untuk digunakan mengambil hasil foto manis -_-.

Eh, saya mau share satu hal lagi mengenai pemakaian krim. Selama ini tuh saya masih bingung kalau pakai krim boleh nggak hingga seputar mata? Dulunya saya hindari area seputar mata sebab takut iritasi. Tapi kalau krim bleaching dipakai dengan menghindari area seputar mata nanti ketika tempat pipi atau dahi skin tone-nya naik, tempat seputar mata tetep gelap dong. Hasilnya kayak vampir malahan. Akhirnya saya coba pakai krim hingga seputar mata, tipiiis doang tapi. Krim dari Larissa biasa aja digunakan hingga seputar mata, tapi yang LBC night cream-nya bikin agak perih jadi saya hindari seputar mata - agar nggak belang amat tempat mata sama pipi. Idealnya sih segala krim memang jangan digunakan hingga area seputar mata sih ya, krim mata ada sendiri kok. Kalau leher gimana? Krim Larissa yang day nggak saya pakai hingga leher. Kalau pagi leher saya pakaiin sunscreen kalau evening sampai leher. Yang LBC day sama night nggak saya pakai hingga leher takut bikin leher kering. Kalau wajah dipakaiin krim LBC, leher saya pakaiin olive oil aja untuk menjaga kelembapannya.

Ini hari minggu. Hari santai harusnya sanggup saya pakai buat perawatan ya. Misalnya luluran. Tapi belakangan ini tuh saya udah nggak punya jadwal teratur buat luluran. Kayaknya sejak lulur dan masker dari Roro Mendut abis deh. Saya pingin rutin luluran lagi tapi masih aras-arasen. Besok deh, bulan gres bikin jadwal luluran lagi.

Ehm, sudah dulu ya. Saya sudah banyak ngomong ngalor ngidul ini. Sekian dan terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca :).
Share This :
Johan Andin