MASIGNCLEAN101

Review : Wardah C-Defense Dd Cream 01 Light

[Semua foto aku sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf bila kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Alphabet cream kayaknya belum kehilangan pamornya. Setelah cukup usang beredar BB Cream yang sangat hits hingga hampir semua brand mengeluarkan produk ini, kemudian muncullah nama-nama krim alfabet lain. Konon AA, BB, CC, DD, dan bahkan EE Cream pun sudah ada sekarang. Saya punyanya gres DD setelah BB, jadi yang aku review kali ini jelas DDC. Ini bukan barang baru, sudah tidak mengecewakan usang ada di laci penyimpanan make up saya. Kenapa gres di-review sekarang? Karena gres kini pengen review-nya, belum so last year kan? Anggap saja belum.

Sebelum aku membahas soal kehebatan DDC ini, aku mau kisah sedikit. Saya sedang berfikir tadi, soal orang yang gemar berdandan niscaya makin usang dandanannya makin bagus. Atau katakankan gini, orang yang hampir tiap hari dandan niscaya lama-lama kelihatan makin cantik. Soalnya dandanannya makin rapi, makin pas, makin mendekati tepat lah. Contohnya saya. *HUAHAHAHA, pede sekali ngasih pola diri sendiri* Dulu tuh aku menganggap bahwa dandanin muka tuh ya harus setebal dan seputih mungkin. Kaprikornus dulu aku pernah lho pakai ganjal bedak tebel masih ditumpuk TWC. Pokoke kuandel rek! Dan itu cuma di muka, jadi belang sama leher. Haduh kenapa dulu aku pede keluar rumah dan pacaran dengan make up semacam geisha amatir begitu -_-. Selain muka over tebel ganjal bedak dan bedak, dulu aku juga belum jago pakai eyeliner. Kaprikornus garisnya suka bergelombang, dan kiri kanan bedanya drastis. Mana lipstick-an tuh asal berwarna aja, tanpa memperhitungkan warnanya rapi nggak atau ngelebihin tepi bibir nggak. Ngasal banget deh dandanan aku zaman dahulu kala. Tapi kini, alasannya yaitu sudah merdeka dan aku bebas bereksplorasi make up-in muka sendiri maka aku sudah tidak mengecewakan jago bikin muka anggun tanpa berlebihan. *memuji diri sendiri boleh kan yak*

Kembali ke DDC. Produk lokal yang pertama ngeluarin DDC kayaknya Wardah, gres setelah itu disusul LT Pro. Yang aku review ini yang dari Wardah alasannya yaitu aku punyanya itu. Inilah Wardah C-defense DD Cream! Ada dua shade, kalo nggak salah light dan natural. Saya pilih 01 Light karena pas nyoba tester kayaknya lebih cocok yang light jatohnya di muka saya.


Kemasannya tube berwarna kuning dengan tutup flip top bening. Nggak ada yang istimewa sih dari kemasannya kecuali warnanya. Kuning jreng bikin seger kaya ngelihat jeruk gituh. Mungkin ini diwarnain kuning alasannya yaitu si Wardah mengklaim produknya mengandung Vitamin C yang identik dengan buah jeruk. Harganya aku lupa, sekitar 20 apa 30 ribuan gitu kayaknya. Isinya 20 ml, cukup banyak kok dan irit alasannya yaitu pakainya cuma butuh sedikit-sedikit.


Seperti biasa kemasan depan belakangnya perhatikan sendiri yaa... Intinya Wardah C-defense DD Cream ini ibarat namanya mengandung Hi Grade Vitamin C. Plus ada SPF-nya juga, 30. DDC ini merupakan krim lembut dan nyaman yang merupakan kombinasi lightening, tabir surya, dan antioksidan untuk kulit tampak lebih bercahaya. Mengandung Vitamin B3 dan E juga. Dengan menggunakan DDC ini kesannya kulit tampak lebih cerah dan halus dengan rona merata.



Dulu, waktu belum ada DDC saya pernah nyobain BBC dari Wardah juga. Lantas, apa bedanya BB dengan DD? Dari salah satu sumber yang pernah aku kepoin aku sanggup informasi bahwa BB, CC, dan DDC sesungguhnya yaitu kombinasi dari foundation, moisturizer, sunscreen, serta krim perawatan kulit yang dikemas menjadi satu formula untuk memperbaiki penampilan kulit. Kalau dari pengalaman aku BB (blemish balm) cenderung berfungsi melapisi, melembapkan, serta melembutkan kulit dengan hasil dewy sementara DD biasanya cenderung ke krim perawatan selain untuk melapisi warna kulit. Coverage DD lebih ringan daripada BB.

DD singkatannya bisa Daily Defense atau Dynamic Do All. CC adalah Complexion Correcting jadi buat meratakan discoloration warna kulit, AA kalau nggak salah Anti Aging, kalau EE eikke belum ngerti bokk.

Kita fokus ke Wardah C-defense DD Cream. Produk ini mempunyai tekstur krim yang nggak terlalu cair, senderung kental malah, berwarna krem terang (yang shade light).


DDC ini gampang sekali diratakan dan sedikit aja cukup untuk seluruh wajah. Seukuran yang di foto atas itu bisa buat semuka aku - tapi untuk coverage tipis aja.



Setelah diratakan, DDC ini menciptakan warna kulit lebih cerah dan bercahaya. Halus juga. Meskipun aku bilang kulit lebih cerah bercahaya tapi nggak se-perfect editan filter kamera ya. Pori-pori masih nampak, dan noda yang gelap juga nggak ter-cover sempurna. Mungkin alasannya yaitu aku pakainya tipis aja. Kemampuannya meratakan warna kulit? Kayaknya lumayan, soalnya kulit aku nggak hiperpigmentasi parah jadi kayaknya warnanya merata aja pakai DDC ini - meskipun masih ada sedikit noda yang membandel. DDC ini kelihatan natural banget loh di kulit, kalau di aku lebih natural dari BBC dengan brand yang sama. Finish-nya dewy look, tapi nggak berkilau banget. Agak berminyak dikit di kulit aku yang sudah berminyak ini. Kalau mau kelihatan matte set pake powder sesudahnya.

Saya nggak setiap hari pakai DDC, jadi efek dari rangkaian vitamin pencerah kulitnya aku nggak bisa komentarin. DDC sebetulnya skin care sekaligus make up, tapi kalau saya lebih memfungsikannya sebagai make up pengganti foundation daripada skin care. Eh iya, DDC ini sayangnya kalau difoto pake flash menimbulkan white cast. Sama kayak foundi dari Wardah juga, tapi DDC ini white cast-nya sedikit lebih tidak parah. Dari hipotesa aku sendiri, rata-rata produk yang mengandung SPF pasti bikin white cast. Bener nggak?


Abaikan mata sayunya. Padahal udah diusahain ngelihat kamera lho itu -_-. Kulit aku sudah tidak mengecewakan bagus dikala ini :). Memang pori-pori masih gede, masih ada beberapa scar , dan satu noda bekas jeriwi di pipi - yang di deket alis itu bukan noda bekas jerawat, itu noda apa entah - tapi nggak parah, jadi boleh ya aku katakan bagus :p. Nggak ada discoloration - kalau habis facial sih ada - dan nggak ada nanah meradang, horee!!

Apa? Kelihatan lebih cerah dan fresh bare face-nya? Yah yang after ini tuh kulit lebih terlapisi bahkan hingga ke alis dan bibir juga jadi terlihat agak pucat - efek kamera juga sih. Tapi kalau area mata dan bibir udah diwarnain bakal kelihatan cerah kok. Kalau yang diperhatiin penggalan kulitnya doang itu lebih cerah dan halus - yang bercahaya di kamera kelihatannya hidung doang. Skin tone naik dikit ya? Naik setengah tingkat cuma nggak terang di kamera. Masih nyambung lah sama warna leher dan tangan - aku nggak pakai DDC sampai leher kalau cuma buat foto-foto doang alasannya yaitu males ngebersihinnya, kalau pas mau jalan sih pakainya hingga leher.

Tuh kan kulit terlihat lebih halus, cerah, dan bercahaya. Tanpa coveran apa-apa lagi lho itu. Untuk make up kali ini perabotan yang aku pakai cuma sedikit. Habis DDC saya cuma pakai pensil alis, eye shadow, eyeliner (kali ini pakai yang pensil), blush on (pake lipstick) dan lipstick. Nggak perlulah shading apa contouring segala. Lagi males soalnya make up banyak-banyak, males bersihinnya.

Soal daya tahan, DDC ini cukup abadi dari pagi hingga sore. Coverage-nya nggak banyak berubah. Nggak oxydize juga di kulit saya. Walau digunakan seharian, DDC ini nggak menjadikan break out asal sesudahnya dibersihkan dengan tuntas. Kalau buat bersihin DDC ini aku biasanya pake make up remover dulu atau milk cleanser sebelum basuh muka dengan face wash.

Kesimpulannya : DDC ini cukup bagus kesannya di kulit saya, terlihat natural untuk sehari-hari alasannya yaitu coverage-nya lebih ringan dari foundation, dan yang paling penting nggak bikin break out :).

Nah, sudah dulu ya review Wardah C-defense DD Cream ini. Semoga membantu :).

Notes :
+ kesannya bagus
+ abadi hasilnya, abadi juga produknya
nggak bikin break out
+ praktis, 1 krim skin care sekaligus make up
- agak berminyak
Share This :
Johan Andin