MASIGNCLEAN101

Review : Lbc Day & Night Cream

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf bila besar lengan berkuasa pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Saya udah lamaaa sekali pingin nulis review ini tapi ngga jadi-jadi. Akhirnya hari ini alasannya yaitu sedang sedih akhir dicuekin gebetan dan berusaha mencari aktivitas supaya tidak galau, maka saya putuskan untuk menulis review. Alasan yang konyol ya :D. Sebenarnya gini, saya tuh udah pakai skin care LBC ini kira-kira 4 ahad lebih 3 hari - meskipun combine sama Larissa. Udah sebulan lewat kan itu... Makanya saya mau nulis review. Cumaaa, alasannya yaitu kini saya serig bolak-balik Jogja- Solo dengan iklim yang berbeda di kedua kota, maka kulit saya sedang mengikuti keadaan dan jadi agak kusam. Itu bikin saya males fotoin kulit wajah, soalnya kayak nggak terawat padahal sudah rajin perawatan T_T.

Sekitar 2 mingguan lebih yang kemudian saya juga sudah ada niatan nulis review ini, hahaha. Tapi kayaknya kecepetan ya? Untung nggak jadi. Jadilah kini saya akan ceritakan soal Day & Night Cream dari LBC yang sedang rutin saya pakai. Kayak gimana? Simak kisah dari sudut pandang saya di bawah ini. Emm, oh iya, saya sudah sempat menyinggung dikit di pos beberapa waktu yang lalu.



LBC merupakan salah satu klinik kecantikan yang cukup populer - apalagi di wilayah Jogja. Klinik ini bangkit sudah cukup lama, dan sudah punya banyak cabang di beberapa daerah. Saya waktu itu tiba ke cabang yang di Kotabaru, Jogja. Di situ agak sepi sih cabangnya, entah kenapa. Padahal tempatnya gede dan pinggir jalan lho. Ngomong-ngomong, saya udah pernah kisah soal kunjungan saya ke sana belum sih? Kalau belum saya kisah kini aja - kalau udah anggap saja ini pengulangan.

Pas ke sana, pertama-tama sehabis masuk saya mengambil nomor antrian. Di sini antriannya pake sistem kaya di bank, pencet tombol - keluar nomor - ambil. Kalau mengalami kesulitan, ada satpam yang siap membantu. Setelah mengambil nomor antrian kemudian duduk menunggu nomornya dipanggil. Pas saya tiba alasannya yaitu sepi jadi cepet dipanggilnya ke CS. Di CS saya bilang "Mbak saya pasien baru, mau konsultasi ke dokternya buat beli produk". Sengaja bilang gitu supaya cepet alasannya yaitu saya toh nggak mau facial atau perawatan. Emang niatnya buat beli skin care produknya aja. Di CS ini saya diminta ngisi form pendaftaran sebelum ajakan saya tadi diproses.

Dari CS, sambil menunggu ajakan saya tadi diproses alias nunggu dipanggil ke ruang dokternya, saya dipersilahkan duduk menunggu lagi. Bentar doang nunggunya, gres juga duduk udah dipanggil sama mbak pegawai yan lain buat masuk ke ruang dokter. Dokternya udah nunggu di dalam, sambil tersenyum ramah menyapa saya. Karena udah tahu saya tadi minta konsultasi buat beli produk, maka dokternya pribadi melihat wajah saya, ngelus pipi dikit, trus nulis resep. Gile, singkat bener. Saya diresepin krim pagi no 4, malam no 16, dan sunscreen yang saya tolak. Sunscreen-nya saya bilang mau pakai produk drugstore aja. Boleh kok, asal pilih SPF yang tidak terlalu tinggi kata dokternya. Soalnya SPF tinggi akan memicu munculnya komedo. Owh gitu toh gres tahu saya -_-. Eh iya, sambil nulis resep tadi saya ditanyain mau pakai sabun dari LBC atau sabun bayi. Saya pilih sabun bayi aja buat menekan biaya, hehehe. Kalau beli sepaket takut mahal nanti :'(. Sebelum sesi konsultasi selesai, saya disarankan pakai bedak tabur aja selama pakai krim yang diresepkan.

*Selama pemakaian krim, kemarin saya sempat pakai sabun bayi tapi kalau kini udah nggak lagi. Sekarang saya pakai sabun apa saja yang ada. Kalau pas di rumah pakai sabunnya Larissa, kalau di kos pakai Shinzu'i soalnya kemarin bawanya itu. Nggak ada break out kok. Santai :). Trus soal bedak, saya pakai bedak tabur kalau pas di rumah doang atau keluar bentar dan nggak penting. Kalau pergi kuliah atau ke program yang agak resmi saya tetep make up seperti biasa. Nggak break out juga kok. Itu yang penting. Btw, ngeyel ya saya -_-.*

Setelah mendapatkan resep dan ngobrol sedikit tadi saya keluar dari ruang dokter dan menuju ke kasir. Bayar - ambil krim di apoteker - selesai deh. Pas ngambil krim di apoteker saya nanya gimana untuk bikin member card-nya. Kan tadi sudah isi form identitas waktu daftar. Ternyata perlu waktu alias nggak pribadi jadi. Saya diminta ngambil member card kalau berkunjung lagi dengan mengatakan struk pembayaran terakhir. Duileh, ribet yak? Itu embuh kapan juga saya balik ke sana lagi.

Harga yang harus saya bayar untuk kedua krim LBC ini yaitu Rp. 145.000. Lumayan mehong ye?


Sekarang kita lanjut ke Day & Night Cream-nya. Kayak gini nih bentuknya.


Dikemas dalam jar plastik berwarna biru. Jar-nya gendut kaya Doraemon, lucuuu ;*. Di sisi atas tutup jar, ada tempelan identitas LBC dan goresan pena tanggal pengambilan krim saya. Itu sanggup jadi penunjuk expired date-nya juga walaupun untuk krim pagi sebenarnya di bawah jar-nya sudah ada tanggal ED tercetak. Untuk yang krim malam nggak ada alasannya yaitu mungkin racikan ketika itu juga jadi ED-nya ikut yang ditulis di atas tutupnya - 3 bulan dari tanggal yang tertera. Saya ngambilnya tanggal 10 bulan 08. ED-nya berarti nanti tanggal 10 bulan 11. Kalau krim paginya malah ED-nya lama, hingga tahun depan. Mungkin alasannya yaitu bukan krim racikan, krim paginya lebih kayak krim pagi brand drugstore gitu.

Cara membuka tutup jar-nya sangat mudah, tinggal diputar saja. Di balik tutupnya masih ada filter pelindung krim. Isi krimnya penuh, hingga nempel-nempel ke filter pas gres pertama dibuka. Isinya 10 ml doang sih walau kelihatan penuh. Standar isi krim klinik kecantikan sih.


Krim paginya saya sanggup yang nomor 4, bentuknya gel. Bening dan kelihatan seger, hahaha. Saya nggak tahu tepatnya di LBC ada berapa range krim dan ada berapa jenis bentuknya, pokoknya saya sanggup yang gel ini aja. Karena gel, rasa-rasanya ini cocok untuk kulit saya yang berminyak. Mungkin dokternya tahu jenis kulit saya pas ngeraba pipi. Krim malamnya bukan gel, yang ini lebih creamy tapi agak lengket, berwarna kuning pucat. Saya sanggup yang nomor 16. Semua krim ini dianjurkan untuk digunakan dalam 3 bulan. Tapi kalau krim pagi contohnya habis sebelum 3 bulan nggak pa pa kok. Krim malamnya yang jangan. Soalnya dosisnya emang 10 ml untuk 3 bulan, jadi pakainya dikit-dikit aja tiap malem supaya infinit dan nggak overdosis.

DAY CREAM


Krim pagi ini nggak ada aromanya - apa hidung saya aja yang nggak sensitif mencium. Pas dipake berasa adem, nggak perih, dan nggak panas. Setelah digunakan ada pengaruh licin di wajah. Licinnya alasannya yaitu agak lembap mungkin secara ini gel, tapi beberapa ketika kemudian licinnya berubah jadi kesat. Pas sehabis digunakan wajah belum berminyak. Untuk wajah saya ada rentang waktu 2 jam sebelum kembali berminyak.

NIGHT CREAM


Pas pertama mencium aroma krim malam ini, saya pribadi ingat Melanox. Aromanya sama persis meski yang ini lebih samar. Saya jadi khawatir krim malam ini mengandung Hydroquinone. Memang sih zat ini ampuh melawan noda dan jadi andalan para pemberi resep. Saya masih pakai sih walau agak khawatir alasannya yaitu toh ini di bawah pengawasan dokter dan Hydroquinone sendiri diperjualbelikan secara bebas untuk konsentrasi di bawah 2% - 4% di bawah pengawasan dokter seorang hebat kulit. Saya nggak tahu krim ini mengandung kadar yang berapa persen, tapi alasannya yaitu aromanya nggak menyengat - meskipun sanggup jadi alasannya yaitu dicampur zat lain - jadi saya mengambil hipotesa kadarnya nggak berlebihan. Krim malam ini agak lengket, waktu dioles bikin pengaruh sumuk. Seperti biasa kulit nggak pribadi berminyak begitu pakai krim, ada rentang waktu tapi saya nggak tahu niscaya berapa waktunya, kan habis pakai krim malam tidur - mungkin 2 jam juga untuk kulit saya kembali berminyak alasannya yaitu kayaknya itu standar waktu berminyak saya, hahaha. Kadang agak perih di sekitar mata kalo ngolesnya ketebelan - ya siapa suruh sih ngoles di sekitar mata. Saya mau beli krim mata khusus nih tapi belum kesampaian. Untuk sementara ini seluruh krim yang saya pakai ngolesnya merata ke seluruh wajah. Bisa aja kena ke sekitar mata tapi kalau pas perih saya hentikan.

Saya pernah bilang dalam seminggu pemakaian combine krim ini skin tone saya naik dikit. Tadinya iya sih saya rasa, tapi kalau ketika ini kulit saya menggelap lagi :(. Huhuhu, gara-gara iklim Solo dan jalanan yang panas kayaknya. Rumah saya di Jogja itu di pojokan selatan yang dingin trus mendadak saya ke Solonya yang potongan panas. Mungkin kulit saya kaget kali dan jadi menggelap. Kusam juga sih dikit, saya pingin facial tapi kok belum kesampaian. Saya sudah nggak pingin kulit putih berlebih sih, tapi plis jangan kusam. Kayak apa kulit wajah saya sekarang? Mungkin bukan dalam kondisi terbaiknya, tapi ya inilah saya.

Tadinya muka saya tuh lebih putih dari dada, tapi putihnya cenderung ke kemerahan. Sekarang, ya kayak gitu sih,masih lebih terang dibanding dada ya? Untuk warna kulit saya nggak akan komentar lagi, saya akan bahas ke teksturnya aja. Setelah sebulan lebih ini pakai krim LBC, kulit saya lebih halus dan lembut. Beneran deh! Tapi ini juga alasannya yaitu pakai krim Larissa sih. Trus, komedo kini amat jarang :). Yeyeye, ini gres kabar gembira. Dulunya hidung saya dipencet dikit aja keluar tuh komedo berlimpah. Sekarang dikit bangeett. Belum hilang tepat sih, mungkin berangsur-angsur.

Saya punya banyak scar di wajah. Ya itu terang nggak akan hilang tanpa tindakan medis. Saya nggak terlalu terobsesi ngilanginnya. Kalau untuk noda, masih ada beberapa noda gelap yang berangsur memudar, tapi sebagian itu tahi lalat jadi nggak akan hilang. Untuk bulu-bulu di wajah nggak tambah panjang. Huft, lega deh saya :).

Sekarang saya hampir nggak pernah jerawatan. Serius. Biasanya kadang ada muncul satu atau dua kecil-kecil tapi kini nggak sama sekali. Alhamdulillah deh, jadi kalau basuh muka nggak berasa ada geronjalan jerawat, hehehe. Oh iya, dulu tuh saya kadang jerawatan di leher *aneh ya*, kini juga sudah enggak lagi. Yee :D! *Saya pakai krimnya hingga leher walau aturannya di muka doang, soalnya berasa kurang aja kalau pakai krim hanya di muka saja.*

Nah, sudah sekian itu saja review dari saya. Semoga bermanfaat ya. Maaf kalau ada kata-kata atau frasa yang terasa kurang mengenakkan. Suasana hati saya emang lagi kurang enak. Bawaannya pengen nulis sarkas tapi saya tahan-tahan -_-. Sudah dulu ya, bye!
Share This :
Johan Andin