MASIGNCLEAN101

Review: Purbasari Hi-Matte Lip Cream Hydra Series Shade 02 Azalea

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jikalau besar lengan berkuasa pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Setelah bulan kemudian kurang produktif, saya ngerasa bulan ini harus lebih banyak nulis. Nah, hari ini saya mau membuatkan dongeng baru. Soal lip cream! Yeah, pewarna bibir jenis satu ini memang masih kenceng gaungnya di kalangan pergincuan dunia. Dulu, lip cream cuma sanggup ditemuin di produk impor. Engga tau siapa awalnya yang duluan bikin. Terus, lama-lama makin menjamur hingga produsen lokal pun mulai merilis jenis produk ini. Saya udah punya beberapa lip cream lokal dari sejumlah brand, nah kini giliran Purbasari yang saya cobain :). Udah punya banyak lip cream kok beli lagi? Yaah itulah wanita. Satu lip cream aja mana cukup? Yang penting nggak mubadzir aja. Semoga.

Saya udah nulis sedikit soal lip cream ini di pos keranjang belanja awal bulan ini. Sekarang, saya lengkapin review-nya dan saya ralat atau saya tambahin kalau ada hal yang beda yang gres saya temuin atau saya sadarin dari produk ini. Pas nulis di pos kemudian agak buru-buru soalnya, belum ngamatin lebih detil dan gres nyobain lip cream-nya sekali jadi nulisnya juga sekilas aja. Makanya kini saya tulis dengan lebih lengkap. Inilah bagusnya nulis review setelah cukup usang pakai produknya, sanggup lebih detail dan yakin. Btw, nulis review berdasar satu shade produk aja memang terasa kurang valid mengingat dalam satu seri belum tentu kualitasnya semua sama. Tapi lebih baik nulis satu daripada enggak sama sekali, ya kan? Bisa aja ada yang pengen beli warna yang sama dan butuh baca pendapat orang lain dulu sebagai pertimbangan.


Purbasari sudah lebih dulu ngehip di lini matte lipstick-nya. Kalo untuk ngeluarin seri lip cream sih saya bilang mereka agak telat. Gimana enggak, ketika local brand lain udah dari tahun kemudian bikin lip cream, eh Purbasari gres awal tahun ini nge-launching. Tapi barang gres engga peduli jenisnya usang atau new comer, selalu aja dilirik konsumen - terutama yang lapar mataan. Saya termasuk yang terpancing pribadi beli. Ada lima shade yang diluncurin, saya beli satu aja. Selain lantaran pelit, juga disebabkan oleh stok di toko yang saya datangi waktu itu belum lengkap dan ada warna yang udah saya punya atau sanggup saya temuin di seri matte lipstick-nya. Harganya Rp. 42.250 untuk sebiji lip cream yang sanggup saya bawa pulang. Mahal? Iya kalau dibandingin sama matte lipstick-nya. Tapi kalau dibandingin sama lip cream lokal lain, segini masih termasuk harga masuk akal kok.

Purbasari Hi-Matte Lip Cream Hydra Series nama produk yang saya review kali ini. Sesuai namanya, terang ini lip cream dengan hasil tanpa kilap. Tambahan 'hi' itu entah apa maksudnya, mungkin matte-nya super. Kemasan luarnya, menyerupai seri matte lipstick-nya, dikasih box berwarna hitam juga. Yang memberdakan yakni material pembuat box-nya. Yang ini lebih kokoh dan warnanya dibikin doff jadi kesannya lebih mahal *engga tau kok yang kinclong kesannya murahan*. Menariknya, si sisi kanan depan box ada pecahan yang bolong, hihihi. Dari sini kita sanggup mengintip kemasan dan warna dalamnya. Nggak banyak aksen dan goresan pena di depan box. Cuma nama produk dan tiga garis horizontal yang sekilas mengingatkan saya akan sampul makalah jaman sekolah dulu plus kandungan unggulan yang dimasukkan dalam lip cream yaitu Vit E dan UV Filter. Hmm, ini masih kandungan biasa sih, nggak super atau cuma ada di lip cream Purbasari. Warna goresan pena di depan box kebanyakan putih, kecuali nama brand dan tiga garis horizontal - yang agak miring - itu.


Di sekeliling box, ada sejumlah goresan pena lain. Termasuk di dalamnya nomor POM yang tertempel di segel hitam samping bawah box, peringatan untuk meyimpan produk ini di daerah kering dan tidak terpapar sinar matahari langsung, pabrik pembuat plus alamatnya, dan nomor-nomor arahan produksi serta tanggal kadaluwarsa. Di sisi ini terdapat netto produk juga. Ringan, cuma 6,5 gram. Memang keliatannya sedikit, tapi lip cream brand lain ada yang lebih dikit dibanding ini lho.

Next, ada ingredients. Produk ini mengandung beeswax sebagai pelembap, materi yang sama juga ada di versi lipstick-nya. Lip cream ini punya tambahan nama 'hydra', jadi maunya niscaya si lip cream tetep melembapkan bibir. Nggak tahu kok ada aksesori 'series'-nya, apakah ada produk lain dari Purbasari yang Hydra Series selain lip cream ini? Trus sejumlah materi lain tercantum juga, baca sendiri ya. Dimethicone yang biasa ada di produk matte lip cream dan sejumlah produk kosmetik lainnya juga ada di sini dalam beberapa versi. Tapi saya nggak nemu mana materi Vit E dan UV Filter-nya. Kalo ada yang nemu, kasih tau saya ya. Produk ini masih mengandung perfume, paraben, dan BHT.  No comment lah ya, saya sih ngga persoalan tapi mungkin ada sebagian temen-temen yang anti pakai materi tersebut. Di ingredients ini, tertera juga sejumlah arahan pewarna yang digunakan dalam lip cream. Biarpun saya cuma beli satu, tapi saya rasa seluruh box dari seri produk ini goresan pena ingredients dan pewarnanya sama. Oh iya, keseluruhan shade-nya memang gres ada 5, tapi pewarna yang digunakan banyak bener. Mungkin mereka nyampur-nyampur pewarna kali ya untuk sanggup kombinasi yang pas.

Pada sisi atas box, terdapat sticker kertas bertuliskan nama produk, nomor, dan nama shade. Sticker ini nyambung sama barcode yang memuat nomor POM dan sekaligus berfungsi sebagai segel. Sebenernya agak nanggung sih ngasih segelnya lantaran cuma di atas doang. Box ini masih sanggup dibuka dengan leluasa dari bawah soalnya nggak diplastik. Shade 02 ini dikasih nama Azalea. Saya nggak ngerti apakah ini nama kerikil permata lagi atau bukan. Cantik ya namanya? Sampai-sampai saya ingin ganti nama jadi Azalea *orang aneh*. Nomor dan nama ini ditulis di kertas warna merah perpaduan hitam - tapi nggak kefoto - yang kontras sama warna box-nya. Saya lupa kalau box shade lain warna segelnya apa. Pernah liat sih di counter-nya tapi nggak inget warnanya. Pas saya mau beli shade ini nih, mbak BA-nya salah ngambilin ketuker sama nomor lain. Untung saya ngecek dulu, kalo nggak sanggup salah beli warna tuh.


Karena sayang merobek segel, jadi saya buka box Purbasari Hi-Matte Lip Cream Hydra Series dari bawah. Isinya yakni botol lip cream yang unik, kotak bentuknya. Mungkin nyesuaiin sama bentuk dari matte lipstick-nya dulu. Purbasari ini memang anti samaan ama yang lain. Kalau rata-rata produk lipstick atau lip cream lain berbotol tabung yang bulat, Purbasari justru milih bentuk square. Lucu sih lantaran beda. Saya suka juga lantaran kotak berarti anti menggelinding. Kotaknya tuh yang tajem di sisi-sisinya, beda sama kemasan kotak matte lipstick-nya yang tumpul di sisi. Material kemasan dari plastik, tapi bening kaya beling di badannya. Kalo tutup, warnanya hitam doff sama kayak box.


Kemasan ini sangat mudah dan hemat ilustrasi diliat dari depan. Cuma ada nama produk di pecahan badannya yang di-print dengan tinta putih. Suka, jadi keliatan elegan. Eh, gres nyadar ada band emas di pecahan atas tubuh kemasan yang tranparan. Warna emas ini seolah menggabung dengan tutup tapi ternyata bukan. Dia justru pemisah antara sisi bening dengan warna hitam tutup.


Kalau diputer, gres deh ada goresan pena lain. Batch nomor dan expired date yang sama dengan di box-nya tertera di sini dengan tinta warna hitam. Botol lip cream ini ringan aja, tapi nggak ringkih kok. Dia nggak pecah kalau jatuh. Saya sering bawa ini di pouch, dan aman-aman juga. Tulisan maupun band emas-nya nggak terkelupas - atau belum.

Bagian bawah botol, diisi dengan sticker hitam bertuliskan nama produk, keterangan shade, nomor POM dan netto. Banyak keterangan yang diulang-ulang ya di kemasan produk ini. Tapi bermanfat juga kok kalau semisal box-nya hilang, atau kayak saya udah dibuang lantaran males nyimpenin box. Dari kemasan, box maupun botol, kualitasnya cukup bagus berdasarkan saya walau nggak sempurna. Tetep suka :).


Yuk kita buka lip cream-nya. Tutupnya ulir dengan aplikator nyambung ke sisi dalam tutup. Aplikator ini, jujur merupakan yang paling nyaman dari seluruh lip cream lokal yang pernah saya beli. Tangkainya nggak terlalu panjang, bulunya lembut, bentuknya presisi dengan ujung sedikit meruncing, dan yang paling penting, nyaman digunakan memulas bibir. Dia sanggup bikin garis tepi bibir dengan rapi tanpa tangan saya harus teliti banget meganginnya. Sayang, tangkainya yang hitam sudah kotor berlumuran lip cream semenjak pertama dikeluarkan. Ya maklum sih, memang nyimpennya direndem dalam botol lip cream. Eh, warna bulu aplikator ini entah aslinya apa, udah ketutup semua dengan warna lip cream soalnya.


Yang agak saya sayangkan, verbal botolnya kecil banget. Cuma pas seukuran aplikator. Ya bagusnya memang bikin lip cream jadi anti tumpah sih. Tapi minusnya, pada samping-samping verbal botol jadi kotor belepotan sisa lip cream yang susah masuk lagi sehabis diambil dengan aplikator. Bisa dilap memang, tapi agak ngerepotin dan jadi malah boros ada lip cream yang kebuang ketika dilap. Dari pengalaman saya dulu punya produk lip shine yang botolnya kotak dan bermulut sempit, saya jadi tahu kalau aplikatornya agak susah dimasukin kalau nggak pribadi ditutup tepat botolnya. Makara kayak ada tahanan dari udara yang di dalem gitu ketika tangkai aplikator dimasukin. Udara itu berasal dari luar yang ikut masuk ketika lip cream ditutup. Bisa beresiko ada gelembung udara di dalam botol dong. Iya, makanya saran saya ngebuka dan menutup botol lip cream ini baiknya dengan diputer, jangan dicabut dan didorong.

Teksturnya lembut dan creamy yang kental. Mirip teksturnya NYX SMLC, beda sama tekturnya lip cream Wardah yang cenderung liquid. Ada aroma camilan manis yang manis menyebar dari ulasan lip cream ini. Nggak tajem, dan akan hilang beberapa ketika kemudian jadi nggak mengganggu. Butuh tiga kali ulas untuk mendapat warna sepekat yang di foto. Bukannya produk ini nggak pigmented, tapi kalau cuma sekali oles saya nggak sanggup ngebentuk swatch yang anggun untuk keperluan foto. Aslinya, pas di bibir sekali colek aja sanggup diulas untuk seluruh pecahan dengan merata. Pigmentasinya cukup oke. Itu yang saya rasain pas pertama pakai. Tapi mungkin itu lantaran isinya masih penuh jadi yang keambil banyak. Makin ke sini soalnya butuh lebih dari sekali colek untuk mendapat warna yang meng-cover seluruh bibir secara merata. Tapi pigmentasi warnanya tetep baiklah kok. Intens dan warnanya tuh tebel gitu. Ini jadi kayak matte lipstick-nya dicairin. Nggak menggumpal waktu dioles, tapi sanggup jadi menggumpal kalau ngolesnya nggak bener. Makara se-swatch dulu aja diratain tipis, tunggu kering gres tambahin lagi jikalau kurang biar meratanya halus dan nggak bolong-bolong tanggapan kurang banyak ngolesnya.

Shade Azalea ini warnanya nude brown yang pake hint pink mauve. Kalo berdasarkan mata dan otak saya warnanya perpaduan antara nge-pink abu-abu yang punya based coklat muda sebagai dasar. Warna ini kayaknya nggak ada deh di 15 warna matte lipstick-nya. Ada memang yang based-nya light brown, tapi hint-nya beda sama yang ini. Nge-set-nya cepet banget jadi matte. Sebegitu diulas, pribadi beberapa detik kemudian udah kering aja. Under 30 second kayaknya. Keringnya dead matte tanpa kilau sama sekali, tapi no cracking. Nggak nyetak garis-garis bibir sama sekali, ia ngisi penuh. Finishing-nya jadi menyerupai pakai matte lipstick. Lumayan ringan, apalagi kalau pakainya nggak dilayer-layer tapi usang kelamaan tetep berasa kering walau sudah ada pelembap dan Vit E-nya. Saya sih sanggup ngerti, wong ini matte lip cream, selembap apapun bakal tetap kering. Jadi, jangan pernah lupakan lip balm sebelum pakai produk ini. Saya bahkan dobelin lip balm dengan olive oil sebelum pakai lip cream. Pernah juga habis lip cream nge-set, saya olesin olive oil lagi. Nggak bikin glossy kok lantaran nanti lama-lama olive oil-nya meresap - sebagian menguap. Oh iya, produk ini diklaim udah punya UV Filter meskipun nggak dicantumin SPF-nya berapa. Oke juga sih, jadi lebih kondusif kalau digunakan di luar ruangan.

Swatch di bibir kayak gini. Saya selalu pakai lip cream dan lipstick tuh keluar dari garis bibir. Nah, warna Azalea ini sanggup nutupin tepian bibir saya tanpa terlihat beda sama pecahan tengah. Bibir saya yang kecil jadi keliatan lebih tebal dan penuh. Kalau digunakan senyum, kaku nggak? Sedikit sih. Itu keliatan garis bibirnya ya? Tapi kalau saya senyum, nggak retak.


Beda pencahayaan, beda warna yang diliat. Yang foto tadi indoor, kalau outdoor, warnanya lebih bright kayak gini nih. Makara keliatan seger dan cerah ya? Aslinya, Azalea bikin penampilan saya lebih remaja tapi memang tetap cerah. Bukan warna yang bikin kusem gitu. Matte lipstick-nya kan rata-rata oxidize, nah kalau lip cream ini gimana? Ini juga oxidize menurut saya, tapi nggak banyak. Makara warnanya bakal lebih gelap sehabis digunakan usang dibanding pada ketika awal dioles. Tenang, nggak merubah warna secara drastis kok.

Bicara soal daya tahan. Saya biasa pakai lip cream ini setengah hari ketika kuliah. Makara ya kurang lebih 6 jam. Masih stay dengan pekatnya di bibir. Dipakai makan dan minum? Kalau minum super aman, produk ini transferproof di gelas maupun sedotan, dan waterproof saat tersentuh air. Kissproof waktu saya coba nyium-nyium tangan *kurang kerjaan*. Kalau makan relatif sih ya. Saya pernah pakai makan dan kondusif banget sama sekali nggak ilang, tapi pernah juga habis digunakan makan tengahnya memudar. Ini sangat tergantung cara makan dan masakan apa yang dimasukkan ke mulut. Kalau soal touch up, saya belum pernah nyoba. Nggak tau menggumpal apa enggaknya. Tapi berdasarkan saya sih baiknya diapus aja dulu semua gres pakai lip cream lagi biar jadinya lebih rapi dan rata ketebalannya.

Dibersihinnya susah. Dilap tisu doang, nggak ilang blas. Kalau pakai air aja dan digosok, bakal sukar luntur juga. Solusinya, harus pakai make up remover khusus atau cleansing oil/water. Kalau pakai milk cleanser, kurang efektif, bakal masih ada warna yang nyisa. Di sini saya coba pakai micellar water dan masih butuh tenaga ekstra untuk meluruhkan warna lip cream. Foto atas, itu saya tekan kapas ber-micellar water dan swipe ke bawah. Cuma sedikit warna yang keangkut. Foto bawah saya gosok-gosok dengan keras, dan gres warnanya mau keangkat. Masih ada stain tipis tuh kalau diperhatiin. Nah, stain-nya sanggup dihapus dengan milk cleanser atau air dan sabun. Itu bersihin di tangan, kalau di bibir gimana? Sama aja, malah di bibir lebih susah soalnya teksturnya beda sama kulit tangan yang lebih alus. Kalau bersihin lip cream di bibir, sehabis saya usap dengan micellar water biasanya masih nyisa warnanya. Makara perlu saya dobel dengan milk cleanser. Baru deh higienis tepat tanpa sisa warna. Habis dibersihin, bibir terasa kering, tapi saya rasa itu imbas pembersihnya, bukan karena lip cream-nya. Padahal, udah pilih pembersih yang lembut lho, dan katanya nggak bikin kulit kering. Ya, soalnya kulit wajah dan bibir kan beda.

Kalau sering pakai matte lip cream, rajin-rajinlah melaksanakan scrubbing bibir. Fungsinya untuk meluruhkan sel-sel kulit mati pada bibir dan sisa warna yang mungkin menumpuk sehingga bibir tetap sehat dan warnanya lebih cerah. Lip cream ini memang kalau dibersihin dengan benar nggak stain dan nggak bikin bibir menggelap, tapi scrubbing tetap perlu loh. Paling nggak, untuk membantu regenerasi sel-sel kulit gres pada bibir. Saya biasanya bikin lip scrub sendiri, pakai gula pasir dan olive oil. Dipakainya seminggu dua kali tapi belum rutin. Mau sih beli lip scrub yang instant, tapi entar aja lah.

Tertarik nyobain Purbasari Hi-Matte Lip Cream Hydra Series? Ini sanggup dibeli di seluruh counter Purbasari terdekat. Saya masih pingin nyobain juga shade lainnya kalau ada rezeki nanti. Selamat mencoba!

Rate 3,5/5. Repurchase? Maybe, another shade.

Notes:
+ harga terjangkau
+ kemasannya bagus
+ aplikatornya nyaman
+ warna pigmented, cepat nge-set, dan no cracking
+ smudgeproof - waterproof - kissproof, dan tahan lama
- verbal botol kekecilan
- pilihan warna sedikit dan ada yang sama dengan matte lipstick-nya
- masih kering walau nggak banget
- sulit dibersihkan
Share This :
Johan Andin