MASIGNCLEAN101

[Review] Wardah Suncare Sunscreen Gel Spf 30 Pa +++ - Sobat Di Bawah Terik Matahari!

[Semua foto aku sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf bila besar lengan berkuasa pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Sebagian besar temen cewek aku di mana saja, kuliah - kerja - sosmed, mendamba-dambakan punya kulit putih berseri. Itu nggak abnormal sih lantaran kayaknya udah jadi stereotype warisan entah dari jaman kapan, yang menganggap kulit putih lebih baik dari kulit gelap. *Sebagian pemuda juga beranggapan gitu sihh. Menurut aku itu sama sekali nggak sempurna sebenernya, mengingat warna kulit apapun akan terlihat bagus kalau kondisinya sehat. Sekarang, kampanye yang menyuarakan persamaan anggapan wacana warna kulit juga main banyak. Apalagi didukung beberapa brand yang sudah meluncurkan kosmetik dengan range warna beragam, dari yang paling jelas hingga tergelap semua ada. Saya punya warna kulit medium, nggak gelap-gelap amat tapi juga nggak putih banget, tapi belakangan lagi suka warna kulit dibikin agak tan, hahaha. Kayak foto di atas misalnya ;P. Ingat ya, elok itu ejaannya c-a-n-t-i-k bukan p-u-t-i-h.

Kulit, walau apapun warnanya, tetap harus dirawat. Saya mau kisah dikit soal skincare aku beberapa bulan ini. Sejak tetapkan untuk nggak pakai-pakai lagi skincare dari klinik kecantikan - yang mana pada nggak suka mencantumkan ingredients -_-' - aku beralih ke brand drugstore untuk semua produk skincare. Masih ada nyimpen satu dua produk dari klinik kecantikan sih, tapi itu udah aku hentikan pemakaiannya - kecuali produk umum yang mencantumkan komposisi dan sudah terdaftar di BPOM. Pas pakai skincare dari klinik kecantikan dulu, kulit aku tuh keliatan baguus banget. Setelah berhenti, mulai deh agak nggak sekinclong dulu. Tapi sesudah beberapa bulan ini pakainya drugstore skincare aja, rasanya tekstur kulit udah baikan lagi dan jadi makin bagus. Entah ini faktor aku rajin pakai skincare routine-nya atau memang faktor hormonal seiring pertambahan usia yang bikin kulit baikan. Iya lho, kalau dibandingin sama waktu cendekia balig cukup akal di mana nanah lagi subur-suburnya disuplay kadar minyak berlebih di wajah yang kusam, kini kulit aku jauuh lebih bagus kondisinya. Mungkin hormon berlebih aku di waktu puber udah mulai seimbang sekarang.

Nah, udah cukup pembukaannya. Hari ini aku mau me-review satu produk skincare wajib bagi ciwi-ciwi Indonesia. Well, lantaran hidup di negara tropis, pakai sunscreen itu semacam hal wajib buat aku - dan tampaknya sebagian besar perempuan Indonesia. Memang sih sudah ada SPF di beberapa day cream atau produk makeup semacam alphabet cream, tapi rasanya kalau belum dipakaiin sunscreen beneran tuh kayak belum lengkap. Sunscreen atau dalam bahasa kita disebut tabir surya merupakan produk yang pada dasarnya berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan dan radiasi sinar UV. UVA merupakan penyebab utama timbulnya keriput, garis halus tanda penuaan dini, dan flek hitam pada wajah. Bahkan bila seseorang terlalu banyak terkena paparan sinar UVA tanpa perlindungan, hal ini bisa mengakibatkan kanker kulit. Sementara itu, sinar UVB adalah penyebab utama dari kulit gosong dan menggelap, yang lebih dikenal dengan sunburn

Efek jelek yang disebabkan oleh dua kandungan pada sinar matahari bisa kita coba hindari dengan memakai tabir surya. Efektivitas tabir surya dalam melindungi kulit bisa dilihat dari kadar Sun Protection Factor (SPF) yang ada dalamnya. Makin tinggi kadar SPF, makin tinggi dan usang pula kemampuan sunscreen dalam melindungi kulit. Meskipun demikian, perbedaan kemampuan SPF ini nggak seberapa jauh kok antara yang kadarnya tinggi ataupun rendah. Nah, salah satu sunscreen yang pernah aku coba yaitu Wardah Suncare Sunscreen Gel SPF 30 PA +++!



Kemasannya tube putih dengan tutup flip biru. cakep sih perpaduannya, simpel, apalagi dengan ilustrasinya. Dilengkapin juga dengan dus yang desainnya mirip-mirip tube produk. jadi warna dusnya putih kebiruan dengan hiasan gambar benang ruwet membentuk bulat yang warnanya gradasi orange ke merah. Lucu sih :D. Nggak banyak keterangan bertengger di sisi depan dus. Tapi disertakan kok di cuilan belakang dan sampingnya. Kalau goresan pena yang di belakang tertera juga di tube sunscreen, jadi nanti aja aku ulas di bawah. Sekarang kita simak aja dulu list ingredients yang dicetak di samping dus!


Baca sendiri ya, hwehehe. Karena tidak mengandung mineral aktif aku rasa produk ini termasuk chemical sunscreen, bukan physical. Udah tahu bedanya belum? Physical sunscreen adalah tabir surya yang mengandung mineral aktif menyerupai titanium dioxide dan zinc oxide. Caranya melindungi yaitu dengan menghalangi dan memantulkan sinar matahari pada permukaan kulit. Physical sunscreen biasanya bertekstur kental, sehingga lebih beresiko menyumbat pori. Jenis ini pribadi bekerja usai diaplikasikan, tapi lantaran sifatnya yang melekat di permukaan kulit maka bisa lebih mudah terhapus kalau pemakainya tidak berhati-hati.


Chemical sunscreen berfungsi melindungi kulit dengan cara menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi panas. Energi panas tersebut akan dilepaskan lewat permukaan kulit. Teksturnya lebih encer dibanding physical, sehingga lebih mudah diserap oleh kulit. Karena diserap, jenis ini beresiko menjadikan reaksi iritasi bagi kulit yang sensitif. Secara keseluruhan, physical sunscreen lebih kondusif dan bisa ditoleransi oleh kulit. Namun bukan berarti pakai chemical nggak kondusif yaa.

Wardah Suncare Sunscreen Gel merupakan tabir surya dengan dua manfaat, yaitu melindungi kulit dan melembapkan. Kandungan SPF 30 PA+++ di dalamnya mencegah efek jelek sinar UVA dan UVB, plus ada Vitamin C sebagai antioksidan. Terus ada Ekstrak Aloe Vera dan Pro Vitamin B5 yang menjaga kelembapan, dan ada klaim keunggulan bahwa produk ini mudah menyerap, nyaman, serta tidak lengket. Cara pakainya dengan dioleskan tipis merata ke seluruh wajah dan leher 15 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan. Kenapa harus 15 menit sebelum? Mungkin lantaran produk ini butuh waktu segitu untuk menyerap dan bekerja. Sunscreen ini mempunyai perhiasan kandungan untuk merawat kulit, tapi aku nggak merhatiin fungsi skincare di dalamnya bekerja atau tidak lantaran pakai produk lain juga sebelum sunscreen.

Kalau tube-nya, walau berdesain sama dengan dus tapi warnanya beda, ini putih. Isinya - biarpun dikatakan gel - lebih menyerupai lotion berwarna putih. Memiliki tekstur yang tidak mengecewakan creamy dan aromanya segar. Terasa adem begitu menyentuh kulit, tapi sayang agak lengket dan susah diratakan jadi rasnya tebel gitu. Nah ini nggak sesuai kan sama klaimnya di atas yang bilang produknya nyaman dan tidak lengket -_-. Soal menyerap sih nggak secepat yang aku bayangkan juga. Ini butuh waktu sekitar 5 menit hingga rasanya sudah tidak tertinggal banyak di permukaan kulit. usang nyerapnya mungkin lantaran aku pakai ini after skincare lain. trus habis digunakan jadi bikin kulit aku minyakan abis - padahal jenisnya kering kombinasi - terutama lantaran aku pakai sunscreen ngga tipis-tipis. Ya memang saran pemakaian berdasarkan Wardah tipis aja, tapi dari lembaga yang aku baca menyampaikan sebaiknya pakai sunscreen tuh yang tebal agar perlindungannya maksimal. Tapi entah yang aku ikutin bener apa enggak sih, hahaha.

Saya pakai sunscren ini selama beberapa hari aja, dan aku hentikan lantaran komedogenic. Iya, bikin komedo tumbuh subur menyerupai jamur di demam isu hujan. Sayang banget ya, padahal produk lokal ini sempet aku harapkan bisa jadi holy grail sunscreen dengan skin protector yang tidak mengecewakan kuat. Sekarang aku fungsiin beliau buat hand cream dan dibawa kemana-mana buat re-apply lantaran kemasannya kecil. Oke kan jadi ngga mubadzir ;D.

Kalau digunakan sebagai hand cream, rasanya malah lebih cucok lho. Beneran cepat meresap, nyaman, dan tidak lengket sama sekali. Tapi lembapnya kurang di kulit tangan aku yang kering. Kaprikornus mungkin pas aku pakai di wajah agak berat, lengket, dan kurang nyaman, itu lantaran sebelumnya wajah udah menyerap banyak skincare lain sebelum sunscreen. Saya nggak nyobain pakai sunscreen doang sehabis basuh muka tanpa didahului skincare lain untuk melihat kinerjanya lagi, soalnya udah terlanjur parno sama komedo-komedo yang muncul. Kaprikornus tetep deh sunscreen-nya aku nggak gunakan di wajah sekarang.

*Btw tahun kemudian aku sempet pakai sunscreen ini juga dan memang komedogenic - mau pakainya tipis atau tebel, bersihinnya maksimal atau praktis. Tapi tahun kemudian aku tetep pakai lantaran masih hirau taacuh sama komedo.

Secara keseluruhan, aku nggak puas sih sama Wardah Suncare Sunscreen Gel. Belum ngerasain bener juga gimana keuntungannya dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV, tapi udah keburu nggak pakai lantaran produknya komedogenic. Hmm, lantaran kulit harus dilindungi girls, dan pakai topi saja tidaklah cukup, aku tetap butuh sunscreen. Jadi, mungkin aku harus berburu brand lain. Ada yang mau rekomendasiin :)?

Price: Rp. 28.200
Rate: 2,5/5
Repurchase? No
Notes:
+ sudah SPF 30 PA+++
- di aku komedogenic
Share This :
Johan Andin