MASIGNCLEAN101

[Review] Harry Potter - Jk Rowling

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf kalau besar lengan berkuasa pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Ada yang nggak kenal Harry Potter? Kecuali kau tidak mau tahu niscaya kenal lah ya. Secara ini tuh tokoh fiksi fenomenal semenjak bukunya rilis pertama kali, hingga lanjut berjilid-jilid dan karenanya dibikin film yang sama fenomenalnya. Harry Potter yaitu buku favorit saya sepanjang masa hingga dikala ini. Saya pertama kali tahu Harry semenjak SD, tapi waktu itu belum paham banget ini tuh buku apa sih sebenernya kenapa seheboh itu. Lalu baca buku benerannya pas Sekolah Menengah Pertama - SMA, sama nonton filmnya walau nggak pas rilis melainkan lewat DVD. Jaman dulu DVD masih keren banget itungannya untuk nonton film alasannya yaitu belum ada platform nonton online ibarat sekarang. Saya sudah tamatin baca dan nonton Harry Potter bahkan berkali-kali tapi tetap saja suka dan tidak keberatan baca atau nonton ulang. Lalu mulai deh beli bukunya untuk dibaca sekaligus koleksi. Soalnya dulu tuh saya bacanya selalu pinjam dari perpustakaan alasannya yaitu tergolong buku mahal kalo beli sendiri, maklum budget anak sekolah waktu itu nggak banyak. Belinya sedikit demi sedikit nggak eksklusif semua, alasannya yaitu kini pun bahu-membahu buku ini masih tergolong mahal. Sudah kekumpul semua, saya kini punya tujuh seri buku Harry Potter deh. Yeay lengkap!


Ketujuhnya udah saya baca ulang walau sebenernya udah terang tahu jalan dongeng maupun ending-nya. Nah hari ini mau saya review buku ini. Saya nggak akan menulis sinopsis alasannya yaitu saking terkenalnya buku ini niscaya kalian udah ngerti isi ceritanya. Kaprikornus saya akan membahas buku ini dari sudut pandang pribadi. Harry Potter udah dicetak berkali-kali semenjak terbit pertama. Saya punya yang cetakan terbaru ber-cover kartun warna warni. Versi kini lebih menarik dan ceria deh desain sampulnya. Oh iya saya koleksinya yang terjemahan bahasa. Pingin juga ngumpulin versi aslinya, tapi lebih mahal huft. Doakan saja saya banyak rezeki ya dan bisa punya juga. Waktu beli buku ketujuh atau terakhir seri terjemahan ini, sanggup bonus poster dan box bergambar Harry Potter juga. Nggak saya pakai apa-apa sih kedua benda tersebut, disimpan aja alasannya yaitu sayang. Hmm, kini mulai saja bahas bukunya satu persatu yuk!

Harry Potter dan Batu Bertuah


Buku pertama diawali dengan pengenalan tokoh. Di sini Harry muncul dibawa Hagrid dengan ditemani Profesor Dumbledore dan Profesor McGonagal untuk diserahkan secara tidak eksklusif kepada keluarga Dursley kerabatnya di dunia muggle walau perilaku mereka kemudian diceritakan tidak memperlakukan Harry selayaknya. Lalu mulai deh dijelaskan dikit-dikit soal sihir di bukunya. Dari sini pembaca udah bisa tahu tema yang diangkat yaitu dunia sihir. Trus ke perjalanan Harry menemukan identitasnya, perkenalan beliau dengan Ron dan Hermione yang akan jadi sahabatnya juga tokoh-tokoh lain yang punya peranan di dalam cerita, Hogwarts dan segala hal di dunia sihir lainnya. Seru-seru dan membawa pembaca seolah ikut berbelanja keperluan sihir, mencar ilmu di sekolah sihir, makan makanan di dunia sihir, hingga main-main dengan mantra. Konflik muncul dengan alur wajar. Di sini masih tidak mengecewakan sederhana gitu masalahnya belum begitu kompleks. Pada intinya, pembaca udah dibentuk tahu bahwa Harry ini berlawanan dengan Voldemort dan niscaya mereka berdua akan berhadapan. Kalo di buku pertama dalam wujud Profesor Quirrell. Diangkat ke layar lebar, permulaan film ini kurang lebih sama dengan bukunya. Adaptasi selanjutnya berjalan halus, nggak jauh beda antara buku sama film. Mungkin alasannya yaitu buku pertama belum terlalu tebal jadi masih gampang dipindahkan dalam scene. Pertama kali lihat Daniel, eksklusif menginterpretasikan sosok Harry. Pas banget pokoknya deh abjad Harry divisualkan tuh berdasarkan saya cocok banget di diri Dan. Di film pertama Dan masih kecil imut-imut, kita akan lihat pertumbuhannya di film-film selanjutnya.

Harry Potter dan Kamar Rahasia


Buku kedua melanjutkan kelas Harry di tingkat berikutnya dengan konflik yang kurang lebih sama tapi dalam sanksi yang berbeda. Makin kenal banyak tokoh dalam dongeng ini dengan penggambaran karakternya masing-masing. Filmnya juga bagus, ini film favorit saya dari seluruh seri. Fantasinya seru banget dan di film ini juga banyak sisipan humornya terutama dengan kehadiran Profesor Lockhart. Terus cinta banget sama Dobby si peri rumah di film ini. Nangis pas Dobby is free di final dongeng lepas dari keluarga Malfoy jahat. Oh iya animasi Aragog dan Basilisk juga keren. Masa mudanya Voldemort dikuak di seri kedua ini, dengan kemunculan Tom Riddle dari diary yang semula mempengaruhi Ginny. Antara serem sama seru sih adegannya, Harry berani banget di sini.

Harry Potter dan Tawanan Azkaban


Entah mengapa saya kurang suka Profesor Lupin dan Sirius di buku ini padahal keduanya disukai Harry. Lupin sih saya tidak mengecewakan salut dengan cara mengajarnya, cuman nggak bisa suka tokohnya aja. Semua sobat masa muda James ayah Harry saya nggak ada yang suka deh. Bukunya masih seru dan kaya akan plot cuma saya kurang suka ceritanya aja. Filmnya bagus, paling suka adegan Harry dan Hermione berbalik waktu menyelamatkan Buckbeak peliharaan Hagrid. Takut banget sama Dementor saya tuh, lebih takut ngelihatnya dibanding lihat Voldemort. Baca deskripsinya di buku aja ngeri apalagi lihat visualisasinya di film. Dari waktu mereka muncul di kereta hingga pas pertandingan Quidditch, saya nggak berani lihat langsung.


Harry Potter dan Piala Api


Mulai dari buku ini Harry sudah bukan anak kecil lagi, Dan sudah remaja sekarang. Dari seri keempat bukunya mulai tebal sekali tapi nggak akan bosan bacanya alasannya yaitu super seru isinya. JK Rowling tuh detail banget penceritaannya, alur yang panjang dan sarat, adegan demi adegan berkesinambungan wah pokoknya menarik. Di sini diceritakan peristiwa-peristiwa penting ibarat piala dunia Quidditch, dan piala api yaitu pertandingan ketangkasan antar siswa sekolah sihir yang masing-masih diberi porsi perkenalan cukup. Pertandingannya seru-seru dan Harry satria walau beliau paling muda dan seharusnya belum boleh ikut. Lalu sesudah pertandingan usai dan Harry bersama Cedric menjadi juara dengan memegang piala yang ternyata portkey, Voldemort bangun kembali di depan mereka secara magis. Menakutkan apalagi di filmnya. Adaptasi novel ke film banyak adegan yang diimprovisasi. Beberapa adegan dibuang, dipotong, atau dirubah. Tetep cinta Dobby di buku yang ketambahan Winky walau nggak muncul di filmnya.


Harry Potter dan Orde Phoenix


Lanjut buku kelima, di sini para penyihir pendukung Dumbledore mendirikan perkumpulan pelindung Harry atau kurang lebih begitulah yang dinamakan Orde Phoenix. Ada Alastor Moody salah satunya tapi saya nggak terlalu paham karakternya alasannya yaitu yang banyak dimunculkan yaitu beliau dalam versi palsu Mad Eye yang membantu juga menjerumuskan Harry dikala menuju kebangkitan Voldemort di seri sebelumnya. Suka Profesor Slughorn yang membantu membuka tabir masa kemudian Tom Riddle kepada Harry. Nggak suka Dolores Umbrigde, tapi masuk akal sih ya niscaya banyak yang nggak suka beliau baik di buku maupun di filmnya. Dari seri kelima ini konflik berkembang tidak hanya sekedar Harry versus Voldemort setiap ending melainkan lebih dari itu usaha Harry terus berlanjut untuk menghadapi Voldemort benar-benar dengan saling membunuh alasannya yaitu berdasarkan ramalan satu tidak akan bertahan bila yang lain tetap hidup.


Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran


Tahukah kalian? Profesor Snape yaitu pengajar cinta sejati dalam Harry Potter. Dia yaitu pangeran berdarah adonan dengan ayah muggle dan ibu penyihir. Karakternya memang dibentuk menyebalkan. Dingin, acuh, tak peduli tapi sesungguhnya beliau punya hati yang begitu tegar. Harry sangat membenci Snape begitupun terlihat sebaliknya, apalagi sesudah Snape membunuh Dumbledore dan nanti menggantikan posisinya sebagai kepala sekolha Hogwarts. Tapi kelak kita akan lihat alasan Snape di balik semua sikapnya. Saya suka tokoh Snape. Suka Draco juga, karakternya menempel kuat banget dalam diri Tom Felton  di film dengan rambut pirangnya. Dari seri pertama hingga sini Draco menjadi antagonis, tapi tidak mengurangi kesukaan saya padanya.


Harry Potter dan Relikui Kematian


Buku penutup, kini Harry dipindahkan dari Privet Drive dengan dibawa Hagrid naik motor terbang sama ibarat dikala beliau diantar ke keluarga Dursley yang mengasuhnya dulu. Lalu Harry bersama Ron dan Hermione berkeliling menemukan dan menghancurkan horcrux untuk sanggup membinasakan Voldemort. Horcrux yaitu pecahan jiwa Voldemort yang dicabik untuk ditaruh ke dalam benda sihir untuk menjaganya senantiasa hidup. Menghancurkan horcrux-horcrux yaitu cara melenyapkan Voldemort. Di buku ini, Harry gres tahu bahwa beliau yaitu horcrux juga alasannya yaitu sebagian jiwa Voldemort berpindah padanya dikala bayi Harry diserang Voldemort namun kutukannya berbalik. Kenangan Snape yang hebat, gres terkuak di buku ini melalui pensieve. Mengharukan pokoknya bikin nangis. Snape bagaimanapun menyayangi Harry alasannya yaitu beliau mengasihi Lily, walau sangat membenci James. Saya juga nggak suka tokoh James sebetulnya. Dilibatkan juga Petunia bibi Harry yang walaupun tidak baik dikala Harry diasuh keluarga Dursley namun toh tetap menerimanya setiap liburan sekolah hingga Harry dewasa. Film terakhir dipotong menjadi dua bagian, saya rasa supaya plot dongeng tidak banyak dibuang dan alurnya tetap detil. Surprise, saya sangat suka akting aktor Bellatrix Lestrange. Keren banget baik di buku maupun film pas adegan Vodemort memantra pembunuh Harry di hutan terlarang yang bahu-membahu kemudian Harry masih hidup. Voldemort cuma membunuh sebagian dirinya yang hidup dalam diri Harry dan menciptakan Harry punya banyak kemiripan dengan dirinya ibarat bisa parseltongue hingga bisa saling membaca pikiran dengan koneksi di antara mereka. Keluarga Malfoy di ending dibentuk masih menjadi pecahan dari pendukung Harry dengan tetap hidup dan berada  di Hoghwarts sesudah pertempuran. Draco bagaimanapun juga masih membela Harry, Narcissa juga melindungi Harry. Neville si gugupan yang ternyata anak pahlawan, jadi berani di seri terakhir dengan membunuh Nagini si ular horcrux Voldemort. Di seri terakhir banyak tokoh hilang, termasuk beberapa yang saya suka jadi murung sekali. Ditutup dengan kehidupan Harry sesudah bakir balig cukup akal mengantar anaknya yang dinamai perpaduan dua kepala sekolah jago Hogwarts. Semua selesai, dunia sihir berjalan sebagaimana mestinya tanpa kelamnya kuasa Voldemort yang telah dikalahkan Harry sesudah semua horcruxnya dilenyapkan.

Nah, sudah kelar semua dari satu hingga tujuh seri Harry Potter. Saya nggak nulis banyak-banyak alasannya yaitu lagi capek mikir otaknya, tapi supaya review ini tidak mengecewakan. Pokoknya berdasarkan saya Harr Potter yaitu salah satu karya fiksi fantasi terbaik sepanjang masa hingga kini belum ada yang bisa ngalahin termasuk Fantastic Beast karangan JK Rowling selanjutnya. Hebat banget betapa seri ini begitu imajinatif dan fenomenal, baik dalam bentuk buku maupun film. Oh iya ceritanya terasa universal dan tidak mengacu pada masa tertentu jadi bisa dinikmati kapan saja. Harry Potter memang dimulai di masa sekarang, buku pertama terbit tahun 1997 dan buku terakhir gres tahun 2008. Kalo film niscaya ada jeda untuk proses penyesuaian hingga shooting hingga rilis di pasaran, film pertama tahun 2001 dan terakhir 2011. Terasa tidak lekang oleh waktu alasannya yaitu alasannya yaitu nggak ada gadget di buku maupun film yang konkret ditampilkan, dan fashion para tokohnya juga tidak merujuk tren tahun tertentu. Hingga hari ini buku maupun filmnya masih punya banyak penggemar usang maupun baru, termasuk saya. Kaprikornus sudah dulu ya terimakasih semua yang sudah baca, salam Potterhead!
Share This :
Johan Andin