MASIGNCLEAN101

Review: Emina Water Based Nail Polish - Blue River Yellow Truck

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jikalau kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]


Hayoo tebak, apa itu? Bukan barang abnormal sih, cuma dua buah kutex. Yap, saya emang suka banget memoles kuku. Malah - pada zamannya - saya hampir setiap satu ahad sekali rutin mengganti warna-warna kuku dengan bermacam-macam pilihan warna kutex murahan. Itu jaman Sekolah Menengan Atas duluu. Abis jaman itu, saya tetep masih demen pakai kutex. Yang jadi favorit saya dari waktu itu hingga belakangan ini yakni salah satu brand nail enamel murah tapi kualitasnya cukup bagus, dan pernah saya review juga kalo ngga salah dulu. Sayangnya, si nail enamel cenderung susah dibersihkan kalau tanpa dukungan materi kimia. Makanya lama-lama saya males pakai. Lalu suatu hari belum usang ini, saya nggak sengaja nemu kutex keluaran tidak mengecewakan baru, yang seru banget ternyata dipakainya. Emina Water Based Nail Polish!

Saya cuma beli dua warna yang tersedia ketika itu di counter-nya. Biru dan kuning. Dinamainnya Blue River dan Yellow Truck. Saya beli lantaran pertimbangan kekanakan belaka; alasannya yakni dua warna itu mewakili tokoh animasi minion - yang saya sukai lantaran gemez dan lantaran sutradara filmnya anak dari salah satu pengarang Indonesia favorit saya. *Tebak sendiri cobak ;).* Harganya tidak mengecewakan untuk dua botol kecil kutex, Rp. 25.075. Ini dapat dapet 5 butir kutex murahan yang dijual di warung deket rumah sayaa - tapi saya udah ogah beli lantaran takut mendadak opname lantaran keracunan kutex.


Botolnya kecil mungil abiz, luchu dan imut berbentuk tabung mini dari materi beling bening sehingga isi dalamnya terlihat mata dengan jelas, dan bertutup plastik putih yang diberi motif garis turquoise. Bagian atas tutup digambarin logo love rumit khas Emina, dan di tubuh botolnya dikasih goresan pena yang berkaitan soal gosip perihal produk ini. *Entah kok saya merasa bertele-tele nulisnya, efek kebanyakan baca buku sastra.* Tulisannya dikit dan simpel aja, tercetak dengan tinta hitam di atas latar belakang transparan. Isinya perihal nama produk yang tulisannya juga saya temukan di kertas bundar label yang diikat ke lisan botol kutex dan terjepit tutupnya sehingga tak dapat lepas. Ngomong-ngomong, nama produk ini juga ditempel di bawah botol. Hmm tampaknya tulisannya ada di mana-mana *niat banget sih yang nulis :S*.

Di label kertas tebal tersebut, ditulis nama produk yang jadi judul pos ini. Terus ada keterangan warnanya. Btw, Emina punya beberapa warna nail polish yang saya nggak apal nama-nama semuanya, tapi luchu-luchu semua. Kedua nail polish yang saya punya ini juga namanya unik. Yang biru dikasih sebutan Blue River, walaupun berdasarkan saya jarang banget ada sungai yang warnanya biru. Trus yang kuning nggak dinamain banana tapi malah Yellow Truck. Ini agak masuk logika mengingat kebanyakan truk yang melintas di jalan-jalan rusak di Indonesia warnanya kuning dari kepala hingga kolam belakangnya - yang kadang dapat dijongkengin itu. Oh iya, balik ke tubuh botol lagi, di sisi bawah ada keterangan batch nomor dan expired date-nya. Bagus nih, jadi konsumen dapat lebih paham akan jaminan kualitas produk ini. Nggak cuma skin care aja girls yang butuh tanggal basi untuk diketahui, semua yang ditempelin ke tubuh termasuk barang dekoratif macam ini juga perlu.


Tutupnya ulir, pas pertama dibeli agak seret diputer dan suRprise! Mulut botolnya higienis :). Enggak ada ceceran kutex yang nangkring di tepi - maklum, lantaran ini masih baru. *Tapi pas di foto ini udah belepotan lantaran habis saya pakai.* Isinya sendiri cuma 5 ml, tidak mengecewakan menuhin botolnya yang kecil. Kuas buat nail polish ini menancap di sisi dalam tutupnya, Kuasnya ya berbentuk selayaknya kuas kutex pada umumnya, batangan kecil dengan surai bulu halus di ujungnya yang dipotong rapi merata supaya simetris untuk mengecat kuku. Saya suka kuasnya, enggak kepanjangan, enggak abreviasi banget. Enggak terang warna orisinil kuasnya apa, lantaran ketutup biru dan kuningnya nail polish - tapi kayaknya item dan tangkainya putih..

Ini yakni water based nail polish, jadi terang materi dasarnya air. Yang lebih keren lagi, ia dapat di-peel off kayak masker! Kaprikornus saya tak perlu repot membeli nail polish remover atau memakai Aceton berbahaya untuk membersihkan kuku dari kutex ketika sudah bosan. Ingredients-nya maap nggak saya tulisin, kayaknya ada di kertas label tapi udah keburu saya buang. Tapi Insya Allah kondusif kok, Emina kan bukan brand abal-abal - apalagi ia juga sodaraan sama Wardah yang halal. Saya eksklusif loncat ke performance-nya aja ya!

Dimulai dari Blue River. Warnanya biru muda - menyerupai warna maritim atau langit ketika cerah. Teksturnya liquid, agak kental hingga dapat netes secara nggak sengaja kalau terlalu banyak nge-pick up-nya pakai kuas. Eh, kemarin saya sempat nyenggol botol kutex ini hingga jatuh - untung isinya nggak tumpah walau cair. Praktis dioles dan diratakan, saking mudahnya kalau terlalu bersemangat dan tanpa perhitungan malah jadi beleber keluar kuku. Nggak ada sensasi cuek kayak kalau saya pakai kutex biasanya, mungkin lantaran ini water based formula. Aer biasa mah kagak cuek kayak alkohol. Warnanya pigmented, sekali oles eksklusif dapet warna biru sesuai yang keliatan di botol, jadi nggak sheer gitu. Cepet kering usai dioles. Saya suka nih nail polish yang cepet kering gini, jadi saya nggak perlu usang niup-niup kuku dan susah beraktivitas beberapa ketika lantaran khawatir cat kuku terkelupas atau ngecap sidik jari akhir disentuh pas masih agak basah. Pas kering, hasilnya agak glossy, menyerupai gel gitu.

Yang Yellow Truck enggak kalah baiklah pigmentasi warnanya. Kuningnya terang, seterang hati ketika tanggal muda ketika diliat dari luar botolnya.  Tekstur dan lain-lain sama aja kayak yang biru, jadi nggak saya ulas ulang. Saya sengaja pakainya agak anomali gini, biru di jari manis. Ini semoga seimbang sama tangan sebelahnya, dan semoga agak nyeni kombinasinya. Ngomong-ngomong, warna nail polish di kuku saya ini kurang rapi lantaran beleber di pinggirnya, tapi dapat dirapin dengan dikelupas pas udah kering kok. Kaprikornus nail polish yang nempel di kulit ditarik aja - praktis kok dan ngak sakit, kemudian sisain yang di kuku dengan rapi jali.

Dua warna ini masuk di warna kulit saya. Birunya bikin tangan keliatan higienis dan kuningnya bikin kulit terlihat cerah. Eh, abaikan kuku dan jari kaki saya di foto ya, itu ngasal aja pakainya, nggak lewat proses pedicure dulu jadi kurang syantik. Saya pakai dua nail enamel ini cuma bertahan sehari. Bukan lantaran bosen, tapi lantaran memang warnanya nggak infinit sama sekali. Gampang banget ngelupas bahkan tanpa sengaja, contohnya pas saya garuk-garuk kepala atau membuka ikatan plastik bungkus takjil. Mulanya cuma ujung kuku aja yang warnanya terkelupas, lama-lama makin turun dan saya sebel jadi saya keletekin semua aja. Dikelupas praktis banget, kayak narik sticker aja, dan habis itu higienis tak bersisa.

Yang di kuku kaki saya biarin sementara, tapi jadinya terkelupas sendiri sehabis saya pakai kaus kaki dan malah si nail polish nempel nggak mau lepas pada kain kaus kaki. Pas saya copot kaus kainya, si nail polish ngikut. Yaudahlah warna kuku saya jadi bolong-bolong dan finally saya peel off semua warna nail polish-nya. Saya gres pakai kedua nail polish ini sekali, jadi nggak tau apakah kalau digunakan usang bakal bikin kuning di kuku kayak kutex usang yang pernah saya pakai berbulan-bulan. Tapi kayaknya enggak deh, soalnya ini nggak nempel  kuat di kuku, praktis ngelupas. So far saya sik gemes-gemes sebel sama Emina Water Based Nail Polish ini. Gemesnya lantaran suka warna nail polish-nya yang luchu dan digunakan juga dibersihin gampang. Tapi sebelnya lantaran nggak infinit sama sekali. Kaprikornus berdasarkan saya produk ini pas digunakan kalau mau gawl aja, nge-mall bentar contohnya dan butuh pamer kuku, maka pakailah ini. Atau sedang ingin kutex-an tapi takut wudhunya nggak sah, maka gunakan ini - habis pakai kalau udah mendekati waktu sholat segera kelupas, gitu aja terus.

Saya masih suka sih sama Emina Water Based Nail Polish walau agak sebel dikarenakan ketidakawetannya itu. Tapi, saya masih ingin tau sama warna-warna lainnya! Mungkin nanti kalau ndilalah khilaf nemu, saya beli deh :). Kalo sekarang, cukup punya dua dulu. Oh iya, sebagai tips penutup, saya punya inspirasi untuk ngebikin warna nail polish ini lebih infinit nempel; after oles layerin pakai top coat yang nggak peel off. Siip khan? Okeh, semoga review ini bermanfaat :).

Rate: 4/5. Repurchase? Maybe, another shade.

Notes:
+ kemasannya luchu
+ warnanya pigmented
+ praktis digunakan dan dibersihkan
- nggak infinit lantaran praktis ngelupas
Share This :
Johan Andin