MASIGNCLEAN101

[Review] Cethapil Gentle Skin Cleanser

[Semua foto aku sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jikalau kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]


Sudah lewat piala dunia ya, padahal aku satu kalipun belum pernah nonton pertandingannya. Anak kudet dan nggak ikut tren biasa. Tapi kalo tren di dunia per-skincare-an aku selalu ngikutin kok, wakaka :D! Nah bulan-bulan belakangan ini, aku sering banget nemu di Instagram Story atau posting-an lain di manapun yang menyebutkan produk pencuci muka favorit si empunya sosial media tuh ialah Cetaphil. Langsung dong aku penasaran. Sebenernya aku tahu Cetaphil udah usang sih, semenjak beberapa tahun yang lalu. Tapi booming-nya gres kini jadi ya aku gres ingin tau bener sekarang. Setelah menimbang-nimbang jelang sabun basuh muka aku yang usang hampir habis, alhasil aku pun memutuskan untuk mencoba membeli Cethapil ini sebagai pencuci muka yang baru. Belinya belum lama, gres masuk fully loaded awal bulan ini. Tapi pakainya gres semenjak dua hari kemudian alasannya ialah pas itulah sabun basuh muka aku yang usang gres habis. Sekarang kita bahas lengkap soal pencuci muka gres ini yuk!

Belinya waktu itu di Mutiara, sentra kosmetik besar di Jogja yang tampaknya semua perempuan Jogja niscaya pernah belanja setidaknya sekali ke sana atau minimal tahu tokonya lah. Saya tidak mengecewakan sering belanja ke sana, walau belakangan jadi kurang suka akhir karyawannya kurang ramah dan suasana tokonya sumpek. Usek-usekan penuh manusia. Ya aku tahu tokonya laris, tapi swear sumpek bener belanja ke sana. Mau ngedatengin counter yang dituju susah jalannya kehalang pengunjung lain, mau milih barang kedesak-desak, hingga ngantri di kasir aja kesela-sela. Plis deh Mutiara perluas tokomu atau benahi penataannya dan kualitas sumber daya yang kamu pekerjakan di sana. Baiq. Skip. Lanjut ke review.


Cethapil Gentle Skin Cleanser ini ialah produk pembersih kulit yang sanggup digunakan untuk wajah maupun tubuh, dan sesuai untuk semua jenis kulit. Kemasannya botol putih bertutup biru. Saya beli kemasan kecilnya ya ukuran 125 ml, kalo mau yang gede juga ada. Dari segi kemasan aku suka, simpel dan higienis kesannya kayak bertema medis gitu padahal ini bukan sabun kesehatan lho. Bentuk botolnya unik, aku nggak bisa jelasin, pokoknya menyerupai di foto. Pada botol putihnya nggak banyak aksen, kecuali goresan pena dan sedikit ilustrasi bertemakan biru hijau yang manis alasannya ialah mengesankan produknya mahal - aslinya memang betul mahal. Di sisi depan ditulis klaimnya:
  • Daily care for sensitive skin
  • Soap and fragrance free, won't sting eyes
  • Moisturises at is cleanses
  • Dermatologist recommended
Waktu itu pas beli aku ditawarin varian lain dari Cethapil ini tapi lupa apaan, jadi nggak cuma ada satu varian ya produknya.


Trus lanjut ke sisi belakang botol. Cetaphil ini produk skincare dengan merek dagang terdaftar asal tetangga benua kita yaitu Australia, tapi entah kenapa di situ tertulis made in Canada. Di belakang botol, pas potongan deskripsi, tulisannya ditenpelkan dalam bentuk sticker. Saya merasa ini alasannya ialah deskripsi aslinya mungkin dalam bahasa yang sulit dipahami jadi di-translate-in sekalian dan ditempel keterangan dalam bahasa Indonesia supaya konsumen di sini simpel membaca dan memahaminya. Katanya, Cethapil Gentle Skin Cleanser ini merupakan pembersih lembut yang diformulasikan untuk semua jenis kulit, ideal untuk kulit sensitif. Ada buanyak banget kelebihannya yang ditulis.
  • Lembut untuk kulit bayi
  • Non comedogenic
  • pH seimbang
  • Tanpa pelengkap pewangi
  • Membuat kulit terasa halus, lembut, dan sehat
  • Membersihkan makeup ringan
  • Membantu mempertahankan kelembapan kulit
  • Dapat digunakan dengan atau tanpa air
  • Ideal untuk wajah dan seluruh tubuh
Tuh buanyak kan kelebihannya yang bagus-bagus. Yang paling menarik aku ialah produk ini bisa digunakan dengan dua cara, pakai air dan tanpa. Kalau pakai air cara pakainya usapkan pada kulit, gosok dengan lembut, kemudian bilas dengan air. Sedangkan jikalau tanpa air caranya usapkan pada kulit, gosok dengan lembut, kemudian bersihkan dengan handuk. Ya kurang lebih sama, cuma beda cara ngilangin residu habis bersihinnya. Saya sih pilih cara pertama yang pakai air, alasannya ialah berasa kurang higienis aja kalau nggak dibilas basuh mukanya.
Ingredients: purified water, cetyl alcohol, propylene glycol, sodium lauryl sulfate. stearyl alcohol, methyl hydroxybenzoate, propyl hydroxybenzoate, butyl hydroxybenzoate.
Cuma ada delapan materi yang mengkomposisi produk ini. Simpel sekali dan benar-benar bebas pewarna maupun pewangi. Ada turunan alkohol, tapi bukan di urutan pertama. Bahannya didominasi oleh senyawa hydroxybenzoate, yang punya fungsi sebagai pengawet juga. Dari ingredients ini ada yang menciptakan aku heran. Di depan Cetaphil mengklaim katanya tidak mengandung sabun, tapi kok ada sodium lauryl sulfate di bahannya? SLES ini, ialah surfaktan yang bisa menghasilkan busa. SLES ini beda sama SLS, tapi untuk lebih lengkapnya silahkan cari tahu sendiri ya.

Kalo soal kenapa ia ada di Cetaphil, aku nggak paham. Mungkin kita bisa tolong-menolong menelfon ke customer care-nya Cetaphil untuk bertanya-tanya dan siapa tahu berkenalan kalau ternyata CS-nya seorang pria? Yawis pokoknya ingredients lengkap yang tercantum udah aku tuliskan di atas ya, duduk kasus mengandung apa saja di dalamnya bukan kapasitas aku untuk mengurangi apalagi meniadakan. Lanjut masih di botol belakang, Cetaphil ini disarankan disimpan pada suhu di bawah 30 derajat celcius. Dan ada keterangan expired date-nya yang sangat bermanfaat untuk diingat-ingat, yaitu masih usang sih, nanti tahun 2020.


Huft banyak ya aku nulisnya, tapi masih berlanjut lagi nih. Sekarang kita bahas isinya. Dari tutup biru yang flip top, di dalamnya kita sanggup menjumpai lubang verbal botol yang kecil aja untuk mengeluarkan isinya. Cetaphil bertekstur liquid, sedikit kental tidak semengalir air, warnanya putih ke-silver-an, nggak ada aromanya, dan nggak lengket sama sekali. Pas diusap, dengan atau tanpa air ia tidak berbusa. Kaprikornus mungkin SLES-nya super sangat sedikit atau bagaimanakah entah. Saya pakai ini untuk kulit wajah saja. Pas digunakan ia nggak ada rasanya, kalo diusap tuh kayak mencair produknya dan simpel diratakan untuk membersihkan kulit. Pas diratakan ini lembut banget terasa formulanya. Saat dibilas juga ngga ada rasa maupun busanya. Saya belum pernah nyoba ngelap ini doang pakai handuk atau tisu setelah membersihkan wajah, selalu aku bilas dengan air. Dibilasnya gampang, dan seusai dibilas kulit terasa higienis segar yang kayak nggak habis dipakaiin sabun gitu. Maksud aku rasanya tuh yummy banget kulit kayak higienis alami, nggak kesat, nggak licin, dan nggak lengket sama sekali. Kulit masih terasa berair tapi bukan yang berminyak gitu, ini terasa lebih ke terhidrasi.

Saya pakai Cetaphil ini sebagai second cleanser setelah milk cleanser. Baru pakai dua hari, tapi sejauh ini aku suka produknya. Nyaman banget untuk membersihkan kulit dan nggak menyebabkan pengaruh iritasi ataupun break out sesudahnya. Fix aku akan pakai Cetaphil sebagai pencuci muka semenjak ketika ini - tapi nggak jamin kelak bisa beli lagi terus-terusan wkwk. Baiqlah jadi segitu saja review dari aku hari ini, biar bermanfaat girls. Bye bye :)!

Price: Rp. 89.000 @ 125 ml
Rate: 4/5
Pro's:
+ bebas pewarna dan pewangi
+ nyaman dipakai
Con's:
- gundah masih ada SLS
- harga lumayan
Share This :
Johan Andin