MASIGNCLEAN101

Review : Mustika Ratu Peeling Masker

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf kalau besar lengan berkuasa pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Ada beberapa blog yang saya suka baca dan kemudian diikuti. Beberapa waktu yang kemudian saya mau follow blog-nya sobat sendiri, tapi dicoba-coba kok nggak sanggup ya?

Saya udah hampir sebulanan ini per minggunya rajin peeling muka sendiri dan pakai masker. Memang lebih repot dan capek dibanding perawatan ke salon, tapi seru juga kok ngisi waktu dengan jadi terapis buat diri sendiri. Kali ini ada 3 produk yang akan saya review. Satu di antaranya ialah peeling dan dua lainnya masker.


1. Peeling Kulit Kerang

Mustika Ratu ini ber-genre alami dalam mengusung materi pembuat produknya. Nggak heran nama-nama produknya pun beraroma nature. Salah satunya peeling kulit kerang ini. Saya belum pernah denger lho produsen lain yang mencantumkan kulit kerang sebagai materi peeling-nya. Meskipun mungkin ada juga sih, cuma saya belum tahu aja. Oh iya, Mustika Ratu udah punya sertifikasi halal loh jadi kondusif bagi yang suka khawatir soal halal haramnya suatu produk.


Kemasannya sachet. Saya sengaja beli yang sachet gini biar nggak terlalu usang habisnya. Kalo kita beli yang ukuran gede dalam tube bisa usang abisnya dan saya keburu bosan pakai nanti. Satu sachet peeling ini isinya 15 gram. Yaa tidak mengecewakan kok, ini aja udah saya pakai sekitar 4 kali dan masih ada sisanya. Satu sachet bisa buat sebulan lebih untuk pemakaian satu ahad sekali. Di kemasan sih disarankan seminggu dua kali, tapi berdasarkan saya kok berlebihan. Harganya terjangkau, Rp.7575 rupiah untuk setiap sachet-nya.

Tampilan kemasannya bersama-sama biasa saja ini. Berwarna dasar putih dan biru dengan beberapa ilustrasi. Yang saya suka ialah materi plastiknya tebal dan praktis dilipat. Ini memudahkan dikala disimpan, jadi isinya nggak tumpah-tumpah gitu. Pada pecahan belakang sachet terdapat sejumlah goresan pena yang menceritakan wacana deskripsi, cara pakai, dan komposisi produk. Silahkan dibaca sendiri yaa... Eits, ada tanggal kadaluwarsanya juga. Ini masih super lama, 2020. Kedua produk lainnya juga sama tahun segitu kadaluwarsanya.


Peeling Kulit Kerang ini isinya abu agak agresif berwarna coklat pucat (meskipun di photo kelihatan putih) - lebih ke arah mocca gitu warnanya. Warna khaki mungkin lebih sempurna untuk menggambarkannya ya. Untuk memakainya, kita harus terlebih dulu mencampur si abu khaki dengan air mawar. Saya pakai dosis 5 ml setiap kali menuangnya untuk satu kali pemakaian. Sayang dikala dicampur dengan air mawar, beliau susah larut. Butuh kesabaran ekstra kuat dan hati yang teguh untuk mengaduknya perlahan-lahan hingga tercampur rata. Saya nggak tahu kenapa susah tercampur, mungkin sebab saya pakai air mawarnya dari brand yang lain juga bisa...atau memang dasarnya aja si peeling ini individual.

Meskipun dalam daftar bahannya terdapat ekstrak kulit kerang, tapi peeling ini nggak beraroma seafood kok. Aromanya kayak parem kalau orang Jawa bilang. Maksudnya anyir rempah-rempah gitu... Agak menyengat, bersama-sama segar tapi sanggup bikin pusing kalau kau makainya kebanyakan. Setelah tercampur dengan air mawar dan membentuk adonan, teksturnya kayak bubur kasar. Ehm, berdasarkan saya menyerupai abu watu bata yang dicampur air buat main masak-masakan. Saat disentuh, kasarnya juga sama kayak gitu *bubuk watu bata*. Tapi warnanya tetep khaki yaa. Pas dioles ke muka berasa kresek-kresek kasarnya, tapi untung nggak tajam sehingga nggak melukai kulit. Cara pakainya menyerupai yang tertera di kemasan, oles dulu kemudian tunggu mengering gres gosok dengan gerakan memutar. Peeling ini cepat mengeringnya ya, jadi jangan lama-lama mendiamkannya - nanti disangka ngambek... Waktu kering, peeling ini warnanya nggak berubah, tapi beliau jadi agak kaku gitu. Kalau terlalu kering, bakal susah rontok waktu digosok.

Peeling Kulit Kerang ini menjanjikan kulit terawat kehalusannya, kulit kusam menjadi higienis dan tampak lebih cerah, serta melembutkan kulit. Kandungan materi aktif di dalamnya ialah Ekstrak Kulit Kerang dan Ekstrak Klabet. Setelah rutin pakai peeling ini hampir sebulan, saya cukup percaya kok sama klaimnya tadi. Efek instant yang didapat pas peeling habis dibilas juga nggak mengecewakan, kulit memang terasa halus, lembut, dan cerah. Ya imbas instannya memang tidak bertahan usang sih, hanya dikala itu juga. Untuk hasil yang lebih baik tentu peeling ini harus digunakan rutin. Pas digunakan ada sensasi cuek di kulit, cuma sesudah digosok terasa agak anget. Itu imbas gosokannya kali ya?

Hal menyenangkan sejak saya rutin pakai peeling ini adalah; komedo saya kini lebih praktis copot. Terus kalaupun numbuh komedo baru, nggak dalam lagi numbuhnya. Deket-deket permukaan kulit aja. Nggak perlu diekstraksi pakai pencet-pencet segala untuk mengeluarkannya, cukup digosok pakai peeling aja beliau sanggup ikut rontok. Memang mencetin komedo nggak bagus sih meskipun tangan atau alat yang digunakan dalam kondisi bersih, soalnya tetep aja beresiko membuka pori dan pori yang menganga rawan kemasukan bakteri.


2. Masker Jerawat Indah Warni

Duluu, masker ini populer banget di kalangan temen-temen saya kuliah. Saya gres ngeh kini malahan, gres nyoba beli sekali ini. Saya pilih kemasan sachet juga, isinya 15 gram dengan harga Rp.7575 rupiah juga sama kayak peeling yang tadi. Nggak terlalu mahal sih, masih terjangkau juga, tapi kalau dibandingin sama masker lokal lain yang isinya dua kali lipatnya ini dengan harga lebih murah...ya jadi terasa agak mehong juga.


Kemasannya sama dengan peeling dan masker tomat yang akan saya bahas belakangan nanti. Yang membedakan cuma warna dan klarifikasi yang tercantum di sana. Eh, saya tuh suka kezel, hasil foto saya untuk satu pos sanggup beda-beda nuansa warnanya. Kadang manis kadang suram. Kata tips di blog foto-foto (yang saya paham), latar paling kondusif buat suatu foto ialah warna putih sebab beliau akan menetralkan warna benda sesuai aslinya. Kenyataannya, malah warna putih ini merepotkan. beliau menciptakan hasil foto saya berubah-ubah. Kadang bikin sebuah benda terlihat kusam dalam tangkapan kamera. Menurut saya, paling kondusif malah warna hitam. Warna hitam itu menciptakan warna benda terlihat cerah dan foto jadi bright.


Masker ini isinya abu agak agresif juga, berwarna kuning kecoklatan. Dicampur dengan air mawar juga agak susah, sesudah tercampur teksturnya jadi giat *liat, bukan giat yang melata dan berbulu* gitu. Ini bukan tipe masker yang aluus, tapi masih bertekstur. Kesannya bubuknya nggak larut dalam air gitu, tapi cuma tercampur. Kayak ampas teh gitu, nggak larut kan? Warna maskernya sesudah tercampur air mawar jadi lebih kuning. Aromanya rerempahan, menyengat juga *mabok*. Setelah dioles beliau akan mengering dan selepas kering sanggup dibilas. Takaran saya pakai masker ini sama dengan dosis pakai peeling. Eh iya, perbandingan mencampurnya dengan air mawar 1 : 2. Itu pas biar nggak kekentalan atau keenceran.

Masker ini berfungsi merawat kulit berjerawat, melembutkan kulit dan mengecilkan pori, serta mengurangi kelebihan minyak pada wajah. Kandungan materi aktif masker ini ialah Ekstrak Temulawak, Ekstrak Daun Kemuning, dan Ekstrak Klabet. Klabet itu sejenis apa ya? Kayaknya ini dedaunan pengobat infeksi *sotoy saya*.

Saya pakai masker ini gres sekitar 2 atau 3 kali kayaknya. Lebih jarang dari peeling karena kalau maaskernya saya pakai bergantian dengan masker yang lain. Stok masker saya di rumah ada 3 sih, bikin resah kalau mau pakai. Bingung pilih yang mana, takut nggak adil :S. Dalam dua kali pemakaian, kesannya cukup menyenangkan kok. Saya pernah pakai pas jerawatan kecil-kecil itu, pas digunakan rasanya adeem. Tapi ada sensasi clekit-clekit di area yang sensitif atau sedang berjerawat. Setelah dibilas kulit rasanya jadi lebih tenang, infeksi berasa mendingin gitu - walau sebelumnya ya nggak panas sih. Kalau manfaat lain yang disebutkan di atas, belum terlalu terasa sih. Pori masih gede aja, minyak juga masih banyak. Oh iya, masker ini sayang agak perih dan panas kalau digunakan di kawasan sekitar mata, jadi hindari area tersebut yaa.

3. Masker Tomat

Tomat itu sayuran atau buah? Agak ambigu beliau ya. Saya suka tomat sebagai buah, dibentuk jus atau dimakan langsung. Tapi saya nggak suka kalau beliau jadi lalapan di nasi goreng atau tempe penyet gitu. Kayak berasa kurang matching. Tomat yang saya suka yang bener-bener mateng, manis dan berserat pas digigit. Sekarang, saya juga suka tomat sebagai masker. Kali ini bukan irisan tomat ditempel ke pipi, tapi ekstrak tomato dalam masker bubuk. Saya pernah juga sih pakai tomat segar buat masker wajah, waktu itu cuma potongan tomat digosok-gosokin isi dalamnya yang berbiji itu kemudian didiamkan beberapa dikala dan bilas. Rasanya agak perih di wajah, mungkin sebab dulu pakainya pas jerawatan. Selain itu,lengket juga di tangan dan wajah. Sekarang, saya pakai masker instant-nya aja.


Kemasannya sama menyerupai dua temannya tadi. Kaprikornus saya nggak akan bahas ulang. Silahkan baca semua keterangan di foto yang ada ya, termasuk keterangan kedua produk yang tadi. Yang ini harganya lebih murah sedikit, Rp.7500 rupiah per sachet. Isi? Tetep 15 gram.


Isinya abu pink mudaaa yang lembut. Yang ini alus bubuknya, menyerupai bedak gitu. Beda sama peeling maupun masker Indah Warni yang agak kasar. Yang ini praktis dicampur dengan air mawar dan beliau tipe yang larut gitu. Filosofinya; kopi tanpa ampas. Takaran pakainya tetap sama dengan peeling, dengan sendok takar 5 ml. Tapi yang ini air mawarnya jangan dibanyakin, 1 : 1 aja biar nggak keenceran. Kalau keenceran bakal susah nempelnya ke muka saudara nanti. Setelah dicampur air mawar, warnanya lebih pucat daripada pas masih abu tadi. Kali ini jadi terlihat putih dengan bias pink yang dikiit.

Foto pakai maskernya saya jadiin satu sama masker Indah Warni biar saya nggak dua kali ganti masker dalam waktu berdekatan. Yang sisi kiri itu Masker Jerawat Indah Warni, sedangkan sisi kanan ialah Masker Tomat. Masker Tomatnya adem juga ketika dipakai, tapi tanpa sensasi clekit-clekit. Oh iya, masker ini tanpa aroma - padahal saya berharap nyium aroma jus tomat waktu pakai. Dia mengandung Ekstrak Buah Tomat *jadi tomat itu buah* dan derivate Vitamin C sebagai antioksidan yang baik untuk kulit, menyebabkan kulit kusam tampak lebih segar. Saya gres pakai masker ini sekali, itupun setengah muka aja pas ngambil fofo ini. First impression sih, nyaman digunakan dan habis dibilas bikin kulit terasa segar *segar separo*. Masker ini dan masker Indah Warni tadi, keringnya butuh waktu sekitar 15-20 menit. Setelah kering bilas dengan air higienis yaa.


Pakai peeling dan masker ini di wajah aja atau hingga leher juga? Di kemasan sih ditulis hingga leher. Saya kadang pakai hingga leher kadang di wajah aja. Menyesuaikan saja :).

Untuk kulit saya yang sekitar 3 hari - atau lebih - setiap minggunya selalu make up-an, peeling dan masker sudah menjadi kebutuhan untuk membersihkan dan merawatnya. Btw, saya dalam ber-make up kayaknya belum pernah eye shadow-an ke kampus deh, apa perlu saya coba? Sekali-sekali gitu... Entah pakai aisido mattepearly, atau shimmer yang bling-bling sekalian biar disangka mau nyanyi dangdut sama dosennya. Setelah sudah hampir sebulan saya rajin pakai peeling dan masker ini, kesannya tidak mengecewakan bagus lho di kulit. Sekarang saya udah ngga jerawatan kecil-kecil - meskipun sanggup saja nanti nongol lagi kalo beliau mau - dan kulit ngga kusam lagi. Lainnya apa ya? Kayaknya saya udah pernah bahas soal kondisi kulit terkini kemarin.

Merawat kulit biar senantiasa sehat sanggup jadi modal yang bagus untuk make up. Ingat, make up berkualitas sebagus dan semahal apapun hanya akan tampak manis di kulit yang memang sehat. Sama kayak lipen sebagus apapun, mau kering mau basah, akan bagus juga kesannya di bibir yang sehat. Saya kadang menemukan kenyataan bahwa lipstik yang pernah saya pakai berasa lembap lain waktu sanggup terasa kering, begitupun sebaliknya. Kaprikornus memang kuncinya ada di kesehatan diri. So, be healthy! Kiss kiss dari Princess :* :*.

Notes :
+ harga masing-masing produk terjangkau
+ kandungan bahannya ekstrak alami
+ keuntungannya cukup terasa
+ no break out
- peeling sama masker Indah Warninya susah dicampur air mawar

- peeling-nya terlalu cepat kering
Share This :
Johan Andin