MASIGNCLEAN101

Tutorial : One Merk Make Up! [Wardah]

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf bila kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Saya belum pernah bikin look yang isinya dipersembahkan hanya oleh satu brand kosmetik tertentu. Biasanya niscaya kecampur-campur antara aisido pakek apa, blush pakek apa, lipen pakek apa macem-macem. Hari ini berhubung saya lagi selo dan niat dandan, saya iseng aja make up dengan produk-produk dari satu brand. Produk make up saya paling banyak dari Wardah, jadi one brand make up hari ini ya by Wardah juga meskipun nggak disponsori sepeserpun. Gapapa adek lapang dada kok. Saya fotoin sejumlah pict buat tutorial - lebih tepatnya pictorial - bukan untuk sombong, ini cuma iseng aja kok.

Wardah yaitu brand make up lokal dalam negeri kita, Indonesia yang kaya budaya dan kreatif ini. Wardah diproduksi oleh PT Paragon Technology and Innovation yang berlokasi di Jatake Industrial Area, Tangerang - Indonesia. Produk ini udah mengantongi akta halal dari MUI. Wardah ini sudah usang berdirinya. Dulu ia enggak terlalu hits kayak sekarang, malah terkesan produk ibuk-ibuk zamdul gitu. Tapi makin kesini brand-nya banyak melaksanakan pembaharuan dan taktik promosi yang bagus makanya jadi salah satu brand lokal terdepan ketika ini yang nggak cuma digemari mama-mama muda hingga renta tapi juga remaja jelang remaja kayak saya. Ini nih yang harusnya dicontoh sama produsen kosmetik lokal lain. Wardah setahu saya yaitu brand yang pertama ngasih tagline kosmetik halal di Indonesia, ini cerdas juga secara dominan penduduk negeri ini yaitu muslim. Oh iya, Wardah punya dua sister brand dengan pangsa pasar masing-masing. Makeover yang merupakan lini professional dan Emina yang lebih buat adik-adik puber kita.

Saya tidak mengecewakan Wardah-addict. Terbukti kebanyakan mekap saya dari sono. Sampai ketika ini yang paling favorit yaitu lini lipstiknya. Kalo buat skin care yang paling enggak ada keluhan ya lip balm. Maka hari ini sebelum make up yang berlayer-layer, marilah kita siapkan dulu dasar kulit dan bibir yang baik. Solusinya; pakai pelembap dan lip balm. Berhubung saya lagi nggak ada pelembap dari Wardah, saya ganti aja pake sunscreen. Kalo lip balm sih adaak.

Wardah Sun Care Sunscreen Gel SPF 30
Wardah Lip Balm Vanilla


Pertama, oleskan sunscreen dengan cara ditotol dulu di 5 titik wajah gres kemudian diratakan - heleh ini cuma cara ala saya. Cuma buat lebih ngepasin takaran sunscreen yang digunakan aja kok, biar nggak keborosan. Sunscreen Wardah ini selain ber-SPF lumayan, yaitu 30, ia juga mengandung aloe vera, vitamin E dan pro vitamin B5. Makara enggak hanya sekedar skin protector dengan filter UVA & UVB yang mencegah dampak jelek sinar matahari tapi vitamin E nya ngasih manfaat antioksidan. Terus ekstrak pengecap buaya dan pro vitamin B5 (Panthenol) berfungsi menjaga kelembapan kulit, nah sekalian moisturizer kan ini?

Wardah Sun Care Sunscreen Gel SPF 30 ini punya kemasan tube plastik putih bertuutp flip top biru. Menurut namanya sih ini gel. Tapi kalau bagi saya kok malah seolah-olah lotion ya :S. Warnanya nggak bening tapi putih dengan tekstur lebih encer ketimbang gel. Adem dan praktis meresap jadinya nyaman dan tidak lengket di kulit. Tapi abis dipakai, muka jadi agak kemilau dewy gitu. It's not matte.

Kalok lip balm, Wardah punya 3 varian manis-manis. Saya udah pernah cobain dua di antaranya, yaitu strawberry dan vanilla - varian satunya orange kalo nggak salah. Yang strawberry udah saya abisin usang - belum abis total sih tapi udah saya buang alasannya yaitu tutupnya gompal. Nah yang vanilla ini masih jadi sahabat setia saya setiap hari :). Unik kan? Jarang-jarang loh ada lip balm dengan varian nggak standar semacam vanilla ini. Wardah Lip Balm Vanilla punya fungsi protects & cares. Produk ini teksturnya ya balm gitu, seolah-olah wax. Saya pakainya cukup dengan dicolek sendulit pake ujung jari trus diolesin ke bibir, beres deh. Bibir lembap terlindungi - btw saya ngga tau ini ada SPF-nya enggak tapi kok ia bilang protects. Meresapnya nggak terlalu cepet tapi juga nggak nggedibel berminyak di bibir gitu. Ini ringan aja kok, malah berasa nggak pakai apa-apa di bibir tapi bibir terasa lembap. Vanilla itu cuma aroma ya girls, lip balm ini nggak ada rasanya walau dijilat-jilat. Oh iya, kemasannya jar plastik yang tutupnya punya potongan bening buat ngintip isi dalamnya.

Wardah Exclusive Liquid Foundation Shade 02 Sheer Pink


Ini foundi ringan walau nutup. Seri Exclusive dari Wardah emang katanya punya daya coverage yang paling mantap di antara seri lain. Dikemas dalam botol beling dengan pump yang elok tapi sayang tutup plastiknya rapuh. Kayaknya ini problem Wardah dengan hampir semua tutup plastik deh. Tutup lip balm saya yang usang juga gini kasusnya, ringkih dan akhirnya mrithili. Makara nggak kenceng lagi deh pas dipake nutup. Kuatin lagi gih Wardah tutup-tutupnya...

Teksturnya liquid. Praktis diratakan baik dengan jari maupun brush. Kalo pake sponge saya nggak tahu, mungkin bagus juga kalo sponge-nya berkualitas. Kali ini saya pake brush hanya alasannya yaitu supaya keren aja ketika difoto *sungguh pencitraan kan*. Itu brush lama dan no brand, nggak tahu aslinya brush apa tapi cuma ia yang paling cucok digunakan ngeratain foundi. Ngomong-ngomong, saya masih ngidam beli brush set walau nggak ngebet harus secepatnya sekarang. Tolong ya yang peduli sama saya sumbangin dana buat beli brush set *muka memelas*.

Warna foundi ini satu tingkat lebih jelas dibanding warna alami kulit wajah saya. Shade-nya punya tone pinkish, pas buat wajah saya yang cool, bikin semu-semu merah jambu gitu nggak pucet. Saya kalau pakai foundation tipis-tipis aja ya shay, supaya nggak terlihat bertopeng. Mending kalo bertopeng kemudian jadi pahlawan, kalo topengnya bantalan bedak malah kaya badut taman ria.

Wardah Double Function Kit


Langkah berikutnya yaitu pemakaian concealer. Concealer yang tepat akan bikin look kulit lebih merata warnanya, terutama di area-area noda atau yang lebih gelap dan tidak bisa disamarkan oleh foundation. Wardah Double Function Kit ini walau namanya nggak berembel-embel concealer, tapi ia konsiler kok say. Kenapa dinamakan begitu? Soalnya ia punya fungsi dobel - jangankan konsiler, pacar juga bisa dobel - yaitu sebagai concealer plus contour dalam dan base eye shadow (nggak double lagi tapi trio ini mah). Ada 3 pan berbeda warna di satu kemasannya, light beige sebagai pengkamuflase dark circle dan highlight, brown sebagai peng-conceal noda gelap dan shading, serta satu pan white yang putihnya agak kekuningan - sewarna lilin lah - sebagai base eye shadow biar lebih nampol. Oh iya, dua concealer-nya berbentuk cream sedangkan base eye shadow wax.


Saya pakai ini untuk men-cover area dark circle di bawah mata dengan pilihan warna light beige. Sayang alasannya yaitu produknya sudah usang nggak dipakai, concealer yang harusnya berbentuk cream jadi mengeras dan susah dibaur. Saya pakai kuas untuk nyolek dan ngolesin aja kemudian diratainnya pakai jari manis ditepuk-tepuk. Soalnya alasannya yaitu agak keras, kalau diratain pakai kuas malah cracking dan terlihat nggak rata. Sayang lagi warna light beige ini terlalu jelas untuk area bawah mata saya, jadinya kayak nggak nyatu sama foundation di sekelilingnya. Mungkin harusnya tadi saya blend warnanya sama yang brown biar lebih gelap. Dark under eye saya juga nggak ketutup sempurna, tetep keliatan ditambah gedenya kantung mata terutama ketika saya tertawa. Aah saya berasa Soimah sekarang.

Warna brownie-nya saya pakai untuk bikin garis di kedua sisi hidung ala contouring dalam cuma sayang kurang kelihatan. Idung saya batal kelihatan mancung dehh. Mana saya nggak punya produk contour yang compact dari Wardah jadi yasudahlah hingga finish make up nanti idung saya tetep jambu.

Wardah Everyday Luminous Face Powder Shade 01 Light Beige


Ini bedak tabur infinit nget yang nggak habis-habis dari dulu soalnya belakangan jarang saya pakai. Lagi-lagi tutup plastiknya udah pada mrotoli. Kezel nggak sih? Shade-nya 01 Light Beige yang saya punya soalnya sebelum beli dulu pas nyobain, shade paling muda ini yang paling masuk ke warna kulit saya *songong ya sok putih saya*. Saya lebih suka bedak yang jelas memang - apalagi bedak tabur - alasannya yaitu kalau dipake tipis-tipis lebih kerasa bedakan. Sekarang bahkan saya sering pakai loose powder warna putih kaya bedak bayi buat bedakan. Wardah Everyday Luminous Face Powder ini saya pakai untuk nge-set foundation agar hasilnya matte. Soalnya foundi plus concealer tadi finishing-nya dewy.

Kalau mau make up untuk foto, finishing paling tepat yaitu matte karena akan terlihat lebih bagus di kamera. Gini loh, kamera kan nangkap cahaya yang dipantulkan oleh make up, jadi kalau make up-nya matte, titik-titik cahaya yang menyinari wajah akan bikin imbas berkilau sendiri di kamera. Kalau fotonya pakai make up serba shimmery, di kamera akan terlihat over kilau. Ini hipotesa ala saya sendiri lho soalnya saya pernah selfie pake mekap yang berkilauan.

Wardah Eye Shadow Seri K dan I


Ini pernah saya buat review dan tutorial-nya, ntar link-nya di bawah yaa. Dua eye shadow ini saling melengkapi di look kali ini. Saya pakai warna peach (anggaplah begitu, siapa tau dulu saya beda nyebut warnanya) dari seri I ke seluruh kelopak mata, kemudian sudutnya dikasih warna coklat dari seri K. Untuk inner corner sampai bawah waterline ke sudut mata dan tulang alis balik lagi ke seri I ambil warna krem terangnya. Saat pakai eye shadow beberapa warna, usahakan kuasnya beberapa juga ya. Makara per warna bisa ganti kuas biar warnanya nggak nyampur. Selesai pakai eye shadow, lap kuas pake tisu berair biar agak bersihan - setidaknya sebelum dicuci benar-benar hingga bersih.

Untuk bentuk mata yang agak turun kayak saya, usahakan dalam menggunakan eye shadow sudut matanya dibikin naik ya biar lebih bagus. Btw, nggak praktis lho bikin look eye shadow kayak gitu walau kelihatannya sederhana. Alat bantu paling praktis dan murah yaitu pake selotip untuk batas - selotip juga pernah saya pakai pas bikin batas warna kuteks :'D - supaya rapi. Tapi kalau udah jago sih pakai kuas aja bisaa asal hati-hati.


Wardah Eye Brow Pencil in Black


Sebenernya saya kebalik, harusnya ngalis dulu gres pakai aisido, tapi alasannya yaitu sudah terlanjur yasudah nggap pa pa. Kenapa baiknya ngalis dulu? Supaya warna eye shadow-nya nggak kerusak pas bikin alis ndilalah salah atau ada yang perlu di-conceal (ex: sisa rambut alis). Saya udah pernah bikin tutorial ngalis - sering malah - tapi nggak ada salahnya di sini saya sertakan sedikit juga. Alatnya sederhana walau agak banyak; pensil alis, dua spoolie, dan concealer.

Pertama (nggak kefoto, jangan dicari-cari), sikat alis ke arah atas. Pas ini kalau ada rambut alis yang gondrong boleh dipotong aja pakek gunting kecil - lebih bagus gunting khusus alis - jangan gunting rumput tetangga. Terus, bikin pola alis pake pensil yang ujungnya lancip habis diraut tapi jangan setajam jarum juga biar nggak melukai kulit. Ujung pensil yang lancip akan menciptakan garis yang lebih tegas dan kecil, nggak kembleberen. Setelah itu, arsir potongan dalam alis sebagai isi. Ngarsirnya searah pertumbuhan rambut ya. Kenapa diarsir bukan digores? Supaya warnanya nggak ketebelan dan lebih rata. Next, baurkan warna alis terutama pangkalnya supaya terkesan natural. Alis jadi nggak kaku kayak tempelan lakban. Kemudian, alasannya yaitu saya udah usang nggak nyabutin alis dan selalu nolak dibentukin alisnya sama mbak-mbak salon sehingga akhirnya rambut alis saya gondrong, lebat, serta tidak beraturan, maka saya perlu concealer untuk menutupi sisa rambut alis yang tidak digambar pakai pensil dan bikin alis lebih 'tajam'. Sayang concealer saya tetep crack, jadi kurang bisa bikin alis jadi berbentuk tajam setajam paruh burung elang. Mungkin akan lebih baik hasilnya kalai pakai concealer yang bentuknya liquid dan dipakainya dengan kuas. Ini saya pakai jari kelingking doang alasannya yaitu takut ngerusak eye shadow. Inilah kenapa baiknya eye shadow diaplikasikan setelah alis beres.

Wardah Perfect Curl Mascara
Wardah EyeXpert Staylast Liquid Eyeliner
Wardah Pencil Eyeliner White


Pertama, aplikasikan dulu eyeliner. Teteup dengan cat eye tipis aja kali ini. Liquid liner cocok untuk menggaris liner yang tegas, tapi nggak bisa digradasi - beda sama gel. Btw kemarin saya nengokin gel eyeliner-nya si Wardah di konternya dan tidak mengecewakan lezat digunakan alasannya yaitu lebih cair. Yang saya punya di rumah gel liner-nya rada mengeras :(. Saya agak gagal paham eyeliner ini waterproof kagak. Setahu saya Wardah punya dua eyeliner kayak gini yang beda nama - atau yang satu versi pembaharuan. Nah saya punya dua-duanya, satu lebih waterproof sementara ini bisa dibersihkan pakai air biasa. Makara kesimpulannya; not waterproof? Tapi smudgeproof kok ketika kering - hening keringnya cuepet kayak move on-nya mantan. Produk not waterproof gini bakalan lebih disukai para muslimah yang perlu wudhu sebelum sholat, akan tetapi tetep baiknya sebelum wudhu bersihin aja dulu eyeliner-nya supaya sisanya yang nggak kesapu tepat pakai air nggak bikin noda zombie di seputar mata.

Usahakan pakai eyeliner yang seimbang kiri kanan. Alis juga sih tapi saya nggak bisa -_-.

Selanjutnya pakai maskara. Maskaranya Wardah yang katanya buat ngelentikin ini nggak terlalu ngefek di bulmat saya. Nggak nebelin, nggak nglentikin, nggak bikin imbas dramatis. Bikin buku mata kaku aja kaya kawat. Yaa saya nggak berharap banyak sih dari maskara lokal. Sampai ketika ini saya rasa belum ada maskara lokal yang bisa nandingin produk impor populer itu. Saya sekalian pakai maskara ini untuk nge-set alis. Btw, maskara ini waterproof. Tapi Wardah punya maskara yang nggak waterproof juga kok.

Selanjutnya, pakai pencil liner warna putih di waterline. Biar mata lebih seger dan gede aja sih. Eh tapi kan mata saya udah gede? Ya nggak pa pa...biar lebih boneka. Btw, ada yang nanya nggak sih, kenapa saya dandannya malah ngebelakangin cermin? Hahaha. Saya emang kalau make up-nya sambil foto-foto, ambil posisi di depan jendela. Nah jendelanya berlawanan arah sama meja rias saya. Jadilah saya membelakangi meja rias. Foto di depan jendela bikin hasil pict lebih cerah alasannya yaitu ketiban cahaya outdoor. Kalau saya foto ngadep meja rias hasilnya buram. Tapi kalau dandan biasa tanpa sesi foto-foto sih saya tetap nongkrong di depan meja rias. Nggak kegelapan kok alasannya yaitu pakai lampu yang sayangnya kurang kuat kalo untuk foto.

Wardah Blush On Seri C


Blush ini punya dua warna dalam satu pan, yaitu pink dan peach. Saya campur keduanya pas ngambil dengan kuas jadi hasil warna yang hingga ke pipi yaitu soft pink. Saya biasa pakai blush sambil senyum lebar atau posisi ketawa sekalian, hahaha. Tujuannya biar apple check lebih nonjol dan praktis dipakaiin blush. Saya kalau pakai blush tuh bentuknya bulat doang di tengah pipi, kadang dibaur hingga bawah pelipis dikit. Soalnya berasa lebih cucok aja pakai blush model begitu. Tapi beda bentuk wajah beda teknik pakai blush juga sih. Coba berguru dari sumber lain ya, saya belum ahlinya.

Blush on ini bentuknya compact tapi powdery kok, sekali colek sanggup banyak serbuk warna. Enggak buttery yang berlebihan gitu tapi ya, ini masih taraf sedengan kok. Pigmented, lumayan, ya segitu kayak di foto tapi aslinya lebih pink.

Wardah Intense Matte Lipstick shade 02 Blushing Nude


Ini lipen gres yang belum pernah saya pakai di FOTD manapun, Asli gres dibuka hari ini. Tadinya saya mau bikin review khusus, tapi kok udah punya review sejenis dari shade berbeda ya? Taulah entar.

Intense matte diklaim sebagai lipstik (semi) matte yang tetap lembap tanpa mengurangi kepekatan warnanya. Swatch-nya gini nih, soft pink gitu. Agak seolah-olah sama lipstik Purbasari yang shade 92 Rose kalo nggak salah. Di lengan lebih gelap ketimbang ketika di bibir. Agak nggak nyambung ya sama namanya yang mengusung tema nude? Embuhlah Wardah ini :S. Eh tapi kalau diperhatiin, pas di bibir emang agak nude dikiit gitu tapi semu-semu pink jadinya blushing. Liat deh.

Pas digunakan lembut di bibir, licin meluncur tajam. Warnanya cukup pigmented tapi kurang nutup garis bibir. Saya kan selalu bergincu dengan teknik overdraw, nah kalau pakai ini kurang mantep. Tepian bibir yang dilebarin kurang ketutup, jadi terkesan malah lipstik saya mbleber keluasan. Ini bisa disiasati pakai lip liner warna senada sih, sayang kali ini saya ngga punya. Makara ya sudahlah, sementara pasrah gini dulu. Ditebelin aja lagi pakai lipstiknya supaya warnanya lebih nutup. Oh iya, lipstik ini matte-nya nggak dead matte. Masih ada kilau-kilaunya ini. Tapi memang lembap kok :).

Pas saya selesai make up, ndilalah listrik padam. Hwalah...tiap hari kok langganan mati listrik daerah saya ini T_T. Untunglah dandannya udah beres. Tapi saya belum foto hasilnya nih. Saya paksain foto di tengah gelap - masih untung ketolong cahaya dari luar jendela - hasilnya agak beda sama pas step by step make up. Tapi yaudahlah nggak pa pa. Maaf yaa...

Keliatan yak kalo concealer-nya keputihan? Hwehehe. Pelajaran nih buat saya supaya lebih tepat nentuin shade buat nutup dark under eye.

Nah, itu saja yang bisa saya share di tutorial one brand make up ini. Semoga menginspirasi ya! Selamat malam perempuan Indonesia yang cantik-cantik. Dandan bukan untuk nyembunyiin cantiknya wajah orisinil kok, tapi menonjolkan kelebihannya dan menyamarkan kekurangannya. Makara kalau bagi saya, make up itu perlu because always natural beauty is boring. Make up fun kok asal nggak berlebihan. See you pretty girls :)!
Share This :
Johan Andin