MASIGNCLEAN101

[Random Talk] Dilan Mau Jadi Minke?

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jikalau kuat pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Yuhuu, selamat bulan Juni! Awal yang gres di bulan gres :). Kemarin, pas nulis empty selesai Maret saya lagi rada nggak mood gitu dan seadanya. Trus mulai kepikiran capek nge-blog, alasannya saya ngerasa kayaknya kebanyakan target. Entah ini dampak laper atau baper tapi kemudian terbersit pikiran untuk mau vakum nulis dulu, semoga saya bisa santai-santai. Cuma ternyata ngga betah, belum ada seminggu saya sudah rindu. Makara hari ini saya balik nulis deh. Memang tampaknya nulis sudah merasuk dalam jiwa saya jadi kalau di-break malah nyariin. Nah kebetulan hari ini gres ada topik seru buat diomongin, jadi inilah yang akan menjadi tema menulis sekarang. Tentang apa? Udah bisa ditebak dong ya dari judul di atas. Yap, kasus Dek Iqbaal mantan personil boy band yang kini serius merambah dunia akting. Setelah belum usang mendulang sukses dari kiprahnya sebagai Dilan yang menciptakan saya berkhayal-khayal ingin balik ke masa SMA, kini ini Iqbaal udah mau shooting lagi untuk film lain.


Makara Minke kebayang nggak?? Saya pertama kali tahu tuh dari nonton Instagram feed-nya Hanung Bramantyo yang tampaknya akan men-direct film barunya Iqbaal. Bagi yang belum tahu, Minke yakni tokoh utama dalam film yang diangkat dari buku lawas Bumi Manusia karya Pramoedya Ananata Toer. Buku ini udah saya selesaikan entah dari tahun kapan lupa, tapi yang terang ini buku pertama Pram yang saya baca, dan seketika menciptakan saya jatuh cinta sama karyanya. Sejak Bumi Manusia, mendadak saya jadi pecandu amatiran karya-karya Pram. Lantas saya juga mengumpulkan kelengkapan tetralogi Bumi Manusia. Yak ini memang bukan satu buku tamat tapi ada tiga lagi sambungannya. Mulai dari Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, hingga Rumah Kaca, keempatnya bersama Bumi Manusia merupakan karya fenomenal Pram dalam Tetralogi Pulau Buru yang sudah dicetak berulangkali dan diterbitkan di banyak negara. Hari ini saya bukan mau ngeresensi buku, jadi kesemuanya itu nggak akan saya bahas lebih lanjut. Hari ini saya mau ngebahas soal Iqbaal dan kaitannya dengan terpilihnya sang Dilan imajinatif sebagai Minke, tokoh sentral Bumi Manusia yang legendaris.

Belum rilis filmnya aja udah seheboh itu pemberitaan di portal-portal daring wacana bakal berperannya Iqbaal sebagai Minke. Dari sekian banyak berita, banyak yang menerbitkan komentar miring. Jelasnya, mewaspadai kemampuan Iqbaal untuk menghidupkan huruf Minke. Yang dianggap terlalu anyir kencur di dunia akting lah, terlalu cetek untuk jadi tokoh serius lah, terlalu terbayang-bayang dance-nya di boy band lah, pokoknya hal-hal ganjil semacam itu. Kenapa sih memangnya? Kok pada sentimental sekali mengejek Dek Iqbaal. Saya sejujurnya bukan penggemar fanatik Iqbaal Ramadhan hingga harus menulis dekrit pembelaan. Saya hanya netizen adil yang merasa perlu berkomentar yang tidak menghakimi terhadap Minke dalam layar yang akan segera diangkat dalam sosok Iqbaal.

Pertama begini, Iqbaal bukan gres sekali main film. Dulu pas di Coboy Junior kalo nggak salah ada bikin project film juga bareng teman-teman segrupnya. Makara udah ada pengalaman akting dong dan diliat-liat aktingnya juga nggak jelek-jelek amat. Trus lepas dari itu dapet tugas di film Dilan. Nah, pas Dilan gres rilis trailer sama teaser-teaser-nya doang, banyak juga yang mewaspadai Iqbaal bakal bisa berperan jadi panglima tempur geng motor kecintaan cewek-cewek. Tapi nyatanya sehabis Dilan tayang banyak banget kebanggaan yang dilontarkan. Sudah dibuktikan kan kemampuan akting Iqbaal yang semula dikhawatirkan akan menanggung aib akhir gagal jadi Dilan ternyata elok dan kuat dalam penjiwaan? Karakter Dilan-nya sanggup banget, terlihat beda dari dikala Iqbaal nyanyi sekaligus joged bareng grupnya. Pokoknya Iqbaal jadi pemuda banget, nggak menye-menye, idaman ah. Intinya aktingnya nggak jelek. Saya aja yang semula dingin angsa akan euforia film ini mendadak jadi kena demam Dilan juga. Sampai bela-belain beli ketiga seri bukunya lagi. Saya yang tadinya bukan fans Iqbaal juga mulai jadi suka - sayang umurnya jauh di bawah saya adek-adek ini.

Sebelum Bumi Manusia mulai diangkat ke layar lebar, terlebih dahulu ada versi teaternya yang dijudulin Bunga Penutup Abad. Dalam teater yang diambil yakni dongeng peralihan dari Bumi Manusia ke Anak Semua Bangsa kayaknya, alasannya judulnya pakai nama lukisan Annelies yang disebut di buku kedua. Yang memerankan tokoh Minke di teater waktu itu Reza Rahardian. Uwow, pemain film kawakan dengan jam terbang tinggi dan kematangan umur yang jauh melampaui Iqbaal tentu saja. Menurut saya faktor Reza inilah salah satunya yang bikin Iqbaal diragukan akan menjadi Minke, terlalu senjang soalnya. Selain itu tentu saja pamor Pram dan Bumi Manusia juga menjadi sumber keraguan akan terpilihnya Iqbaal berperan.


Bumi Manusia - bagi yang sudah baca - tentu saja terasa lebih berbobot dan beda jalur dari dispensasi novel Dilan. Sekilas penggambaran, baca deh sampul belakang kedua bukunya. *Lebih elok lagi beli sekalian deh bukunya, atau harus nunggu nanti dicetak ulang pake sampul gambar Iqbaal?* Saya ngebandinginnya emang berdasar buku, soalnya film kan yang satu belom rilis bebque. Nah balik ke topik di atas, desas desusnya dulu Bumi Manusia sempat akan difilmkan juga dengan tokoh Minke akan dimainkan oleh Nicholas Saputra tapi batal shoot-nya. Untunglah nggak jadi, soalnya kalau iya bakal merusak citra Rangga dalam benak saya. Lagipula Minke ini kan merupakan tokoh asal Jawa - yang konon dalam kehidupan faktual diasumsikan berjulukan orisinil Tirto Adhi Surjo, kakek jauhnya Mas Surya Sahetapy yang barusan saya kepoin Instagram-nya - nah Mas Nick mukanya kurang Jawa untuk berperan sebagai Minke.

Reza Rahardian memang okelah pemain film tabiat yang tidak perlu diragukan lagi kualitas aktingnya dalam memerankan banyak sekali tokoh. Bahkan walau super keren jadi Habibie, saya nggak kebayang sosok Habibie terus dalam diri Reza sehabis ia melepas karakternya dan main di film lain. Pokoknya Reza bisa jadi apa saja, itu sudah jelas. Bagaimana dengan ketika ia jadi Minke di teater? Saya tentu saya nggak nonton pribadi pertunjukannya, jadi akan tidak adil kalau mengomentari. Tapi saya udah liat-liat dari Youtube kok, dan berdasarkan saya ya menyerupai biasa Reza Rahardian terang elok dalam berakting - dan sangat beruntung bisa nyium Chelsea Islan live.

Tapi, ada satu yang mengganjal bagi saya. Minke di Bumi Manusia awal dikisahkan masih menjadi siswa HBS. Artinya ya palingan masih berumur antara belasan selesai jelang dua puluhan awal tahun atau sekitar itu. Nah tentu saja ditilik dari sudut ini, Mas Reza udah ketuaan dong. Terlampau mundur banyak tahun untuk jadi Minke remaja. Makara berdasarkan saya, keterlibatan Dek Iqbaal jauh lebih pas. Masih muda, lebih cocok lah untuk memerankan Minke. Makara saya sama sekali tidak kontra Iqbaal akan menjadi tokoh Minke dikala Bumi Manusia rilis nanti dan niscaya akan nonton dengan bersemangat untuk mengambarkan kalau Iqbaal memang bagus. Untuk yang masih meragukan, udah tungguin aja shooting dan editing-nya kelar, trus kita nonton bareng-bareng Minke versi Iqbaal - yang semoga elok wqwqwq. Jangan nge-judge buruk duluan, menyerupai kata Pram kita harus adil semenjak dalam pikiran :).

Saya sangat pro Iqbaal sebagai Minke, tapi kok malah kurang sreg sama tokoh sentral lainnya ya? Kayaknya Chelsea Islan tuh udah sempurna sekali sebagai Annelies dibandingkan mbak yang sebelum terpilih kini tadinya main di sinetron hantu-hantuan. Trus Happy Salma juga udah super duper mantap jadi Nyai Ontosoroh, tapi kini nggak diajak berperan. Mungkin lantaran Happy Salma lagi hamil anak kedua, nggak mungkin dong diajak shoot tugas Nyi Ontosoroh. Penggantinya juga berasal dari dunia teater sih jadi saya nggak terlalu kecewa. Kayaknya aktris yang tumbuh dari teater tuh penjiwaan akan karakternya bakal jauh lebih terasa, begitu alasannya. Eh iya, nggak sabar mau lihat Ibu Ayu Laksmi jadi bundanya Minke. Trus nungguin juga tugas Jean Marais kira-kira akan jatuh kepada siapa. Di teater yang main Lukman Sardi dan herannya walau dia ini sama sekali nggak ada tampang bule Prancis tapi kok cucok sih main jadi Jean? Dan ingin tau akan siapa yang kelak jadi Robert - Robert kakaknya Annelies, alasannya ada dua Robert dalam buku - pastinya harus ganteng yha kan.

Untuk segi pemindahan naskah dalam buku menjadi bentuk skenario film dan pengaplikasiannya kelak di layar, saya harap nggak perlu khawatir. Hanung Bramantyo bukan orang gres kan di dunia perfilman, dengan sekian buanyak karya elok yang disutradarainya - walau ada juga yang menuai komentar negatif semacam film Benyamin Biang Kerok yang lagi-lagi diperankan Reza. Ngomong-ngomong nih ya, saking selalu Reza meranin tokoh-tokoh legendaris, saya curiga nanti kalau ada film biografi pemain film Reza Rahardian yang meranin bakal dia sendiri juga. Balik ke Mas Hanung, film terbarunya The Gift kayaknya cukup sukses. Tapi kalau mengingat filmnya yang juga gres shooting yang mengangkat dongeng Jawa masa lampau trus dikomentari sama putrinya Sri Sultan - GKR Bendara - akhir salah pemakaian motif batik di kostum, saya kok jadi agak takut bereskpetasi ya sekarang? Tapi semoga Bumi Manusia sebagus bukunya dikala diangkat ke layar lebar dan filmnya sukses bagai masterpiece. Saya udah nggak sabar nih nungguin filmnya kelar. Ada yang menanti-nanti juga? Barengan yuk nanti kita nontonnya!
Share This :
Johan Andin